Pengelolaan Program Pembelajaran luar sekolah

81 Dapat disimpulkan bahwa peran peserta pembelajaran luar sekolah merupakan faktor pendukung utama keberhasilan program pembelajaran luar sekolah. Faktor penghambat pembelajaran luar sekolah berdasarkan pengamatan peneliti adalah fasilitas gedung yang belum memadai khusus untyk kegiatan pembelajajaran luar sekolah, hal ini dikatakan sebagai penghambat karena kegiatan pembelajaran luar sekolah dilakukan di alam terbuka, sedangkan cuaca tidak bisa dipastikan. Apabila hujan peserta tidak bisa melakukan kegiatan secara maksimal. Peserta yang datang terlambat dan masih didampingi oaring tua juga sering kali menjadi faktor penghambat, karena mengurangi kemandirian bagi peserta.

B. Pembahasan

1. Pengelolaan Program Pembelajaran luar sekolah

Pengelolaan program pembelajaran luar sekolah disusun dengan memperhatikan kebutuhan peserta pembelajaran luar sekolah. Melalui kegiatan Pembelajaran luar sekolah peserta dapat belajar dan bermain di Kebun Binatang Gembira Loka. Pengelolaan program pembelajaran luar sekolah disusun untuk memberikan wewenang dan pembagian tugas agar pada pelaksanaannya dapat berjalan secara efektif dan efisien. Pengelolaan program pembelajaran luar sekolah didalamnya memiliki fungsi-fungsi pengelolaan yakni perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi. Fungsi pengelolaan ini digunakan sebagai alur yang harus dipakai agar penyelenggaraan pengelolaan program pembelajaran luar 82 sekolah dijalankan secara optimal. Di bawah ini rangkuman dari fungsi-fungsi pengelolaan program pembelajaran luar sekolah, adapaun penjelasannya adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan

Perencanaan program pembelajaran luar sekolah disusun oleh pihak pengelola atau pihak Kebun Binatang Gembira Loka dengan UNY sebagai lembaga pendidikan yang kemudian UNY merupakan penyedia SDM. Tujuan dari pelaksanaan program Pembelajaran luar sekolah adalah Gembira Loka memfasilitasi untuk masyarakat belajar mengenal keanekaragaman hayati baik flora dan fauna, dengan adanya program Pembelajaran luar sekolah ini peserta diharapkan mampu memahami pentingnya menjaga kelestarian lingkungan agar seimbang dengan kehidupan alam dan manusia, harapannya dengan mereka ikut program tersebut, mereka tidak hanya berkunjung dan berpariwisata tetapi juga belajar sehingga mereka dapat mengingat apa yang mereka pelajari di Gembira Loka. Pembelajaran luar sekolah direncanakan dilaksanakan 2 periode dalam satu tahun dengan jumlah pelaksanaan selama 6 bulan yaitu pada bulan Februari-April, Sepetember-November. Dilaksanakan pada hari aktif ya itu hari Senin sampai dengan Jum’at. Waktu kegiatan pada pukul 08.00-11.00 WIB. Sasaran program Pembelajaran luar sekolah adalah jenjang TK-SMA se-DIY. Syarat mengikuti kegiatan Pembelajaran luar sekolah adalah rombongan 83 minimal 25 siswa, tidak boleh didampingi oleh orang tua, harus mengenakan seragam sekolah. Penyusunan kurikulum dan teknis kegiatan di lapangan dilakukan oleh pihak UNY yang dalam program ini oleh team Instruktur dari Jurusan Pendidikan Luar Sekolah. Perencanaan yang dilakukan dalam program Pembelajaran luar sekolah telah sesuai dengan pengertian perencanaan menurut Roger A. Kaufman dalam Nanang fattah 2004:49, perencanaan adalah proses penentuan tujuan atau sasaran yang hendak dicapai dan menetapkan jalan dan sumber yang diperlukan untuk mencapai tujuan itu se-efisien dan se-efektif mungkin. Kesesuaian perencanaan yang dilakukan program pembelajaran luar sekolah dengan teori dapat dibuktikan dengan adanya pembuatan modul kegiatan Pembelajaran luar sekolah. Perencanaan program Pembelajaran luar sekolah disusun oleh pihak pengelola dan instruktur kemudian disosialisasikan kepada sekolah-sekolah se-DIY bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Departemen Agama bidang pendidikan setempat. Hal ini senada dengan Suharsimi dan Lia 2008:9, perencanaan adalah suatu proses mempersiapkan serangakian keputusan untuk mengambil tindakan dimasa yang akan datang dan diarahkan kepada tercapainya tujuan-tujuan dengan sarana yang optimal. 84 b. Pengorganisasian Pengorganisasian pada program pembelajaran luar sekolah dilakukan dengan pembagian tugas dan tanggung jawab oleh bidang pendidikan kepada bagian humas, marketing dan instruktur. Bidang pendidikan bertindak sebagai koordinator pengelola program. Tugas bidang pendidikan adalah mengawasi jalannya kegiatan serta bertanggung jawab penuh terhadap pelaksanaan program pembelajaran. Bagian marketing dan humas bertugas mempublikasikan adanya program Pembelajaran luar sekolah baik dilakukan dengan sosialisasi langsung maupun menggunakan brosur, dalam hal ini bidang pendidikan juga terlibat. Team instruktur atau dari UNY bertugas sebagai penyedia SDM dan bertanggung jawab pada jalannya kegiatan pembelajaran luar sekolah di lapangan serta menyusun kurikulum pembelajaran yang akan digunakan. Pengorganisasian yang dilakukan dalam program Pembelajaran luar sekolah sesuai dengan yang disampaikan Sondang 2007:60, pengorgansasian adalah keseluruhan proses pengelompokan orang-orang, alat-alat, tugas-tugas serta wewenang dan tanggung jawab sedemikian rupa sehingga tercipta suatu organisasi yang dapat digerakan sebagai suatu kesatuan yang utuh dan bulat dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. 85 Bidang pendidikan sebagai penanggung jawab program Pembelajaran luar sekolah mengupayakan adanya dukungan fasilitas sarana dan prasarana pendukung agar mampu melaksanakan program Pembelajaran luar sekolah sesuai dengan perencanaan yang telah disusun. Hal ini senada dengan apa yang disampaikan Djuju Sudjana 2008:9, fungsi pengorganisasian adalah kegiatan bersama orang lain dan melalui orang lain, untuk memilih dan menyusun sumber daya manusia dengan dukungan fasilitas, alat dan biaya agar mampu melaksanakan program yang telah direncanakan.

c. Pelaksanaan

Pelaksanaan merupakan implemantasi dari sebuah perencanaan dan pengorganisasian program. Sebagaimana fungsi pelaksanaan dalam pengeloaan menurut Sondang 2007:95 didefinisikan sebagai keseluruhan usaha, cara, teknik, dan metode untuk mendorong para anggota organisasi agar mau dan ikhlas bekerja dengan sebaik mungkin demi tercapainya tujuan organisasi dengan efisien, efektif dan ekonomis. Pelaksanaan pembelajaran luar sekolah telah mengimplementasikan perencanaan kurikulum yang telah disusun sebelumnya. Dalam pelaksanaan terdapat proses persiapan, pelaksanaan dan penutup. Persiapan yang dilakukan dalam pelaksanaan kegiatan yaitu dengan sosialisasi program, pelatihan bagi instruktur, penerimaan reservasi bagi sekolah dan penjadwalan, 86 menyiapkan perangkat pembelajaran seperti media, modul, dan peta. Langkah selanjutnya yaitu pelaksanaan yang terdiri dari penjemputan, bina suasana, pojok kreatif tour the zoo dan recalling. Langkah terakhir yaitu penutup diakhiri dengan evaluasi harian bagi instruktur dan bidang pendidikan.

d. Pengawasan

Pada fungsi pengelolaan pengawasan, pengelola menggunakan evaluasi sebagai bentuk pengawasan dalam program pembelajaran luar sekolah. Evaluasi sebagai bentuk pengawasan yaitu adanya evaluasi harian. Evaluasi merupakan kegiatan monitoring dari pelaksanaan program kegiatan. Evaluasi penting dilakukan untuk mengetahui kesesuaian pelaksanaan program dengan perencanaan dan visi, misi, tujuan program Pembelajaran luar sekolah. Pengawasan menurut Terry, dalam Irfan, 2011:85 mengemukakan bahwa pengawasan dapat diartikan sebagai proses penentuan apa yang harus dicapai yaitu standar apa yang harus dilakukan yaitu pelaksanaan, menilai pelaksanaan, dan apabila perlu dilakukan perbaikan-perbaikan, sehingga pelaksanaan sesuai dengan perencanaan yaitu selaras dengan standar. Evaluasi pada program Pembelajaran luar sekolah dilakukan oleh pengelola dan UNY selaku peneyedia SDM dan konseptor kegiatan secara harian, bulanan, dan tahunan. Evaluasi harian dilakukan setelah kegiatan berakhir. Melaporkan hambatan atau 87 perkembangan yang terjadi. Dilakukan agar apabila ada kendala-kendala kecil bisa segera ditangani baik itu sifatnya sementara maupun permanen. Evaluasi harian juga menyampaikan masukan-masukan yang ada dari pihak sekolah atau peserta kegiatan pembelajaran luar sekolah. Evaluasi bulanan dilakukan pada saat memberikan fee bagi instruktur. Evaluasi tahunan dilakukan diakhir periode bersama kedua belah pihak. Pada evaluasi akhir tahun disampaiakan ketercapaian tujuan dari program sesuai atau tidak, kendala yang harus dan mutlak untuk dibenahi dan penyampaian inovasi yang perlu dilakukan pada periode selanjutnya.

2. Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan Program