Menurut Simamora 2000 : 419 penilaian kerja adalah proses dengan adanya organiasasi mengevaluasi pelaksanaan kerja
individu. Kemudian dikatakan dalam penilaian kerja dinilai juga konstribusi karyawan kepada organisasi selama periode tertentu.
2.2 Kerangka Pikir
Pengembangan sumber daya manusia yang ada dalam lingkup organisasi merupakan suatu proses peningkatan kualitas dan
kemampuan manusia dalam rangka mencapai suatu tujuan organisasi tersebut. Dalam suatu organisasi seorang pemimpin mempunyai peran
utama dalam mengawali usahanya dan mengajak pekerja untuk bekerja secara efektif dan efesien. Oleh karena itu seorang pemimpin
perusahaan harus mempunyai pengetahuan yang berhubungan dengan motivasi, kepuasan kerja, dan kedisiplinan yang mendorong atau
menggerakkan orang-orang yang dipimpinnya untuk melakukan suatu perbuatan atau tindakan yang dikehendakinya.
Motivasi merupakan dorongan pribadi masing-masing orang dalam meningkatkan prestasi kerja seseorang baik yang terlihat dalam
organisasi kerja maupun diluar organisasi. Dan motivasi merupakan hal yang menyebabkan, menyalurkandan mendukun perilaku seseorang
untuk mempunyai kemauan dan kesediaan untuk bekerja, pemberian motivasi ini dapat memberikan suatu dorongan bagi karyawan untuk
dapat bekerja lebih baik, sehingga pada akhirnya tujuan perusahaan
diperlukan pegawai yang terampil, cekatan dan mempunyai kemampuan yang memadai dalam melaksanakan pekerjaannya.
Disiplin merupakan
kesadaran dan kesediaan seorang menaati semua peraturan perusahaan. Dimana apapun kedisiplinan yang hendak
dibutuhkan harus dapat juga diterapkan, sebab tumbuh berkembang suatu kepercayaan. Karena dalam suatu organisasi memiliki karyawan
yang mempunyai kedisiplinan merupakan salah satu asset karena dapat bekerja secara efisien dan efektif. Selain kedisiplinan dimana hal yang
harus diperhatikan, menciptakan kepuasan kerja penting diperhatikamnoleh perusahaan.
Hal ini karena kepuasan kerja dapat mendorong atau menggerakkan orang-orang untuk melakukan suatu pekerjaan dengan
semangat. Sehingga terciptanya kepuasan kerja lebih baik, sehingga pada akhirnya tujuan perusahaan dapat tercapai atau tercapainya
prestasi kerja yang tinggi. Dengan terciptanya motivasi kepada pegawai, terlaksananya
disiplin dan terciptanya kepuasan akan dapat meningkatka atau menciptakan produktivitas kerja pegawai, maka seorang pegawai akan
semakin meningkatkan kualitas atau kemampuannya baik di dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab pekerjaannya.
Gambar 1 : Kerangka Berfikir
Disiplin Kerja X1
Motivasi Kerja X2
Stres Kerja X3 2.3
Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah, tujuan penelitian dan landasan teori, maka dapat diajukan suatu hipotesis yang kebenarannya masih
perlu dikajisecara empiris. Hipotesis yang penulis ajukan adala : 1.
Diduga adanya pengaruh secara simultan disiplin kerja, motivasi kerja, dan stres kerja terhadap prestasi kerja karyawan pada PT PDAM Delta
Tirta Sidoarjo 2.
Diduga adanya pengaruh secara parsial disiplin kerja, motivasi kerja, dan stres kerja terhadap prestasi kerja karyawan pada PT PDAM Delta Tirta
Sidoarjo
Prestasi Kerja Y
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Definisi Operasional adalah utntuk memberikan gambaran yang lebih jelas atas pemecahan masalah, maka perlu adanya analisis variabel –
variabel yang digunakan sesuai dengan masalah-masalah yang ada. Definisi dari variabel variabel yang digunakan dalam penelitian ini
meliputi variabel bebas X dan variabel tidak bebas Y adapun variabel- variabel yang berkaitan yaitu terdiri dari :
3.1.1 Variabel Bebas 3.1.1.1 Disiplin Kerja X1
Langkah-langkah terdahulu yang harus diambil oleh para karyawan yang diterima, sebelum seseorang mampu berkarya dengan
tingkat produktivitas yang sesuai dengan harapan melalui proses orientasikemudian diikuti oleh suatu masa percobaan yang apabila dilalui
dengan berhasil, ditindak lanjuti oleh penugasan permanen, dengan indikator :
1. Tingkat kehadiran, adalah suatu kehadiran karyawan ditempat
kerjanya.
55