Jenis Penelitian Desain Penelitian

73

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas Classroom Action Reserch. Penelitian tindakan kelas adalah suatu kegiatan penelitian dengan mencermati sebuah kegiatan belajar yang diberikan tindakan yang secara sengaja dimunculkan dalam sebuah kelas yang bertujuan memecahkan masalah atau meningkatkan mutu pembelajaran di kelas tersebut. Penelitian tindakan kelas dapat diartikan sebagai proses pengkajian masalah pembelajaran didalam kelas melalui refleksi diri dalam upaya untuk memecahkan masalah tersebut dengan cara melakukan berbagai tindakan yang terencana dalam situasi nyata serta menganalisis setiap pengaruh dari perlakuan tersebut. Maka dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan. Penelitian tindakan kelas mempunyai beberapa karakteristik yang sedikit berbeda bila dibandingkan dengan jenis penelitian yang lainnya. Beberapa karakteristik tersebut, diantaranya : 1. Permasalahan yang dipecahkan merupakan permasalahan praktis dan urgen yang dihadapi oleh para guru atau peneliti dalam profesinya sehari- hari. 2. Peneliti memberikan perlakuan atau tindakan yang berupa tindakan terencana untuk memecahkan permasalahan dan sekaligus meningkatkan kualitas yang dirasakan implikasinya oleh subjek yang diteliti. 74 3. Langkah-langkah penelitian yang direncanakan selalu dalam bentuk siklus atau tingkatan atau dasar yang memungkinkan terjadinya peningkatan dalam setiap siklusnya. 4. Adanya empat komponen penting dalan setiap langkah yaitu, perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Langkah pertama, kedua dan seterusnya membentuk spiral yang menuju ke arah tercapainya tujuan dan juga diperolehnya solusi permasalahan. 5. Adanya langkah berfikir reflektif dan kolektif yang dilakukan oleh peneliti baik sesudah maupun sebelum tindakan.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian ini mengacu pada proses pelaksanaan penelitian tindakan kelas model Kemmis Mc.Taggart dengan tahapan menyusun Perencanaan Tindakan Action Plan, Pelaksanaan Tindakan Actuating, Pengamatan Observing, dan Refleksi Reflecting untuk merancang tindakan pada siklus selanjutnya. Secara visual tahapan pada setiap siklus dapat digambarkan seperti di bawah ini : Gambar 6. Desain Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis Mc.Taggart 75 Desain penelitian tindakan kelas model Kemmis dan Mc Taggart terdapat empat tahapan penelitian yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Pada model penelitian ini, tahap tindakan dan observasi menjadi satu tahapan karena kedua kegiatan tersebut dilakukan secara simultan. Maksudnya kegiatan ini harus dilakukan dalam satu waktu. Tahapan yang harus dilakukan dalam penelitian ini berdasarkan desain penelitian model kemmis dan mc taggart adalah sebagai berikut: 1. Perencanaan Tindakan Action Plan Perencanaan ini meliputi persiapan perangkat pembelajaran yang akan digunakan dalam penelitian tindakan , yaitu : silabus, RPP, Job sheet, tes unjuk kerja dan lembar observasi. 2. Pelaksanaan Tindakan Actuating Tindakan dilaksanakan kedalam konteks proses belajar mengajar sebenarnya. Pada tahap ini, guru melaksanakan pembelajaran menjahit busana pria dengan materi menjahit kemeja pria menggunakan metode pembelajaran Collaborative Learning. 3. Pengamatan Observing Pengamatan berfungsi sebagai proses pendokumentasian dampak dari tindakan dan menyediakan informasi untuk tahap refleksi. Dalam penelitian ini, pengamatan dilakukan dengan menggunakan lembar observasi motivasi, lembar tes unjuk kerja dan lembar tes soal essay. 4. Refleksi Reflecting Peneliti dan guru mendiskusikan hasil pengamatan selama tindakan berlangsung. Kekurangan dan keberhasilan yang ditemukan dalam pelaksanaan pada siklus sebelumnya atau yang telah dilaksanakan digunakan sebagai dasar 76 penyusunan rencana tindakan pada siklus berikutnya. Setelah mengidentifikasi keberhasilan dan kekurangan, maka diadakan suatu perbaikan agar siklus selanjutnya lebih baik dari siklus sebelumnya. Begitu seterusnya hingga didapatkan hasil yang sesuai harapan dan peningkatan yang maksimal.

C. Setting Penelitian

Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MEMBUAT POLA BUSANA WANITA PADA SISWA KELAS XI JURUSAN TATA BUSANA SMK NEGERI 1 KISARAN.

0 3 26

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE COLLABORATIVE LEARNING PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE COLLABORATIVE LEARNING DENGAN MEMANFAATKAN MICROSOFT POWERPOINT 2007 (PTK

0 1 18

PENINGKATAN KOMPETENSI MENJAHIT BUSANA PESTA PADA MATA PELAJARAN BUSANA WANITA MELALUI METODE PEER TUTORING SISWA KELAS XI BUSANA BUTIK SMK NEGERI 1 PANDAK.

8 129 268

KESULITAN PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBUATAN DESAIN BLUS SISWA KELAS XI TATA BUSANA DI SMK NEGERI 6 YOGYAKARTA.

0 0 219

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBUATAN BUSANA ANAK MELALUI METODE PRACTICE REHEARSAL PAIRS DI SMK MUHAMMADIYAH 1 TEMPEL.

63 739 247

PENERAPAN METODE LEARNING TOGETHER UNTUK PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR DALAM PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBUATAN POLA KEMEJA DI SMK NEGERI 1 PANDAK.

0 0 347

PENERAPAN METODE LEARNING TOGETHER UNTUK PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR DALAM PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBUATAN POLA KEMEJA DI SMK NEGERI 1 PANDAK.

0 0 347

“PENINGKATAN KOMPETENSI MEMBUAT POLA KEMEJA ANAK MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN MEDIA ANIMASI PADA SISWA KELAS X BUSANA BUTIK SMK DIPONEGORO DEPOK ”.

1 8 13

PENINGKATAN KOMPETENSI MEMBUAT POLA KEBAYA MODIFIKASI DENGAN METODE DISCOVERY LEARNING SISWA KELAS XI BUSANA BUTIK SMK NEGERI 1 WONOSARI.

0 3 246

PENGARUH PENGGUNAAN VIDEO TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI MEMBUAT TUSUK HIAS PADA SISWA TATA BUSANA KELAS XI DI SMK KARYA RINI YOGYAKARTA.

0 9 214