Pengertian Disiplin Kerja Disiplin Kerja

5. Memperkirakan keadaan perusahaan pada khususnya. 6. Memonitor dengan cermat undang-undang perburuhan dan kebijaksanaan pemberian balas jasa perusahaan-perusahaan sejenis. 7. Memonitor kemajuan teknik dan perkembangan serikat buruh. 8. Melaksanakan pendidikan, pelatihan dan penilaian pretasai kerja karyawan. 9. Mengatur mutasi karyawan baik vertical maupun horizontal. 10. Mengatur pensiun, penerimaan dan pemberhentian. Peranan Manajemen Sumber Daya Manusia diakui sangat menentukan bagi terwujudnya tujuan, tetapi untuk memimpin unsure manusia ini sangat sulit dan rumit. Tenaga kerja manusia selain mampu, cakap dan terampil, juga tidak kalah pentingnya kemauan dan kesungguhan mereka untuk bekerja efektif dan efisien. Kemampuan dan kecakapan kurang berarti jika tidak diikuti moral kerja dan kedisplinan karyawan dalam mewujudkan suatu tujuan.

2.1.2 Disiplin Kerja

2.1.2.1 Pengertian Disiplin Kerja

Menurut Triguno 2000 : 50 “ salah satu aspek sumber daya manusia itu dapat tercemin dari sikap dan perilaku disiplin, karena disiplin yang mempunyai dampak yang sangat kuat terhadap organisasi untuk mencapai suatu keberhasilan dalam mengejar tujuan yang direncanakan. “ Sebagaimana dikemukakan pada bab sebelumnya bahwa suatu aktivitas manajemen sumber daya manusia adalah suatu tindakan disiplin dan disipline. Siagan 2000 : 74 menyatakan bahwa “ tindakan disiplin dan disipliner juga merupakan aspek krusial dari hubungan pegawai internal “ selanjutnya akan disampaikan beberapa definisi disiplin yang merujuk dari pakar manajemen sumber daya manusia. Disiplin mengendaki untuk dapat ditaati oleh sebagian besar peraturan oleh karyawannya. Dimana peraturan tersebut sasarannya bukan pada hukuman yang bersifat fisik tetapi pada perubahan tingkah laku. Biasanya orang menerima disiplin itu dengan ikhlas dan rela walaupun terkadang terasa berat. Ini disebabkan oleh karena orang tersebut sadar telah memasukkan dirinya dalam kesatuan wadah organisasi, dan tidak karena paksaan orang lain ataupun terdorong kepentingan diri, dan juga berdasar kepada keyakinan akan perlunya kesatuan yang utuh dan kokoh untuk mencapai tujuan bersama. Apabila ditinjau dari segi etimologi, kata kata disiplin berasal dari kata “disiple” yang artinya pengikut atau penganut “. Sedangkan pendapat dari beberapa ahli diartikan sebagai suatu keadaan tertib dimana orang- orang yang tergabung dalam suatu organisasi tunduk pada peraturan- peraturan yang telah ada dengan baik. Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa disiplin sebagai suatu peraturan yang dikenakan pada sekelompok orang menjadi suatu pengikut pada suatu organisasi tertentu dan tunduk kepada peraturan yang ada dengan senang hati, maka diharapkan dapat tercapainya suatu tujuan organisasi secara lebih berhasil guna dan berdaya guna. Dengan demikian dapat dilakukan bahwa disiplin kerja adalah suatu sikap dan perbuatan kepatuhan dan ketaatan terhadap peraturan yang berlaku dalam pelaksanaan, atau dengan kata lain suatu kepatuhan dan ketaatan terhadap peraturan – peraturan dalam melaksanakan tugas pekerjaan. Jelas disini bahwa disiplin kerja ditukan kepada pegawai dan menghendaki untuk mentaatinya sebagian besar bukan pada hukuman yang bersifat fisik tetapi pada perubahan tingkah laku. Dari situ dapat disimpulkan suatu kesimpulan bahwa tujuan dari pada disipin kerja karyawan adalah pengaruh kepada suatu kebaikan dalam melakukan kegiatan organisasi dimasa sekarang dan dimasa yang akan datang. Agar pelaksanaan pekerjaan lebih efektif. Oleh karenanya usaha untuk meningkatkan perubahan tingkah laku dari situ dapat diambil suatu kesimpulan bahwa tujuan daripada disiplin kerja karyawan adalah mengarah kepada suatu kebaikan dalam melakukan suatu kegiatan organisasi dimasa sekarang dan dimasa yang akan datang, agar pelaksanaan pekerjaan menjadi efektif. Oleh karenanya usaha untuk meningkatkan disiplin kerja terhadap para karyawan perlu mendapatkan perhatian yang sungguh-sungguh didalam hal ini perlu diadakan sikap keteladanan pimpinan untuk menjadi cermin bagi bawahannya.

2.1.2.2 Indikator – Indikator Kedisiplinan kerja