33 Selain manfaat permainan edukatif yang sudah dijelaskan di atas, permainan
edukatif juga mempunyai beberapa fungsi, yaitu. a. Memberikan ilmu pengetahuan kepada anak melalui proses pembelajaran
bermain sambil belajar. b. Merangsang pengembangan daya pikir, daya cipta, dan bahasa agar dapat
menumbuhkan sikap, mental, serta akhlak yang baik. c. Menciptakan lingkungan bermain yang menarik, memberikan rasa aman,
dan menyenangkan. d. Meningkatkan kualitas pembelajaran anak-anak.
Berdasarkan pendapat tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa Board Game ular tangga berbasis keragaman budaya ini termasuk permainan edukatif yang
bertujuan dalam mengembangkan dalam aspek sosial, komunikasi, dan kognisi. Termasuk dalam aspek sosial karena ular tangga ini digunakan untuk bermain
secara berkelompok. Sehingga terjadi interaksi sosial pada setiap anggota kelompok yang terlibat. Selain itu dalam berinteraksi dengan antaranggota
kelompok pasti terjadi umpan balik yang merupakan aspek komunikasi. Sedangkan berdasarkan contain atau isi dari Board Game ular tangga ini merupakan materi
keberagaman budaya Indonesia yang bisa diajarkan secara tematik antara mata pelajaran PKn, Bahasa Indonesia, Ilmu Pengetahuan Alam, dan Ilmu Pengetahun
Sosial. Materi dituangkan dalam bentuk soal-soal yang menjadi salah satu alat untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap materi, sehingga isi dalam
Board Game ular tangga ini termasuk dalam aspek kognisi.
2. Board Game Ular Tangga Berbasis Keragaman Budaya
a. Pengertian Permaian Ular Tangga
Permainan ular tangga merupakan permainan sederhana yang terdiri dari papan permainan berupa petak-petak angka, gambar ular dan tangga yang
34 diamiankan menggunakan dadu dan bidak. Sebagaiman yang dikatakan oleh Husna
2009: 145 bahwa permainan ular tangga adalah suatu permainan yang menggunakan dadu untuk menentukan beberapa langkah yang harus dijalani bidak
atau pemain. Papan permainan dalam ular tangga berupa gambar kotak-kotak yang terdiri dari 10 baris dan 10 kolom dengan nomor 1-100, serta terdapat gambar ular
dan tangga. Jika pada saat bermain bidak berhenti pada ekor ular, maka bidak harus turun sampai kotak yang terdapat kepala ularnya. Sedangkan jika bidak berhenti
pada kotak tangga bagian bawah, maka bidak langsung naik ke kotak yang terdapat gambar ujung tangga bagian atas.
Sejalan dengan Husna, Cahyo 2011: 106 mengemukakan bahwa permainan ular tangga adalah permainan papan untuk anak-anak yang dimainkan oleh dua
orang atau lebih. Papan permainan dibagi menjadi gambar kotak-kotak kecil dan terdapat beberapa kotak yang terdapat gambar ular dan tangga yang
menghubungkan dengan kotak lain. Permainan ini berkembang sejak tahun 1870. Ukuran papan dalam permainan ular tangga ini tidak standar sehingga setiap orang
bisa menciptakan papan mereka sendiri dengan ular dan tangga yang mereka inginkan.
Tidak ada papan permainan standar dalam ular tangga - setiap orang dapat menciptakan papan mereka sendiri dengan jumlah kotak, ular dan tangga yang
berlainan. Setiap pemain mulai dengan bidaknya di kotak pertama biasanya kotak di sudut kiri bawah dan secara bergiliran melemparkan dadu. Bidak dijalankan
sesuai dengan jumlah mata dadu yang muncul. Bila pemain mendarat di ujung bawah sebuah tangga, mereka dapat langsung pergi ke ujung tangga yang lain. Bila
35 mendarat di kotak dengan ular, mereka harus turun ke kotak di ujung bawah ular.
Pemenang adalah pemain pertama yang mencapai kotak terakhir. Biasanya bila seorang pemain mendapatkan angka 6 dari dadu, mereka mendapat giliran sekali
lagi. Bila tidak, maka giliran jatuh ke pemain selanjutnya. Untuk memainkan ular tangga, peralatan yang dibutuhkan adalah papan ular tangga, bidak dan dadu.
b. Keunggulan Permainan Ular Tangga