Perkembangan Kognitif Perkembangan Emosional

40 Piaget Izzaty, 2013: 104 menjelaskan usia anak sekolah dasar berada dalam masa kanak-kanak akhir dan dalam tahap operasional konkret dalam berpikir usia 7-12 tahun. Anak mampu menggunakan operasi mental untuk memecahkan masalah yang aktual dan konkret serta mampu berpikir secara logis. Hal ini berarti bahwa anak usia sekolah dasar sudah mampu berpikir melalui urutan sebab-akibat dan mengenali banyak cara yang dapat ditempuh dalam menyelesaikan masalah. Masa anak-anak akhir dibagi menjadi dua fase yaitu masa kelas rendah yang berlangsung usia 6-9 tahun yaitu siswa kelas 1-3 SD dan masa kelas tinggi yang berlangsung usia 10-12 tahun yaitu siswa kelas 4-6 SD Adapun ciri-ciri anak masa kelas rendah menurut Izzaty 2013: 115 adalah sebagai berikut: 1 ada hubungan yang kuat antara keadaan jasmani dan prestasi sekolah, 2 suka memuji diri sendiri, 3 kalau tidak dapat menyelesaikan suatu tugas atau pekerjaan, tugas atau pekerjaannya akan dianggap tidak penting, 4 suka membandingkan dirinya dengan anak lain, jika hal tersebut menguntungkan dirinya, dan 5 suka meremehkan orang lain. Berikut ini merupakan jenis-jenis perkembangan pada anak kelas III berdasarkan tingkat perkembangannya yang dijelaskan oleh Izzaty 2013 yang meliputi perkembangan kognitif, emosional, dan sosial.

1. Perkembangan Kognitif

Menurut teori kognitif yang dikembangkan oleh Piaget, masa kanak-kanak akhir mampu berfikir secara induktif, dari hal yang khusus ke umum. Pemahamannya tentang konsep ruangan, kausalitas, kategorisasi, konversi dan penjumlahan lebih baik. Budiningsih 2005: 38 menjelaskan dalam masa kanak- 41 kanak akhir, anak mulai menggunakan aturan-aturan yang jelas dan logis, ditandai adanya revesible dan kekekalan. Anak memiliki kecakapan logis, akan tetapi hanya dengan benda-benda yang bersifat konkret. Dalam pembelajaran, guru sebaiknya memahami perkembangan kogntif siswa dengan baik, agar dapat diimplementasikan pada kegiatan pembelajaran di kelas. Marsh Izzaty, 2013: 118 menyebutkan strategi guru dalam pembelajaran pada masa kanak-kanak akhir adalah: a. Menggunakan bahan-bahan yang konkret, misalnya barangbenda konkret. b. Gunakan alat visual, misalnya OHP, transparan. c. Gunakan contoh-contoh yang sudah akrab dengan anak dari hal yang bersifat sederhana ke yang bersifat kompleks. d. Menjamin penyajian yang singkat dan terorganisir dengan baik, misalnya menggunakan angka kecil dari butir-butir kunci. e. Berilah latihan nyata dalam menganalisis masalah atau kegiatan, misalnya menggunakan teka-teki, dan curah pendapat.

2. Perkembangan Emosional

Emosi anak tidak bisa disamakan dengan emosi orang dewasa. Izzaty, 2008: 112-113, mendeskripsikan ciri-ciri emosi pada anak adalah sebagai berikut: a. Emosi anak berlangsung relatif lebih singkat sebentar, hanya berlangsung beberapa menit dan sifatnya tiba-tiba. b. Emosi anak kuat atau hebat, yakni menampakkan emosi yang cenderung heboh, atau berlebihan. c. Emosi anak mudah berubah, maksudnya adalah cepatnya pergantian atau perubahan emosi pada anak, misal anak sedang menagis, dari menangis tiba- tiba berbuah menjadi tersenyum dan tertawa. d. Emosi anak nampak berulang-berulang. Hal ini timbul karena anak dalam proses perkembangan kearah dewasa. e. Respon emosi anak berbeda-beda. 42 f. Emosi anak dapat diketahui dari gejala tingkah lakunya. g. Emosi anak mengalami perubahan dalam kekuatannya. h. Perubahan dalam ungkapan-ungkapan emosional. Penggunaan media pembelajaran dapat mempengaruhi tingkat perkembangan emosi anak. Misalnya dalam berdiskusi, anak akan menerima sikap yang lain teman yang satu dengan yang lain, menerima perbedaan pendapat, dan lain sebagainya. Dengan belajar seperti itu, tingkat perkembangan emosi pada anak akan terpengaruhi.

3. Perkembangan Sosial