52 ini, peneliti melakukan tiga analisis yaitu a analisis kurikulum, b analisis
kebutuhan siswa, dan c analisis kompetensi.
a. Analisis kurikulum
Analisis kurikulum meliputi analisis terhadap kurikulum yang diterapkan di sekolah. Peneliti melakukan penyesuaian isi materi yang akan dimuat dalam Board
Game Ular Tangga Berbasis Keragaman Budaya terhadap konteks pembelajaran. Kurikulum yang diterapkan di SD Negeri Kotagede 5 adalah Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan KTSP. Namun dalam penerapan KTSP tersebut, di kelas rendah tetap disajikan dalam bentuk tematik. Sehingga peneliti bermaksud
memasukkan unsur tematik di dalam Board Game Ular Tangga Berbasis Keragaman Budaya yang akan dikembangkan.
b. Analisis kebutuhan siswa
Analisis ini meliputi analisis terhadap media yang dibutuhkan oleh siswa dan sesuai dengan karakteristik siswa yang akan menjadi sasaran pengembangan
media .
Berdasarkan angket yang diberikan kepada siswa tentang analisis kebutuhan media pada siswa menunjukkan bahwa 1 siswa kurang suka dengan mata pelajaran
PKn, 2 sebagian besar siswa menyebutkan metode yang digunakan guru dalam mengajar adalah ceramah, 3 media yang sering digunakan guru dalam mengajar
adalah gambar dan video, 4 anak-anak menyukai pembelajaran dengan permainan, 5 guru jarang menggunakan metode bermain dalam bermain, 6 ketertarikan anak
terhadap bermain lebih besar dibandingkan menggunakan media yang lain, dan 7 dari 28 siswa 15 siswa memilih permainan ular tangga, 5 siswa memilih permainan
53 monopoli, 2 siswa memlih permainan domino, dan 6 siswa memilih permainan
puzzle. Selain berdasarkan angket yang diberikan kepada siswa, hal ini diperkuat dari
pengamatan selama bulan Juli sampai September 2016 dan wawancara dengan guru kelas III SD Negeri Kotagede 5 tentang pembelajaran di kelas III diketahui bahwa
: 1 media yang digunakan guru dalam menyampaikan pembelajaran materi keberagaman budaya masih terbatas yaitu berupa buku teks, LCD, dan media
gambar kartu gambar, 2 proses pembelajaran menggunakan metode ceramah dan penugasan, dan 3 sumber belajar yang digunakan berupa buku teks dan LKS.
Guru kelas III tersebut juga menjelaskan bahwa media yang digunakan adalah gambar-gambar yang dicetak menggunakan kertas HVS kemudian dipotong dan
digunakan sebagai media untuk menyampaikan contoh-contoh kebudayaan yang ada di daerah tertentu misalnya seperti tarian daerah, rumah adat, atau ciri khas adat
yang lain. Kartu gambar yang digunakan oleh guru tersebut jumlahnya terbatas sehingga tidak semua siswa bisa menggunakan dan mengamati secara langsung.
Sedangkan siswa dalam hal ini memperhatikan apa yang dijelaskan oleh guru dengan menyimak berdasarkan buku paket masing-masing dan memperhatikan
siswa lain yang sedang bekerja di depan kelas. Guru mengatasi permasalahan tersebut dengan menjelaskan materi dengan bantuan gambar yang ditayangkan
menggunakan LCD sebagai sarana agar siswa yang tidak maju juga memperhatikan. Guru kelas III tersebut mengatakan bahwa belum ada inovasi
penggunaan media atau cara lain dalam pembelajaran materi keberagaman budaya tersebut sehingga pembelajaran setiap tahunnya selalu demikian.
54 Berdasarkan kondisi lapangan seperti yang telah dijelaskan di atas, guru perlu
menggunakan media dalam membelajarkan keberagaman budaya Indonesia. Namun sayangnya, media yang digunakan guru selama ini masih terlalu kecil dan
langsung digunakan untuk mengajar satu kelas. Selain itu juga tidak semua siswa dapat menggunakan kartu gambar yang di sediakan oleh guru. Hal tersebut dapat
membuat siswa kurang dapat memahami materi yang diajarkan, padahal materi tentang keberagaman budaya Indonesia merupakan salah satu materi yang
kompleks karena memuat banyak aspek budaya seluruh provinsi di Indonesia. Media yang digunakan oleh guru selama ini bisa dikatakan kurang mendukung,
sehingga dibutuhkan media dengan kualitas kebermaknaan yang mendukung kegiatan belajar siswa dalam mempelajari keberagaman budaya Indonesia.
Board Game Ular Tangga Berbasis Keragaman Budaya ini dapat mengatasi permasalahan, karena media ini di kemas dalam bentuk permainan. Penggunaan
Board Game Ular Tangga Berbasis Keragaman Budaya juga diharapkan mampu membuat siswa mudah memahami materi keberagaman budaya, karena media ini
didesain sesuai dengan karakterisitik siswa kelas III sehingga pada akhirnya diharapkan dengan menggunakan Board Game Ular Tangga Berbasis Keragaman
Budaya dapat meningkatkan minat belajar siswa kelas III. c.
Analisis kompetensi
Analisis kompetensi meliputi analisis terhadap Standar Kompetensi SK dan Kompetensi Dasar KD apa yang akan dimuat dalam media ular tangga.
Berdasarkan Standar Isi muatan KTSP salah satu Standar Kompetensi SK dan
55 Kompetensi Dasar KD dalam mata pelajaran PKn kelas III Sekolah Dasar adalah
sebagai berikut. 1 Standar Kompetensi
Memiliki kebanggaan sebagai bangsa Indonesia 2 Kompetensi Dasar
4.1 Mengenal kekhasan bangsa indonesia, seperti kebhinekaan, kekayaan, dan keramahtamahan.
4.2 Menampilkan rasa bangga sebagai anak Indonesia Namun sesuai dengan perkembangan perubahan kurikulum dan
berdasarkan yang digunakan di sekolah, materi kebergaman budaya disesuaikan berdasarkan silabus KTSP 2016 yang terdapat pada lampiran 1. Materi
keberagaman budaya Indonesia dimasukkan dalam mata pelajaran PKn, IPS, IPA, Matematika dan Bahasa Indonesia.
2. Tahap Desain Design