13
B. Identifikasi Masalah
1. MM termasuk anak berkebutuhan khusus kategori Cerebral Palsy
yang disebabkan dari Toksoplasmosis yang dideritanya 2.
Permasalahan sosial yang mana terjadi bullying pada MM dari teman- teman laki-laki, karena hambatan kondisi fisik yang kesulitan dalam
menahan air liur yang sering keluar yang disebabkan saraf bagian leher lemah sehingga kesulitan dalam berbicara dan yang membuat dirinya
dijauhi. 3.
Hambatan dalam bidang akademik dengan IQ 61 yang membuat MM lemah dalam mengingat pesan-pesan maupun pelajaran yang diterima
dan tertinggal dalam menyelesaikan berbagai tugas dari guru. 4.
Perbedaan perilaku subyek pada saat berada di rumah dan sekolah, yang mana MM menjadi pribadi yang aktif saat berada di rumah dan
akan menjadi pribadi yang pasif jika berada di lingkungan sekolah.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dipaparkan, sebagai peneliti memberikan batasan masalah pada penelitian mengenai
penerimaan diri anak cerebral palsy yang disebabkan oleh toksoplasmosis yaitu dengan subyek MM sehingga penelitian lebih fokus.
14
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasanya masalah yang telah dipaparkan, maka rumusan masalahnya adalah “Bagaimana penerimaan diri MM anak
cerebral palsy yang disebabkan oleh toksoplasmosis?”
E. Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk mengetahui dan mendeskripsikan penerimaaan diri anak cerebral palsy yang disebabkan
oleh toksoplasmosis.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Hasil penelitian dapat ikut serta menyumbangkan dalam
pengembangan khususnya untuk keilmuan Bimbingan dan Konseling dan pada Psikologi Perkembangan anak mengenai
penerimaan diri. b.
Hasil penelitian dapat membantu dalam bahan kajian penelitian mengenai
anak cerebral
palsy yang
disebabkan oleh
toksoplasmosis. 2.
Manfaat Praktis a.
Bagi Program Studi Bimbingan dan Konseling Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
ilmiah terhadap pengembangan keilmuan psikologi pendidikan dan
15
bimbingan bidang pribadi dan sosial tentang penerimaan diri. Konselor diharapkan dapat membantu dalam pemberian layanan
bimbingan dan konseling sesuai dengan kebutuhan anak berkebutuhan khusus.
b. Bagi Peneliti
1 Menerapkan teori-teori bimbingan dan konseling dalam
menangani anak berkebutuhan khusus. 2
Memberikan motivasi pada anak berkebutuhan khusus khususnya anak cerebral palsy yang disebabkan oleh
toksoplasmosis. 3
Memberikan wawasan dan pengalaman bagi pendidik yang akan mengajar anak berkebutuhan khusus.
c. Bagi Guru
Memberikan pemahaman dan informasi mengenai anak yang
menderita toksoplasmosis
hingga mampu
dalam menghadapinya
dan dapat
memberikan pengajaran
yang menunjang perkembangan anak dengan tepat khususnya anak
cerebral palsy yang disebabkan oleh toksoplasmosis. d.
Bagi Orang tua Diharapkan dengan penelitian ini orang tua lebih
memahami kebutuhan
dan hal
yang dapat
menunjang perkembangan psikologis anak cerebral palsy yang disebabkan
oleh toksoplasmosis.
16
e. Bagi Sekolah
1 Meningkatkan pemahaman mengenai penerimaan diri ABK
dan fasilitas bagi anak berkebutuhan khusus terutama anak cerebral palsy yang disebabkan oleh toksoplasmosis.
2 Menyusun dan menetapkan pembelajaran untuk ABK agar
terakomodasi kebutuhan
belajarnya sesuai
dengan kemampuannya.
f. Bagi Siswa Berkebutuhan Khusus
Siswa berkebutuhan khusus dapat memahami penerimaan diri yang dimiliki sehingga mampu dan mendorong dirinya untuk
harus mengembangkan kelebihan yang dimiliki. g.
Bagi Siswa Siswa dapat memahami penerimaan diri anak tunagrahita
yang disebabkan oleh toksoplasmosis atau anak berkebutuhan khusus sehingga lebih mampu menghargai atas keterbatasannya
serta mampu mendukung kelebihan yang dimiliki oleh ABK. h.
Bagi Peneliti Selanjutnya Hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran mengenai
penerimaan diri anak cerebral palsy, sehingga dapat dijadikan referensi untuk selanjutnya.
17
BAB II KAJIAN TEORI