Aspek-aspek peneriman diri Penerimaan Diri

20

2. Aspek-aspek peneriman diri

Jersild dalam Endah, 2013 mengemukakan beberapa aspek-aspek penerimaan diri sebagai berikut:

1. Persepsi mengenai diri dan sikap terhadap penampilan

Individu memiliki pemikiran yang baik mengenai dirinya secara realistik tentang penampilan dan bagaimana ia terlihat dalam pandangan orang lain. Hal ini bukan berarti individu mempunyai gambaran bahwa dirinya sempurna, melainkan individu mampu melakukan sesuatu dan berbicara dengan baik tentang keadaan diri yang sebenarnya. 2. Sikap terhadap kelemahan dan kekuatan diri sendiri dan orang lain Individu memiliki pandangan dan mampu menerima kelemahan dan kekuatan yang dimilikinya sehingga dirinya lebih baik daripada individu yang tidak memiliki penerimaan diri. Individu tersebut tidak menyukai hal-hal yang hanya membuang- buang energi untuk melakukan hal-hal yang tidak mungkin dan menyembunyikan segala kelemahan dirinya maupun orang lain. Sebaliknya individu akan melakukan hal-hal yang dapat ia lakukan dengan kemampuan maupun bakat yang dimilikinya dengan leluasa. Individu yang mampu menyikapi kelemahan dan kekuatannya dengan baik maka akan baik pula individu dalam menilai kelemahan dan kekuatan orang lain. 21 3. Perasaan inferioritas sebagai gejala penolakan diri Individu yang memiliki perasaan inferioritas ialah individu yang tidak memiliki sikap penerimaan diri dan menunggu penilain yang realistik atas dirinya. 4. Respon atas penolakan dan kritikan Individu yang memiliki penerimaan diri tidak menyukai kritikan, akan tetapi ia mempunyai kemampuan dalam menerima sebuah kritikan untuk diambil hikmahnya. Individu berusaha untuk interokpeksi diri maupun koreksi diri dengan kritikan yang ia dapat. Hal ini penting karena sebagai proses perkembangan dalam mendewasakan inidvidu dan mempersiapkan diri dalam menghadapi masa depannya. Akan berbeda dengan individu yang tidak memiliki penerimaan diri justru akan menanggapi sebuah kritikan sebagai penolakan terhadap dirinya. 5. Keseimbangan antara “real self” dan “ideal self” Individu yang memiliki penerimaan diri adalah ia mempertahankan harapan dan tuntutan dari dalam dirinya dengan baik dalam batas-batas kemungkinan individu ini mungkin memiliki ambisi yang besar, namun tidak mungkin untuk mencapainya walaupun dalam jangka waktu yang lama dan menghabiskan energinya. Oleh karena itu, untuk memastikan ia tidak akan kecewa saat nantinya. 22

6. Penerimaan diri dan penerimaan orang lain

Kemampuan individu dalam menerima maupun menyukai dirinya sendiri, memungkinkan pula ia mampu menyukai orang lain. Hal ini tentunya membuktikan hubungan timbal balik tersebut mampu membuat individu merasa percaya diri dalam memasuki lingkungan sosial. 7. Penerimaan diri, menuruti kehendak, dan menonjolkan diri Menerima diri dan menuruti diri merupakan dua hal yang berbeda. Apabila seorang individu menerima dirinya, hal tersebut bukan berarti ia memanjakan dirinya. Akan tetapi, ia akan menerima bukan menuntut kelayakan dalam kehidupannya dan tidak akan mengambil yang bukan haknya dalam mendapatkan posisi yang menjadi incaran dalam kelompoknya. Individu dengan penerimaan diri menghargai harapan orang lain dan meresponnya dengan bijak. Namun, ia memiliki pendirian yang terbaik dalam berfikir, merasakan dan membuat pilihan. Ia tidak hanya akan menjadi pengikut apa yang dikatakan orang lain. 8. Penerimaan diri, spontanitas, dan menikmati hidup Individu yang memiliki penerimaan diri akan mempunyai lebih banyak keluasaan untuk menikmati hal-hal dalam hidupnya. Ia tidak hanya menikmati keleluasaan sesuatu yang dilakukannya, akan tetapi juga leluasa untuk menolak maupun menghindari sesuatu yang tidak ingin dilakukannya. 23

9. Aspek moral penerimaan diri

Ia memiliki kejujuran untuk menerima dirinya sebagai apa dan untuk apa ia nantinya, dan ia tidak menyukai kepura-puraan. Individu ini dapat secara terbuka mengakui dirinya sebagai individu yang pada suatu waktu dalam masalah, merasa cemas, ragu dan bimbang tanpa harus manipulasi diri dan orang lain. 10. Sikap terhadap penerimaan diri Menerima diri merupakan hal penting dalam kehidupan seseorang. Individu yang dapat menerima beberapa aspek hidupnya, mungkin dalam keraguan dan kesulitan dalam menghormati orang lain. Hal tersebut merupakan arahan agar dapat menerima dirinya. Invidu yang memiliki penerimaan diri akan membangun kekuatanya untuk menghadapi kelemahan dan keterbatasannya. Sedangkan aspek-aspek penerimaan diri menurut Sheerer dalam Rahayu Satyaningtyas Sri Muliati A., 2015 dalam Sulistya: 2005 dapat diukur menggunakan Skala Penerimaan Diri diantaranya sebagai berikut: 1. Memiliki keyakinan akan kemampuan dan sikap optimis menghadapi kehidupan yaitu yakin bahwa kesulitan yang dihadapi pasti mampu diatasi dan tidak mudah menyerah. 24 2. Berpikir positif terhadap diri sendiri dan tidak menganggap orang lain menolak dirinya yaitu memiliki rasa aman dalam diri sendiri dan dapat bergaul tanpa merasa curiga. 3. Menganggap dirinya berharga sebagai manusia yang sederajat dengan orang lain yaitu tidak takut bergaul pada situasi pergaulan yang berbeda dan tidak malu belajar pada orang lain. 4. Tidak malu dan tidak hanya memperhatikan dirinya yaitu dapat mengekspresikan perasaan dalam bentuk yang tepat dan berusaha memperhatikan orang lain. 5. Berani memikul tanggungjawab terhadap perilakunya yaitu mampu menguasai pikiran, perkataan, maupun perbuatan sebaik mungkin dan berani memikul tanggungjawab atas akibat yang terjadi. 6. Berperilaku menggunakan norma yaitu memiliki prinsip yang baik dan berguna bagi diri sendiri menjadi norma dalam berperilaku. 7. Mampu menerima pujian dan celaan secara objektif yaitu melakukan evaluasi diri sendiri terhadap kritik yang diterima dan siap mendapat pujian atas prestasinya. 8. Tidak menyalahkan diri atas keterbatasan diri ataupun dalam mengingkari kelebihan yaitu sadar akan keterbatasan tanpa menjadi rendah diri dan berusaha aktif mengembangkan kelebihan yang dimiliki secara maksimal. 25 Berdasarkan aspek-aspek penerimaan diri yang telah dijelaskan, peneliti menggunakan aspek-aspek penerimaan diri yang dikemukakan oleh Jersild dalam Endah, 2013.

3. Ciri-ciri seseorang yang mempunyai penerimaan diri yang baik