5. Perilaku Karyawan
Kedisiplinan atau perilaku karyawan merupakan suatu peraturan yang dikenakan pada sekelompok orang menjadi pengikut suatu organisasi
tertentu dan tunduk kepada peraturan yang ada dengan senang hati, maka diharapkan dapat terciptanya tujuan organisasi secara lebih guna
dan berdaya guna. Dengan terciptanya kedisiplinan pada setiap maka akan terciptanya etos kerja yang tinggi sehingga tujuan perusahaan
dapat tercapai dengan hasil yang meningkat. 6.
Disiplin Kerja Disiplin Kerja adalah suatu sikap dan perbuatan dan ketaatan terhadap
peraturan yang berlaku dalam pelaksanaan atau dengan kata lain suatu kepatuhan dan ketaatan terhadap peraturan-peraturan dalam
melaksanakan tugas pekerjaan.
2.1.5.3 Penilaian Prestasi Kerja Karyawan
Karyawan dalam suatu organisasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam mencapai tujuan perusahaan. Dengan demikian
maka harus diusahakan agar karyawan mampu melaksanakan tugas dan pekerjaannya. Dalam melaksanakan tugas dan pekerjaannya karyawan
dipacu untuk membuat prestasi yang tinggi agar organisasi dapat bergerak dengan cepat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Prestsi
kerja karyawan menentukan tercapai atau tidak tercapainya tujuan organisasi.
Selanjutnya Moenir 2003 : 49 juga menyatakan bahwa seseorang yang tidak dapat berprestasi.
2.1.5.4 Pertimbangan dan Cara Pengukuran Prestasi Keja Karyawan
Dharma menyatakan bahwa pertimbangan dan cara pengukuran prestasi karyawan dapat diukur melalui hal-hal berikut :
1. Kuantitas Kerja
Kuantitas Kerja adalah jumlah yang harus diselesaikan atau dicapai, pengukuran ini melibatkan perhitungan keluaran dari
proses atau pelaksanaan kegiatan. 2.
Kualitas Kerja Kualitas Kerja adalah mutu yang dihasilkanbaik atau tidaknya
mutu dari pekerjaan yang sudah dilaksanakan oleh karyawan. Adapun hal-hal yang digunakan untuk mengetahui kualitas kerja
karyawan adalah : a.
Tingkat ketepatan kerja dalam melakukan tugas atau pekerjaan.
b. Tingkat kelengkapan, kerapian dalam melaksanakantugas dan
pekerjaan. 3.
Ketepatan Waktu Ketepatan Waktu adalah sesuai atau tidaknya dengan waktu yang
direncanakan, pengukuran waktu merupakan jenis khusus
pengukuran kuantitatif yang menentukan ketepatan waktu menyelesaikan suatu kegiatan.
2.1.5.5 Faktor – Faktor yang Harus Dihindari Dalam Penilaian Prestasi
Kerja Karyawan
Penilaian Prestasi Kerja harus dilaksanakan secara obyektif dan rasional agar standart yang digunakan dapat dipahami oleh penilai dan
karyawan yang dipilih, untuk mewujudkan hal itu, penilai harus menghindari cara penilaian obyektif.
Menurut Siagian 2002 : 233 mengatakan faktor-faktor yang perlu dihindari agar penilaian prestasi kerja tidak subyektif adalah :
1. Menghindari penilaian ekstrim dalam arti ada bawahan yang dinilai
sangat positif dan negatif 2.
Menghindari bersikap lunak dan murah hati dengan memberikan nilai tinggi pada bawahan
3. Menghindari adanya prasangka pribadi yang dapat berakibat
penilaian subyektif.
2.1.5.6 Tujuan Penilaian Prestasi Kerja