80
4. Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan Program
Pembelajaran luar sekolah.
Keberhasilan penyelenggaraan suatu program dapat dilihat dari aspek pengelolaan dan fungsinya. Keberhasilan program juga tidak terlepas dari
adanya faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan program. Faktor pendukung pelaksanaan program Pembelajaran luar sekolah antara lain
tercapainya sasaran program yakni pelajar dari TK-SMA se-DIY, hal ini tidak terlepas dari dukungan Dinas Pendidikan dan Depag yang ada di DIY
dan menghimbau bagi sekolah-sekolah untuk mengikuti program Pembelajaran luar sekolah. Koleksi tumbuhan dan satwa yang lengkap di
Kebun Binatang Gembira Loka menambah nawacita keindahan dan wawasan tentang perlindungan flora dan fauna bagi peserta pembelajaran luar sekolah.
Hal ini seperti yang disampaikan oleh MS CW2: 3112017, “Adanya dukungan dari Dinas Pendidikan Setempat. Antusias yang
tinggi dari sekolah-sekolah. Bahkan dari luar DIY banyak yang mengajukan permohonan kegiatan Pembelajaran luar sekolah
.” Disampaikan oleh DS CW3: 3112017,
“koleksi satwa sudah lumayan lengkap. Media edukasi yang memadai. Sasaran program PLS adalah TK-SMA. Dukungan dari
dinas pendidikan
setempat yang
menghimbau kepada
sekolah-sekolah untuk mengikuti program Pembelajaran luar sekolah
membuat tingginya
animo permintaan
program Pembelajaran luar sekolah
.” Dan AR CW1: 1612017,
“Anak-anaknya antusias mba mengikuti kegitan Pembelajaran luar sekolah. Dukungan dari pihak Dinas Pendidikan dan sekolah di
DIY untuk program Pembelajaran luar sekolah ”
81 Dapat disimpulkan bahwa peran peserta pembelajaran luar sekolah
merupakan faktor pendukung utama keberhasilan program pembelajaran luar sekolah.
Faktor penghambat pembelajaran luar sekolah berdasarkan pengamatan peneliti adalah fasilitas gedung yang belum memadai khusus untyk kegiatan
pembelajajaran luar sekolah, hal ini dikatakan sebagai penghambat karena kegiatan pembelajaran luar sekolah dilakukan di alam terbuka, sedangkan
cuaca tidak bisa dipastikan. Apabila hujan peserta tidak bisa melakukan kegiatan secara maksimal. Peserta yang datang terlambat dan masih
didampingi oaring tua juga sering kali menjadi faktor penghambat, karena mengurangi kemandirian bagi peserta.
B. Pembahasan
1. Pengelolaan Program Pembelajaran luar sekolah
Pengelolaan program pembelajaran luar sekolah disusun dengan memperhatikan kebutuhan peserta pembelajaran luar sekolah. Melalui
kegiatan Pembelajaran luar sekolah peserta dapat belajar dan bermain di Kebun Binatang Gembira Loka.
Pengelolaan program pembelajaran luar sekolah disusun untuk memberikan wewenang dan pembagian tugas agar pada pelaksanaannya
dapat berjalan secara efektif dan efisien. Pengelolaan program pembelajaran
luar sekolah
didalamnya memiliki
fungsi-fungsi pengelolaan yakni perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan
evaluasi. Fungsi pengelolaan ini digunakan sebagai alur yang harus dipakai agar penyelenggaraan pengelolaan program pembelajaran luar