70 team instruktur atau penyedia SDM instruktur, UNY juga bertugas
merancang materi kegiatan pembelajaran luar sekolah. Materi yang diberikan disesuaikan dengan jenjang dan usia peserta pembelajaran luar
sekolah. Pengorganisasian dalam pelaksanaan program pembelajaran luar sekolah, team isntruktur juga melakukan pengorganisasian intern. hal ini
dilakukan karena ada banyak hal yang harus dipersiapakan oleh instruktur, seperti halnya menentukan materi, menetukan media,
pembagian jadwal
instruktur, administrasi
dan pengembangan
kemampuan instruktur secara berkala. Hal tersebut senada dengan yang disampaikan oleh AR CW1: 1612017 selaku anggota team instruktur,
“Dalam team instruktur kami ada pengurusnya mba. Ada koordinator, ada sekertaris, ada bendahara, perlengkapan,
humas dan kurikulum. Hal ini dilakukan agar memudahkan kami dalam berkerja.”
Berdasarakan hasil pengamatan peneliti didukung dengan uraian
dan pernyataan narasumber di atas maka pengorganisasian pengelolaan pembelajaran luar sekolah sudah dilakukan dengan baik. Sudah terdapat
pembagian tugas yang jelas bagi dua pihak, yaitu pihak Kebun Binatang Gembira Loka sebagai pengelola program dan pihak UNY selaku
penyedia SDM dan pelaksana program.
c. Pelaksanaan
Pelaksanaan merupakan implementasi dari perencanaan dan pengorganisasian. Pelaksanaan berkaitan langsung dengan penerapan dan
rancangan yang telah disusun. Tahapan tahapan Pembelajaran luar sekolah yang tertuang dalam perencanaan yang semula disusun oleh team
71 instruktur dari UNY direalisasikan dalam proses ini. Seperti yang
disampaikan oleh AR CW1: 1612017, “Pelaksanaannya dilakukan sesuai dengan rancangan awal. Kita
kan ada modul kegiatan dan ada kurikulum, kita jadikan itu sebagai patokan.”
MS CW2: 3112017 selaku pengelola, “fungsi pelaksanaan adalah merealisasikan apa yang sudah
direncanakan dengan memulainya dari persiapan hingga evaluasi. Tapi kadang ada yang tidak sesuai dengan
perencanaan, tapi ngga banyak. Soalnya kan ini kegiatan rutin.” Modul yang digunakan dalam pelaksanaan program Pembelajaran
luar sekolah sebagai pegangan bagi instruktur di lapangan. Disusun agar jelas proses yang dilalui apa saja dan sesuai dengan SOP, jikapun ada
perbedaan atau perubahan maka sifatnya sementara. Berdasarkan pengamatan peneliti CL1: 5102016, Pelaksanaan
pembelajaran luar sekolah memiliki tahapan-tahapan kegiatan yaiu persiapan, pelaksanaan dan evaluasi.
a Persiapan
Persiapan merupakan langkah awal yang dilakukan dalam pelaksanaan kegitan. Persiapan dan perencanan berbeda karena
perencanaan sifatnya mendasar. Sedangkan pelaksanaan bersifat khusus yang masuk dalam proses pelaksanaan.
Persiapan pelaksanaan Pembelajaran luar sekolah yang dilakukan paling utama adalah sosialisasi dan promosi yang
dilakukan oleh bagian humas dan marketing serta bagian pendidikan. Promosi yang dilakukan bekerja sama denga Dinas Pendidikan se
72 Provinsi DIY yakni kota Jogja, Kulon Progo, Gunung Kidul, Bantul
dan Sleman dan Depag bagian pendidikan. Seperti yang disampaikan oleh MS CW2: 3112017,
“Kami melakukan sosialisasi bekerja sama dengan dinas pendidikan Provinsi, Kulon Progro, Sleman, dan Gunung Kidul,
serta Depag bagian Pendidikan.” Disampaikan juga oleh DS CW3: 3112017,
“Untuk pemasaran biasanya yang kita lakukan adalah membuat surat untuk dinas pendidikan untuk suat ijin, kemudain menyurati
Dinas Pendidikan yang ada di kota Jogja, Kulon Progo, Bantul, Sleman dan Gunung Kidul . Kemudian kita menjadwalkan untuk
sosoialisai kepada Kepala Sekolah tentang program Pembelajaran luar sekolah
” Hal ini sesuai dengan hasil dokumentasi nomer 6 CL8: 1622017
peneliti pada kegiatan sosialisasi program pembelajaran luar sekolah.
Dalam proses soslalisasi juga disampaikan tujuan dari kegiatan Pembelajaran luar sekolah adalah memberikan wadah bagi masyarakat
belajar mengenal keanekaragaman hayati baik flora dan fauna, dengan adanya program PLS ini peserta diharapkan mampu memahami
pentingnya menjaga kelestarian lingkungan agar seimbang dengan kehidupan alam dan manusia. Tujuan program Pembelajaran luar
sekolah juga selaras dengan keinginan pihak sekolah yang mana pihak sekolah memiliki program field trip keluar sekolah salah satunyaa di
Kebun Binatang. Pihak sekolah mengharapkan adanya pemahaman secara nyata bagi siswa mengenai materi yang telah dijelaskan di
sekolah. Seperti yang disampaikan oleh SY CW4: 722016 selaku pendamping siswa,
73 “Harapannya anak menjadi tau secara langsung tentang satwa,
soalnya kalo disekolah itu kan cuma tau replika aja mba. Nah dengan diajak kesini anak-
anak tau secara nyata” Disampaikan oleh IS CW5: 722017,
“Tujuan anak-anak masuk ke GLZoo adalah menerapkan materi yang di terima oleh anak-anak di sekolah. Misalnya anak
mendapatkan teori kaitannya dengan dunia satwa, nah anak bisa belajar langsung.”
Dari hasil sosialisasi yang dilakukan pihak sekolah yang akan melakukan kegiatan pembelajran luar sekolah harus melakukan pendaftaran
dengan mengajukan surat permohonan kegiatan Pembelajaran luar sekolah dan mengisi formulir kegiatan. Hal ini dibenarkan oleh SY CW4:
722017, “Saya tau program ini dari hasil sosialisasi mba. Kemarin saya
ngisi formulir, tapi sebelumnya saya mengajukan surat permohonan kegiatan Pembelajaran luar sekolah
”
Disampaikan oleh IS CW5: 722017, “Saya tau program ini dari marketing mba. Kemarin saya kesini
untuk reservasi, kemudian dikasih tau ada program ini. Untuk masuk sini syaratnya ngga susah. Kegiatannya hari senin-
jum’at. Ada harga khusus juga untuk kegatan ini. Kami mengajukan
surat dan proposal, kemudian kami mengisi formulir.” Hal tersebut sesuai dengan hasil dokumentasi nomer 7 CL8:
1622017 peneliti surat permohonan kegiatan pembelajaran luar sekolah dan bukti reservasi.
Setelah adanya permohonan kegiatan dari pihak sekolah maka bidang pendidikan akan menjadwalkan kegiatan Pembelajaran luar sekolah atau
menyesuaikan dengan pemintaan dari pihak sekolah. Selanjutnya jadwal yang sudah ada akan dikirimkan kepada team instruktur via email. Team
74 instruktur akan menerima jadwal dari pihak pengelola maksimal H-4
kegiatan. Jadwal yang ada sudah dilampiri dengan jumlah peserta, jenjang pendidikan, dan kelas yang kemudian akan digunakan oleh team instruktur
dari UNY untuk menentukan jenis permainan dan materi yang akan diberikan serta menyediakan media yang dibutuhkan dalam proses kegiatan
Pembelajaran luar sekolah. Hal tersebut sesuai dengan hasil dokumentasi nomer 8 CL 9: 1622017 pemberitahuan jadwal kegiatan pembelajaran
luar sekolah dari GLzoo kepada team instruktur. Sebelum pemandu diturunkan dan dipercaya turun ke lapangan untuk
menjadi instruktur Pembelajaran luar sekolah, mahasiswa mendapatkan pelatihan dari trainer hal ini dimaksudkan agar menunjang kemampuan
intruktur dalam menyampaikan materi dan mengondisikan peserta. Selain itu juga ada pemantapan materi mengenai koleksi satwa dan tumbuhan yang
ada di Kebun Binatang Gembira Loka. Seperti yang disampaikan oleh MS CW2: 3112017,
“Untuk menunjang kemampuan instruktur dalam kepemanduan, bidang pendidikan memberikan materi pengayaan kepada
instruktur mengenai koleksi satwa yang ada di Gembira Loka maupun koleksi tumbuhan. Pemberian materi akan kita bedakan,
contohnya untuk memberikan materi kepada TK, SD, SMP, SMA tapi kami kembalikan ke konsep awal. Bahwa materi
sepenuhnya kami berikan kepada pihak UNY. Kita juga mengundang trainer Outbound untuk memberikan pengayaan
kepada
instruktur dalam
menyampaikan materi
dan pengondisian
peserta” Senada dengan AR CW1 : 1612017,
“.…Setelah kami dinyatakan diterima kami diberikan pelatihan untuk menjadi instruktur. Jadi ada training mba, untuk menjadi
75 seorang instruktur. Biasanya dalam 1 tahun dilaksanakan 2
kali pelatihan.” Hal ini sesuai dengan dokumentasi nomer 9 CL8: 1622017
yang didapatkan oleh peneliti mengenai pelatihan yang dilakukan.
Persiapan yang lain yang dilakukan adalah penyiapan sarana dan prasarana pendukung kegiatan, media, modul dan peta Kebun Binatang
Gembira Loka. b
Pelaksanaan Pelakasanaan kegiatan pembelajaran luar sekolah dilakukan
sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan sebelumnya dari kesepakatan kedua pihak, yaitu pihak pengelola program
pembelajaran luar sekolah dan pihak sekolah. Pada kegiatan pembelajaran luar sekolah yang menangani secara utuh adalah
instruktur. Adapun setiap satu orang instruktur mendampingi 15 hingga 20 anak, dilakukan agar pelayanan dan penyampaian materi
kepada peserta lebih mudah dan lebih efektif. Pembelajaran luar sekolah sudah memiliki rangkaian kegiatan
yang pasti yaitu penyambutan, bina suasana, pojok kreatif, tour the zoo dan recalling. Materi yang disampaikan disesuaikan dengan
jenjang sekolah dan usia peserta didik. DS mengungkapkan CW3: 3112017,
“Tahapan kegiatan PLS itu ada penjemputan, bina suasana, pojok kreatif, tour the zoo dan recalling setelah itu ada
evaluasi harian.” Senada dengan AR CW 1: 1612017,
76 “... Dalam menentukan materi yang akan kami berikan
kepada siswa, kami melihat jenjang sekolah dan usia mba” Dari pernyataan di atas maka dapat disimpulkan bahwa
pelaksanaan pembelajaran luar sekolah berorientasi pada kebutuhan peserta. Ketercapaian materi dan memaksimalkan pelayanan
program pembelajaran luar sekolah menjadi prioritas utama baik bagi pengelola maupun instruktur pembelajaran luar sekolah.
1 Penjemputan
Penjemputan peserta Pembelajaran luar sekolah dilakukan di depan pintu masuk Gembira Loka. Pada langkah ini diisi dengan
perkenalan oleh team instruktur dan berdoa bersama. 2
Bina suasana Bina suasana dilakukan di lingkungan Kebun raya Gembira
Loka pada lokasi yang luas dan lapang. Pada kegiatan ini diisi dengan permainan dan mini outbound. Tujuan dari dilakukannya
bina suasana adalah untuk mengakrabkan dan mendekatkan peserta dengan instruktur sebab pada saat kegiatan berlangsung
peserta tidak boleh didampingi oleh orang tua. 3
Pojok kreatif Pojok kreatif diisi dengan membuat kerajinan untuk mengasah
kreatifitas anak. Penentuan jenis pojok kreatif ini ditentukan berdasarkan usia dan jenjang sekolah. Seperti membuat mahkota
gajah, mewarnai grabah, finger printing, membuat gantungan kunci, pembibitan tanaman.
77 4
Tour The Zoo Tour The zoo diawali dengan melihat silvicultur, pemerahan sapi
dan budidaya ikan dan tikus yang ada di Kebun Binatang Gembira Loka dilanjutkan dengan perjalanan melihat koleksi
satwa. Selama perjalanan instruktur akan menjelaskan megenai jenis dan kelompok satwa, makanan dan habitat. Selain itu
instruktur akan memberikan nilai-niai karakter kepada anak melalui peduli lingkungan dengan tidak membuang sampah
sembarangan, tidak menyakiti satwa dan memberikan penjelasan mengenai fakta unik yang ada pada satwa yang dapat diterapkan
pada diri peserta. 5
Recalling Recalling merupakan kegiatan bercerita peserta akan
diminta untuk menceritakan kembali apa yang sudah dilalui dan pelajaran apa yang bisa diambil selama perjalanan. Selain
mengikuti alur yang sudah ditentukan oleh instruktur, kegiatan pembelajaran luar sekolah juga tidak jarang mengikuti
permintaan kegiatan dari pihak sekolah. Akan tetapi esensi dari kegiatan Pembelajaran luar sekolah tetap didapatkan oleh
peserta dan waktu pelaksanaan tidak melewati dari yang sudah ditentukan. Maksimal pukul 11.00 WIB karena instruktur harus
melanjutkan perkuliahan. Hal ini sesuai dengan pengamatan peneliti beberapa sekolah datang pada pukul 11.00 dan
78 sebelumnya sudah ada pemberitahuan terlebih dahulu, sehingga
tidak mengganggu jalannya kegiatan, karena dari team instruktur akan mempersiapkan kegiatan lebih siang.
c Penutupan
Penutupan pelakasanaan Pembelajaran luar sekolah dilakukan dengan kegiatan evaluasi harian sebagi bentuk pengawasan bagi
instruktur dan
pengelola. Evaluasi
ini bersifat
cepat, menyampaikan kendala dan melaporkan kegiatan pada hari tersebut.
Hal ini dimaksudkan agar adanya tindakan langsung untuk memperbaiki pada kegiatan selanjutnya.
d. Pengawasan