Evaluate menilai Analyze learner characteristic menganalisis karakteristik pebelajar

21

4. Pengembangan Media Pembelajaran

Media pembelajaran merupakan faktor penting yang mempengaruhi keberhasilan proses pembelajaran. Sebagaimana yang dinyatakan Smaldino, dkk 2005: 46 media berarti perantara yang merupakan sarana komunikasi. Untuk mengembangkan media dalam proses pembelajaran dapat menggunakan model ASSURE. Model ASSURE merupakan model pembelajaran yang digunakan untuk jenis media yang tepat dalam proses pembelajaran. Model ini dikembangkan untuk menciptakan aktivitas pembelajaran yang efektif dan efisien, khususnya pembelajaran yang menggunakan media dan teknologi. Sebagaimana yang dinyatakan oleh Smaldino, dkk 2005: 49 bahwa model ASSURE merupakan model yang dapat menuntun pembelajar secara sistematis untuk merencanakan proses pembelajaran secara efektif. Strategi pembelajaran model ASSURE melalui pemilihan dan pemanfaatan metode, media, bahan ajar, serta peran pembelajar di lingkungan belajar. Adapun langkah-langkah pembelajaran model ASSURE menurut Smaldino, dkk 2007: 86 adalah sebagai berikut : a. Analyze learner characteristic menganalisis karakteristik pebelajar b. State Objectives menyatakan tujuan c. Select methods, media, and materials memilih metode, media, dan materi d. Utilize media and materials memanfaatkan media dan materi e. Require learner participation meminta partisipasi pebelajar

f. Evaluate menilai

22 Gambar 1. Bagan model ASSURE

a. Analyze learner characteristic menganalisis karakteristik pebelajar

Langkah pertama untuk merencanakan secara sistematis dalam menggunakan media adalah analisis siswa, sebagaimana yang dinyatakan oleh Anitah 2009: 210 siswa dapat dianalisis menyangkut: 1 karakteristik umum siswa, 2 kompetensi khusus pengetahuan, keterampilan, dan sikap siswa, dan 3 gaya belajar siswa. 1 Karakterisitik Umum Karakteristik umum meliputi umur, tingkat kemampuan, faktor budaya dan sosial ekonomi. Biasanya analisis karakteristik siswa dapat membantu dalam menyeleksi metode media pembelajaran. Sebagai contoh seorang pembelajar yang lemah dalam kemampuan membaca, lebih tepat diberi materi dengan media non cetak. Jika masih kurang tertarik, maka materi bisa disajikan dengan videotape, simulasi, game, atau kegiatan lain yang berbasis teknologi. Memberikan konsep baru kepada siswa untuk pertama kali membutuhkan media secara langsung, konkrit dari pengalaman atau dengan latihan bermain peran. 23 Untuk kelas heterogen, lebih baik menggunakan media yang berbentuk audiovisual yang dapat memberikan pengalaman umum serta pengalaman yang dekat dengan topik. 2 Kompetensi Khusus Sebuah komponen penting dari merancang pelajaran adalah untuk mengidentifikasi kompetensi spesifik dari siswa. Kita bisa melakukannya dengan cara formal hasil tes maupun dengan cara informal pengamatan guru. Yang termasuk kompetensi khusus, menurut Heinich 1996: 65 adalah pengetahuan dan keterampilan siswa. Yang termasuk keterampilan siswa meliputi keterampilan prasyarat, sasaran keterampillan dan sikap. Pengetahuan prasyarat sangat penting karena digunakan sebagai acuan bagi siswa untuk menerima materi yang berikutnya. Sebagaimana yang dikatakan oleh Gagne Anitah: 2009: 210 bahwa hierarki pembelajaran antara lain ialah pembelajaran melalui isyarat, pembelajaran tindak landas rangsangan, pembelajaran melalui rantaian, pembelajaran melalui pembedaan dan lain sebagainya. 3 Gaya Belajar Faktor ketiga dalam menganalisis siswa adalah gaya belajar. Seperti yang dinyatakan oleh Anitah 2009: 211 bahwa faktor analisis siswa adalah gaya belajar yang menyangkut sifat psikologi yang berdampak bagaimana kita menerima dan merespon stimulus yang berbeda seperti keinginan, sikap, pilihan visual atau audio. Ada beberapa aspek gaya belajar yang dipengaruhi oleh aspek intelegensi yang sering kita sebut dengan istilah multiple intellegence. Variabel gaya belajar dapat dikategorikan menjadi 4 kelompok yaitu: 24 a Kekuatan Persepsi Hal ini menyangkut kebiasaan audio, visual dan kinestetik. Guru harus mengidentifikasi siswa tentang kekuatan dan kebiasaan belajar siswa. b Kebiasaan Memproses Informasi Hal ini berhubungan dengan bagaimana seorang siswa cenderung belajar dalam proses kognitif dari informasi. Berdasarkan variabel ini, Gregore mengelompokkan gaya belajar siswa berdasarkan kebiasaan gaya berpikir konkret versus abstrak dan berurutan versus random acak. c Faktor Motivasional Hal ini menyangkut keinginan siswa, motivasi internal atau eksternal, motivasi berprestasi, motivasi sosial dan motivasi kompetitif. Guru harus mengidentifikasi untuk menentukan materi yang akan diajarkan berikutnya. d Faktor Psikologi Faktor psikologi berhubungan dengan perbedaan gender, kesehatan, serta kondisi lingkungan yang berakibat pada proses pembelajaran.

b. State Objectives menyatakan tujuan