Ciri-ciri seseorang yang mempunyai penerimaan diri yang baik Faktor faktor penerimaan diri

25 Berdasarkan aspek-aspek penerimaan diri yang telah dijelaskan, peneliti menggunakan aspek-aspek penerimaan diri yang dikemukakan oleh Jersild dalam Endah, 2013.

3. Ciri-ciri seseorang yang mempunyai penerimaan diri yang baik

Allport dalam Arry Avrilya P, 2015: 5-6 mengungkapkan bahwa seseorang akan menerima dirinya, jika seseorang tersebut memiliki ciri-ciri sebagai berikut: a. Memiliki gambaran yang positif tentang dirinya Seseorang bisa mendapatkan sisi lain dari dirinya dan tidak berhenti pada kebiasaan dan keterbatasan serta aktivitas yang hanya berhubungan denngan kebutuhan-kebutuhan dan keinginan- keinginan sendiri. b. Seseorang yang dapat mengatur dan bertoleransi dengan keadaan emosi Dasar individu yang baik adalah kesan positif terhadap dirinya sendiri sehingga dengan demikian seseorang akan dapat bertoleransi dengan frustasi dan kemarahan atas kekurangan dirinya dengan baik tanpa perasaan yang tidak menyenangkan dan perasaan bermusuhan. c. Dapat berinteraksi dengan orang lain Dua hal yang menjadi kriteria hubungan interpersonal yang hangat dengan orang lain adalah keintiman dan kasih sayang. 26 d. Memiliki persepsi yang realistik dan kemampuan untuk menyelesaikan masalah Seseorang melihat pada hal-hal yang ada pada dirinya, bukan pada hal-hal yang diharapkan ada pada dirinya sehingga berpijak pada realistis, bukan pada kebutuhan-kebutuhan dan fantasi. e. Memiliki kedalaman wawasan dan rasa humor Pribadi dewasa yang mengenal dirinya tidak perlu melimpahkan kesalahan dan kelemahan kepada orang lain, melihat dirinya secara objektif, sanggup menerima dalam hidup dan memiliki rasa humor. f. Memiliki konsep yang jelas tentang tujuan hidup Tanpa ini wawasan mereka akan terasa kosong dan tandus. Ada rasa humor akan merosot, sikap religius dan filsafat hidup yang menyatukan memiliki suara hati yang berkembang baik dan mempunyai hasrat kuat untuk melayani orang lain.

4. Faktor faktor penerimaan diri

Hurlock dalam Endah, 2013 mengemukakan tentang faktor-faktor yang berperan dalam penerimaan diri yang positif sebagai berikut: 1. Adanya pemahaman tentang diri sendiri Timbul dari kesempatan seseorang untuk mengenali kemampuan dan ketidakmampuannya serta mencoba menunjukkan 27 kemampuannya.Semakin individu memahaminya dirinya, maka semakin besar penerimaan individu terhadap dirinya. 2. Adanya harapan yang realistik Timbul jika individu menentukan sendiri harapannya dengan disesuaikan dengan pemahaman kemampuannya, dan bukan diarahkan oleh orang lain. dengan harapan realistik, akan semakin besar kesempatan tercapainya harapan tersebut sehingga menimbulkan kepuasan diri. 3. Tidak adanya hambatan didalam lingkungan Harapan individu akan sulit tercapai bila lingkungan di sekitarnya tidak memberikan kesempatan atau bahkan menghalangi walaupun harapan individu sudah realistik. 4. Sikap-sikap anggota masyarakat yang menyenangkan Tidak adanya prasangka, adanya penghargaan terhadap kemampuan sosial orang lain dan kesediaan individu mengikuti kebiasaan lingkungan. 5. Tidak adanya gangguan emosional yang berat Tidak adanya gangguan emosional yang berat akan membuat individu dapat bekerja sebaik mungkin dan merasa bahagia. 28 6. Pengaruh keberhasilan yang dialami Keberhasilan yang dialami dapat menimbulkan penerimaan diri yang positif. Sebaliknya, kegagalan yang dialami mengakibatkan adanya penolakan diri. 7. Identifikasi dengan orang yang memiliki penyesuaian diri yang baik Individu yang mengidentifikasi diri dengan orang yang well adjusted, dapat membangun sikap-sikap yang positif terhadap diri sendiri dan bertingkah laku dengan baik, yang dapat menimbulkan penerimaan diri dan penilaian diri yang baik. 8. Adanya prespektif diri yang luas Yakni memperhatikan pandangan orang lain tentang diri. Perspektif diri yang luas ini diperoleh melalui pengalaman dan belajar. 9. Pola asuh dimasa kecil yang baik Anak yang diasuh secara demokratis akan cenderung berkembang sebagai yang dapat menghargai dirinya sendiri. 10. Konsep diri yang stabil Individu yang tidak memiliki konsep diri yang stabil misalnya, kadang menyukai diri dan kadang tidak menyukai diri, akan sulit menunjukkan pada orang lain siapa ia sebenarnya, sebab ia sendiri ambivalen terhadap dirinya. 29 Menurut Hurlock 1978: 259, faktor yang dapat meningkatkan penerimaan diri, antara lain: a Aspirasi realistis Supaya anak menerima dirinya, ia harus realisitis tentang dirinya dan tidak mempunyai ambisi yang tidak mungkin tercapai. Mereka harus menetapkan sasaran yang di dalam batas kemampuan mereka, walaupun batas ini lebih rendah dari apa yang mereka cita-citakan. b Keberhasilan Anak harus mengembangkan faktor keberhasilan supaya potensinya berkembang secara maksimal. Memiliki inisiatif dan meninggalkan kebiasaan menunggu perintah apa yang harus dilakukan. c Wawasan diri Kemampuan dan kemauan menilai diri secara realistis serta mengenal dan menerima kelemahan serta kekuatan yang dimiliki, akan meningkatkan penerimaan diri. Dengan bertambahnya usia dan pengalaman sosial, anak harus mampu menilai dirinya lebih akurat. d Wawasan sosial Kemampuan melihat diri seperti orang lain melihat mereka dapat menjadi suatu pedoman untuk perilaku yang memungkinkan anak memenuhi harapan sosial. Sebagai kontras perbedaan 30 mencolok antara pendapat orang lain dan pendapat anak tentang dirinya akan menjurus ke perilaku yang membuat orang lain kesal, dan menurunkan penilaian orang lain tentang dirinya. e Konsep diri yang stabil Bila anak melihatnya dengan suatu cara pada satu saat dan cara lain pada saat lain kadang-kadang menguntungkan dan kadang-kadang tidak, mereka menjadi ambivalen tentang dirinya. Untuk mencapai kestabilan seperti halnya dengan konsep diri yang menguntungkan, orang yang berarti dalam hidupnya harus menganggap anak secara peruntungan sebagian besar waktu. Pandangan mereka membentuk dasar bayangan cermin anak tentang dirinya. Penerimaan diri individu dapat ditingkatkan dengan adanya faktor-faktor antara lain: aspirasi realistis, keberhasilan, wawasan diri, wawasan sosial dan konsep diri yang stabil. Akan tetapi adapun faktor yang dapat menghambat penerimaan diri seseorang, seperti yang dikemukakan oleh Sheerer dalam Sutadipura, 1984 antara lain: a. Sikap anggota masyarakat yang tidak menyenangkan atau kurang terbuka b. Adanya hambatan dalam lingkungan c. Memiliki hambatan emosional yang berat d. Selalu berfikir negatif tentang masa depan 31

B. Cerebral Palsy