Perencanaan Pengelolaan Program Pembelajaran Luar Sekolah

62 Pengelolaan merupakan tindakan yang pasti dilakukan dengan rangkaian proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi dengan memanfaatkan sumber daya manusia dan sumber daya yang lain. Pengelolaan program pembelajaran luar sekolah sudah dikatakan baik karena telah melakukan sesuai dengan fungsi dan peran pengelolaan. Sesuai dengan konsepnya bahwa pengelolaan adalah proses maka pengelolaan pembelajaran luar sekolah juga dialakukan dengan melalui proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi.

a. Perencanaan

Perencanaan yang dilakukan dalam program pembelajaran luar sekolah berfungsi sebagai pedoman dan acuan dalam melaksanakan program. Hal ini seperti yang disampaikan oleh MS CW2: 3112017 sebagai berikut, “semua hal yang akan dilakukan itu pasti harus direncanakan, perencanaan digunakan sebagai acuan dalam proses pelaksanaan nantinya. Jadi dalam suatu program itu memang harus ada perencanaan.” Perencanaan program Pembelajaran luar sekolah disusun oleh pengelola program pembelajaran luar sekolah dan dari UNY sebagai lembaga pendidikan sekaligus team instruktur pada pelaksanaan kegiatan pembelajaran luar sekolah. Perencanaan program pembelajaran luar sekolah disusun sesuai dengan tujuan pembelajaran luar sekolah, selain itu perencanaan disusun berfungsi sebagai panduan bagi pengelola dan team instruktur dalam melaksanakan program pembelajaran luar sekolah. 63 Seperti yang disampaikan oleh DS CW3: 3112017 mengenai fungsi pengelolaan perencanaan program pembelajaran luar sekolah, “perencanaan dilakukan untuk mempermudah kita dalam melaksanakan program. Dengan perencanaan pula tahapan-tahapan yang harus kita lakukan lebih jelas dan terarah” Hal tersebut juga disampaikan oleh AR CW1: 1612017 “perencanaan itu dilakukan untuk menjadi acuan atau pedoman pelaksanaan program Pembelajaran luar sekolah ” Dari hasil wawancara dan analisis dokumentasi yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa Perencanaan program Pembelajaran luar sekolah disusun untuk mempermudah ketika hendak melakukan kegiatan. Sehingga terarah tahapan-tahapan yang harus dilalui selama proses pelaksanaan. Perencanaan program pembelajaran luar sekolah dilakukan antara dua pihak, yaitu pihak Kebun Binatang Gembira Loka selaku pengelola dan dari UNY selaku lembaga pendidikan yang kemudian bertugas sebagai team instrukur. UNY yang dalam program ini diamanahkan pada jurusan Pendidikan Luar Sekolah bertugas menyusun kurikulum dan konsepan pelaksanaan di lapangan. Hal ini seperti disampaikan oleh MS CW2: 3112017, “Pereencanaan program Pembelajaran luar sekolah dikonsep dari UNY karena UNY adalah lembaga pendidikan, sehingga kurikulum yang membuat adalah dari UNY” Hal serupa juga disampaikan oleh DS CW3: 3112017, 64 “Kalo untuk program Pembelajaran luar sekolah sendiri yang merencanakan proses kegiatannya dari team instruktur atau dari UNY”. Kedua pernyataan tersebut dibenarkan oleh AR CW1: 1612017 selaku team instruktur dari UNY bahwa UNY yang menyusun kurikulum dan merancang proses kegiatana Pembelajaran luar sekolah. “...yang merencanakan kegiatan itu dari kami mba, team instruktur. Soalnya kami yang memegang dilapangan. Dan kami juga yang membuat kurikulu m pelaksanaan kegiatan.” “Hal tersebut sesuai dengan hasil dokumentasi peneliti CL 8: 1622017 yang mendaptakkan adanya modul yang telah disusun oleh pengelola. Hal tersebut didokumentasikan pada dokumntasi nomer 5” Dari hasil wawancara dan dokumentasi peneliti dapat disimpulkan bahwa perencanaan kurikulum dan pelaksanaan program pembelajaran luar sekolah dirancang dan disusun oleh pihak UNY sebagai lembaga pendidikan dan team instruktur yang menangani langsung dilapangan pada saat kegiatan. Perencanaan selanjutnya yaitu berkaitan dengan waktu pelaksanaan kegiatan. Waktu merupakan hal utama dalam sebuah perencanaan program. Hal ini agar memudahkan bagi pengelola dalam menentukan waktu yang tepat dalam pelaksanaan program. MS CW2: 3112017 menyampaikan perencanaan kegiatan Pembelajaran luar sekolah adalah, “.…Berlangsung Februari-April, kemudian September-November. Pelaksanaannya hari senin sampai dengan Jum’at Jam 08.00- 11.00 WIB” Hal senada juga disampaikan oleh DS CW3: 3112017 mengenai rencana pelaksanaan program pembelajaran luar sekolah, 65 “Rencana pelaksanaan itu satu tahun ada 6 bulan dibagi 2 periode. Untuk harinya pada hari aktif” Maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan pembelajaran luar sekolah direncanakan selama 6 bulan dalam satu tahun, dibagi dalam 2 periode, yakni bulan februari-april dilanjutkan bulan september-november. Dilaksanakan pada hari aktif kerja yaitu senin- jum’at pada jam 08.00-11.00 WIB. Berkaitan dengan sasaran program, MS CW2: 3112017 menyampaikan, “Peserta yang mengikuti minimal 25 orang, tidak boleh didampingi oleh orang tua, dan harus mengenakan seragam. Dalam satu hari maksimal menerima dua sekolah. Sasaran program Pembelajaran luar sekolah adalah sekolah yang ada Daerah Istimewa Yogyakarta”. Hal serupa disampaikan oleh DS CW3: 3112017, “...Ditujukan untuk sekolah yang ada di DIY. Untuk program Pembelajaran luar sekolah minimal 25 siswa, tidak boleh bersama dengan orang tua dan harus mengenakan seragam sekolah.” Pernyataan di atas merupakan rencana sasaran program Pembelajaran luar sekolah segaligus rencana syarat bagi peserta pembelajaran luar sekolah, bahwa sasaran program yaitu sekolah yang ada di DIY, peserta minimal 25 orang, tidak boleh didampingi oleh orang tua dan harus mengenakan seragam. Dalam satu hari pengelola memaksimalkan penerimaan reservasi, yakni maksimal 2 sekolah saja. Evaluasi yang direncanakan dalam program Pembelajaran luar sekolah melibatkan beberapa pihak. Selain itu pengelola program 66 pembelajaran luar sekolah merenecanakan waktu pelaksaanaan evaluasi sebagai bentuk pengawasan guna mengetahui tingkat keberhasilan pelaksanaan program pembelajaran luar sekolah apakah sudah sesuai dengan tujuan atau belum. Seperti disampaikan oleh MS CW2: 31117, “Kami juga merencanakan adanya evalusi mbak, evalusi diantaranya evaluasi harian, bulanan dan tahunan. Evalusi harian direncanakan ketika selesai kegiatan. Evalusi bulanan dilakukan bersamaan dengan penyampaian laporan kegiatan dan evalusi tahunan dilakuakan diakhir periode bersama dua pihak yaitu pihak dari UNY dan dari pengelola atau dari Gembira Loka.” Hal senada juga disampaikan oleh DS CW3: 31117, “...Evaluasi yang dilakukan antara pengelola dan team instruktur itu harian, bulanan dan tahunan.” Hal serupa disampaikan oleh team instruktur yaitu AR CW1: 1612017, “...Untuk evaluasi direncanakan setiap hari setelah kegiatan, bulanan bersamaan dengan penyampaian laporan dan tahunan pada akhir periode kedua.” Pernyataan-pernyataan tersebut sesuai dengan pengamatan peneliti CL-1 “setiap selesai kegiatan pembelajaran luar sekolah, dilakukan adanya evaluasi harian” Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa rencana evaluasi dilakukan harian, bulanan dan tahunan. Adapun yang nantinya akan terlibat dalam proses evaluasi tidak hanya pihak pengelola melainkan juga pihak UNY selaku pelaksana program. 67

b. Pengorganisasian