Respon atas penolakan dan kritikan

78 Terkadang tidak hanya raut muka dan sikapnya yang bahagia, namun juga dalam melanjutkan aktivitasnya di sekolah maupun di rumah ia akan lebih semangat. Namun akan lain halnya jika MM sudah berada dilingkungan sekolah. Banyak yang tidak menyukai keberadaanya dan merasa risih atas kehadirannya. Berikut pernyataan YM : “Ho’oh too…marai wedi e…Hayooo karang kuii….ngeces…kan njijiki to….njajal nek dicesi..nak yoo njijiki to…Gek nek ngomong ki yo ra cetho..mangkel kae lho..gek ra dong- dong…”wawancara YM. 5 Oktober 2016 Sehingga rasa ditolak dan tidak dihargai akan kehadirannya membuatnya sering diam, menghindari keramaian dan hanya suka mengamati aktivitas teman-temannya dari kejauhan. Lebih memilih berada dalam ruang kelas sendiri dan melihat teman-teman bermain bersama-sama diluar kelas.

d. Respon atas penolakan dan kritikan

Sebagai indidvidu yang memiliki banyak kelemahan baik fisik maupun psikis tentu saja krtitikan dan cemoohan dari orang lain akan ikut serta dalam permasalahan ini. MM menyadari bahwa dirinya tidak hanya mengetahui kelemahan yang ada pada dirinya, namun ia tidak menutup telinga bahwa banyak diantara teman-teman disekolah maupun orang lain diluar sana memandang sebelah mata hanya dengan melihat kekurangan yang dimilikinya. MM memahami semua ucapan- 79 ucapan yang diungkapkan oleh teman-temannya karena memang seperti ini keadaan yang harus ia jalani. Berikut pernyataan MM : “Kalo aku ga bisa apa-apa…trus ga mau sekelompok sama aku…kalo sekelompokan aku ga bisa apa-apa..yang mikir cuman teman- teman…dibilang jijik…adik kelas sering bilang cah gede ijeh ngeces hiiii…aku diem aja..”wawancara 3 MM. 11 Agustus 2016 Tidak luput juga terkadang rasa sedih yang ditunjukkan dengan menundukkan kepala, diam, melamun dan merasa tidak dihargai menyelimuti serta terlintas dalam benaknya. Perasaan ditolak, dihindaripun ikut serta berperang dihatinya. Diam dan menerima segala perlakuan dari teman-temannya terkadang hal yang harus ia ambil sebagai salah satu cara menghindari rasa kecewa dalam hatinya. MM menyadari bahwa dirinya tidak bisa menolak maupun mencegah perlakuan yang ia dapatkan. Menurut teman-teman MM yaitu NI dan VL, kakaknya FS serta hasil pengamatan langsung oleh peneliti, bahwa saat MM diolok-olok maupun bullying ia akan memberikan respon diam, terkadang hanya senyuman dan tidak jarang juga menunjukkan raut muka yang sedih. Setiap kali MM mendapatkan kritikan dari orang-orang sekitar salah satunya teman-temannya ia mengaku kadang tidak didengarkan namun ada hal-hal yang terkadang sampai menyentuh hatinya memaksanya untuk mendengar dan mengingatnya. Berikut pernyataan VL : 80 “Iyaa pernah..malah sering…kalo dikelas itu sering…tapi kadang kekurangan MM dibuat mainan sama anak laki-laki..kalo anak laki-laki kan sukanya berantem..nah nanti kalo keterlaluan gitu le ganggu kadang tas atau tempat minumnya ditaruh ditempat duduknya MM…pasti gitu..soalnya pada ga mau kalo barang- barangnya kesentuh maupun nyentuh MM atau bekas MM..ya kadang sok bingung kepie gitu muka e…dieem gitulah mukanya..mungkin sedih..tapi kadang dia senyum aja sih…ga pasti..”wawancara VL. 29 Agustus 2016 MM terkadang merasa bahwa kritikan adalah sebuah wujud penolakan atas kehadirannya. Berdasarkan respon yang MM tunjukkan saat ia mendapat sebuah kritikan yang pada awalnya memiliki raut muka senang akan secara tiba-tiba menunjukkan kesedihan dan akan berlaku diam menarik diri untuk duduk sendiri didalam kelas. Dukungan yang tak terkira ia dapatkan, dan perhatian dari sebagian guru-guru yang memahami akan keadaannya. Hingga bagi MM kritikan adalah hal yang biasa ia terima dan bukan sebuah hal yang dipermasalahkan serta mencoba mengambil yang baik-baik untuk ia perbaiki. Baginya berdiam diri adalah cara dia memperkuat dirinya untuk mengingat pesan-pesan yang ia dapatkan dari keluarga dan berusaha mencerna sebuah kritikan untuk ia perbaiki meskipun hal tersebut ia sadari tak mudah dilakukan.

e. Keseimbangan antara “real self” dan “ideal self”