23
3. Prinsip Pembelajaran Kooperatif
Para ahli seperti yang disampaikan George Jacobs Warsono dan Hariyanto, 2012:162 sepakat ada delapan prinsip yang harus diterapkan dalam pembelajaran
kooperatif, antara lain sebagai berikut: a. Pembentukan kelompok harus heterogen, maksudnya dalam pembelajaran
pembentukan kelompok siswa harus diatur terdiri dari satu atau lebih sejumlah variable seperti jens kelamin, etnis, kelas sosial, kepribadian, dan lain-lain.
b. Perlunya keterampilan kolaboratif, misalnya para siswa mampu memberikan alasan, berargumentasi, menjaga perasaan siswa lain, bertoleransi, tidak hanya
mau menang sendiri. c. Otonomi kelompok. Siswa didorong untuk mencari jawaban sendiri, membuat
proyek sendiri dari pada selalu bergantung kepada guru. d. Interaksi simultan. Masing-masing beraktivitas menuju tujuan besama, ada
yang menjadi juru bicara dalam kelompok. e. Partisipasi yang adil dan setara, tidak boleh hanya ada satu atau dua siswa saja
yang mendominasi. f. Tanggung jawab individu. Setiap siswa harus mencoba untuk belajar dan
kemudian saling berbagi pegetahuannya. g. Ketergantungan positif. Setiap siswa
harus berpedoman “satu untuk semua dan semua untuk satu” dalam mencapai pengembangan potensi akademis.
h. Kerja sama sebagai nilai karakter. Kerja sama tidak hanya sebagai cara untuk belajar, namun kerja sama juga menjadi bagain dari isi pembelajaran.
24 Menurut Nur Daryanto dan Rahardjo, 2012: 242 prinsip dasar dalam
pembelajaran kooperatif sebagai berikut. a. Setiap anggota kelompok siswa bertanggung jawab atas segala sesuatu yang
dikerjakan dalam kelompoknya. b. Setiap anggota kelompok siswa harus mengetahui bahwa semua anggota
kelompok mempunyai tujuan yang sama. c. Setiap anggota kelompok siswa harus membagi tugas dan tanggung jawab
yang sama diantara anggota kelompoknya. d. Setiap anggota kelompok siswa berbagi kepemimpinan dan membutuhkan
keterampilan untuk belajar bersama selama proses belajaranya. e. Setiap anggota kelompok siswa akan diminta mempertanggungjawabkan
secara individu materi yang ditangani dalam kelompok. Sedangkan menurut Hamdayama 2014: 64-65 terdapat empat prinsip dasar
pembelajaran kooperatif yang meliputi a. Prinsip ketergantungan positif, artinya tugas kelompok tidak mungkin
diselesaikan manakala ada anggota yang tidak bisa menyelesaikan tugasnya, dan semua ini memerlukan kerja sama yang baik dari masing-masing anggota.
b. Tanggung jawab perseorangan, keberhasilan kelompok tergantung pada setiap anggotanya sehingga setiap anggota kelompok harus memiliki tanggung jawab
sesuai dengan tugasnya. c. Interaksi tatap muka, pembelajaran kooperatif memberi ruang dan kesempatan
yang luas kepada setiap anggota kelompok untuk bertatap muka saling memberikan informasi dan saling membelajarkan.
d. Partisipsi dan komunikasi, pembelajaran kooperatif melatih siswa untuk dapat mampu berpartisipasi aktif dan berkomunikasi.
Prinsip-prinsip yang disampaikan oleh George Jacobs dan Hamdayama pada dasarnya memiliki banyak kesamaan. Sedangkan prinsip-prinsip pembelajaran
kooperatif yang disampakan oleh Nur menitikberatkan pada peran setiap anggota
25 kelompok atau setiap siswa dalam melaksanakan pembelajaran. Berdasarkan
beberapa pendapat di atas, ada beberapa kesamaan dalam prinsip-prinsip pembelajaran kooperatif yaitu prinsip tanggung jawab setiap individu. Hal ini
dikarenakan keberhasilan kelompok tergantung pada setiap anggotanya sehingga setiap anggota kelompok harus memiliki tanggung jawab sesuai dengan tugasnya.
4. Tujuan Model Pembelajaran Kooperatif