37 teman dikelompoknya menyukai dirinya. Lebih lanjut, dalam perkembangan
moralnya anak mulai memahami aturan, norma, dan etika yang harus diterapkan dalam masyarakat. Kelas III SD seharusnya telah memahami tentang sikap
tanggung jawab, sehingga anak perlu mempelajari dan membiasakan karakter- karakter yang baik bagi dirinya.
D. Keterkaitan antara Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball
Throwing dengan Sikap Tanggung Jawab
Dalam proses pendidikan terdapat kegiatan belajar mengajar. Kegiatan belajar mengajar merupakan suatu proses interaksi antara guru dan siswa dalam
situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan belajar merupakan proses perubahan pengetahuan atau perilaku sebagai hasil dari pengalaman.
Pengalaman ini terjadi melalui interaksi antara individu dengan lingkungannya. Pada proses belajar mengajar inilah yang menghasilkan perubahan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap. Pembelajaran diharapkan tidak hanya mencapai keberhasilan dalam ranah kognitif saja, tetapi juga keberhasilan dalam ranah
afektif dan psikomotorik. Pembelajaran yang baik adalah pembelajaran dimana siswa dapat berpartisipasi aktif dan mengarah pada terbentuknya nilai-nilai
karakter yang dibutuhkan siswa dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Salah satu model pembelajaran yang menekankan terbentuknya nilai sosial dalam muatan akademiknya adalah model pembelajaran kooperatif. Roger,dkk
Huda, 2015: 29 mengemukakan bahwa pembelajaran kooperatif merupakan
38 aktivitas pembelajaran kelompok yang diorganisir oleh suatu prinsip bahwa
pembelajaran harus didasarkan pada perubahan informasi secara sosial di antara kelompok-kelompok pembelajaran yang di dalamnya setiap pembelajaran
bertanggung jawab atas pembelajarannya sendiri dan didorong untuk meningkatkan pembelajaran anggota-anggota yang lain.
Ada berbagai macam tipe model pembelajaran kooperatif antara lain Jigsaw, Think Pair Share, Numbered Heads Together, Group Investigation, Two Stay
Two Stray, Make a Match, Listening Team, Inside Outside Circle, Bamboo Dancing, Point Countern Point, The Power of Two, Student Team Achievement
Divisions, Snowball Throwing, dan masih banyak lagi. Dari macam-macam pembelajaran kooperatif di atas, dapat dilihat bahwa salah satu tipe model
pembelajaran kooperatif adalah snowball throwing. Peneliti memilih model pembelajaran snowball throwing sebagai variabel penelitian didasarkan bahwa
dalam kelebihan snowball throwing siswa akan memahami makna tanggung jawab. Model pembelajaran snowball throwing sesuai diterapkan pada SD
khususnya kelas rendah karena sesuai dengan karakteristik siswa kelas rendah. Siswa kelas rendah membutuhkan kegiatan yang dapat menyalurkan energinya.
Melalui pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing ini siswa dapat aktif bergerak salah satunya dalam kegiatan melempar kertas yang dibentuk
menyerupai bola ke siswa lainnya. Salah satu model pembelajaran kooperatif yang dapat mengembangkan
sikap tanggung jawab siswa adalah model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing. Pada model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing ini ketua
39 kelompok diberikan tugas untuk menyampaikan materi yang diberikan oleh guru
pada anggota kelompok. Dalam hal ini siswa memiliki tanggung jawab untuk menyampaikan materi tersebut kepada anggota kelompok. Selanjutnya setiap
siswa harus bertanggung jawab membuat satu buah pertanyaan yang kemudian dibentuk seperti bola salju dan kemudian dilempar kepada kelompok lain. Dalam
hal ini setiap siswa juga memiliki tanggung jawab untuk menjawab masing- masing pertanyaan yang didapatkannya kemudian menyampaikannya kepada
kelompok lain. Tujuan kelompok dan tanggung jawab individu menjadi dua faktor utama
yang menentukan sukses tidaknya pembelajaran kooperatif di terapkan di satu kelas. Tujuan kelompok menjadi penting untuk memotivasi siswa agar saling
peduli pada pembelajaran teman-temannya sebagaimana ia peduli pada proses belajarnya sendiri. Seluruh siswa dalam tim bertangung jawab untuk mengerjakan
bagian tugasnya sendiri serta wajib menguasai seluruh materi pembelajaran. Tanggung jawab individu menekankan kontribusi dan partisipasi maksimal dari
masing-masing siswa pada kelompoknya. Setiap siswa harus memberikan upaya terbaiknya untuk mencapai tujuan kelompok. Setiap anggota kelompok
bertanggung jawab untuk meningkatkan kecakapan dan kinerja anggota kelompok yang lain maupun meningkatkan kinerja kelompok secara keseluruhan.
Dengan penerapan metode ini, diskusi kelompok dan interaksi antar siswa dari kelompok yang berbeda memungkinkan terjadinya sharing pengetahuan dan
pengalaman dalam upaya menyelesaikan permaslahan yan mungkin timbul dalam
40 diskusi yang berlangsng secara lebih interaktif dan menyenangkan. Dalam hal ini
tanggung jawab individu dapat terbentuk melalui proses pembalajaran.
E. Penelitian yang Relevan