65 Masslow dan Roger yang dikutip oleh Djaali 2007:102:106, mengatakan
pentingnya motivasi ekstrinsik dan intrinsic. Menurut Masslow setiap individu bermotivasi untuk mengaktualisasi diri sesuai dengan kemampuan tiap orang.
Roger berpendapat bahwa setiap individu memiliki motivasi utama berupa kecenderungan aktualisasi diri, dengan demikian seorang guru harus
mengetahui motivasi yang ada dalam diri anaknya. Sardiman, 2011: 92 berpendapat bahwa ada beberapa bentuk cara
untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar disekolah yaitu : a Memberi angka
b Hadiah c Saingan kompetensi
d Ego-Involemen e Memberi ulangan
f Mengetahui Hasil g Pujian
h Hukuman i Hasrat untuk belajar
j Minat k Tujuan yang diakui
c. Arti Pentingnya Motivasi Belajar
Motivasi belajar merupakan salah satu faktor yang menentukan hasil belajar seseorang. Motivasi merupakan kekuatan tersembunyi dalam diri anak,
yang mendorong untuk melakukan suatu aktivitas atau tinndakan. Motivasi yang timbul karena adanya dorongan dari dalam atau karena adanya
rangsangan dari luar, dorongan atau rangsangan menimbulkan hasrat untuk melakukan sesuatu dan menentukan sikap.
Motivasi yang muncul menggerakkan, mengarahkan, dan menjaga tingkah laku anak agar terdorong untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga
mencapai hasil atau tujuan tertentu. Motivasi mempunyai tujuan untuk
66 menggerakkan atau memacu para anak agar timbul keinginan dan kemauan
dalam rangka mencapai keinginan yang diharapkan Anurrahman, 2009:180 Dari pendapat tersebut diatas dapat dijelaskan bahwa pentingnya
motivasi belajar adalah untuk mendorong, mengarahkan dan menggerakkan tingkah laku anak agar terdorong untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga
mencapai hasil atau tujuan tertentu.
d. Tanda-tanda Motivasi Belajar
Motivasi anak merupakan dorongan untuk mencapai keberhasilan belajar seseorang yang berupa prestasi belajar. Motivasi belajar senantiasa
menentukan intensitas usaha belajar dan kesungguhan kemampuan anak. Tanda-tanda adanya motivasi belajar menurut Uno b Hamzah, 2007: 23
sebagai berikut : 1 Lebih senang belajar mandiri dalam pelajaran
2 Rajin kesekolah 3 Sifat ingin mendalami
4 Senang mencari dan mendalami masalah 5 Penguasaan materi pelajaran
6 Tekun menghadapi tugas pelajaran 7 Ulet menghadapi kesulitas pelajaran
Menurut Sardiman, 2011: 83, ciri-ciri orang yang mempunyai motivasi antara lain:
1 Tekun menghadapi tugas dapat bekerja terus menerus dalam waktu lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai.
2 Ulet menghadapi kesulitan tidak lekas putus asa. Tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin tidak cepat puas
dengan prestasi yang dicapainya. 3 Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah “untuk orang
dewasa” misalnya masalah agama, politik ekonomi, keadilan, pemberantasan korupsi, penentangan terhadap setiap tindakan kriminal,
amoral dan sebagainya. 4 Lebih senang bekerja mandiri.
5 Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin hal-hal yang bersifat mekanis, berulang-ulang begitu saja sehingga kurang kreatif.
6 Dapat mempertahankan pendapatnya kalau sudah yakin akan sesuatu. 7 Tidak mudah melepas hal yang diyakini tersebut.
8 Senang mencari dan memecahkan soal-soal.
67 Menurut Martin Handoko 1992 : 59, untuk mengetahui kekuatan
motivasi belajar siswa, dapat dilihat dari beberapa indicator yaitu : 1 Kuatnya kemauan untuk berbuat
2 Jumlah waktu yang disediakan untuk belajar 3 Kerelaan meninggalkan kewajiban untuk belajar
4 Ketekunan dalam mengerjakan tugas Sedangkan menurut Joomla 2009 : 6, indikator yang dapat diamati
secara langsung dapat berupa : 1 Keaktifan siswa
2 Ketekunan 3 Perhatian
4 Partisipasi 5 Minat
6 kehadiran Sehingga dari paparan ciri-ciri tersebut, unsur-unsur motivasi adalah: 1
tekun; 2 ulet; 3 minat; 4 mandiri; 5 menyukai kegiatan variatif; 6 dapat beragumen; 7 tidak mudah menyerah; 8 dan menyukai pemecahan soal.
Berdasarkan pendapat diatas indikator-indikator yang akan diungkap menurut Sardiman 2011:83 adalah :
1 Tekun 2 Ulet
3 Mandiri 4 Perhatian
5 Kehadiran
68
B. Hasil Penelitian Yang Relevan Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah:
Penelitian oleh : Lianasari, Rinda, Noor. 22008122, 2012. Pengaruh Metode Collaborative Learning Terhadap Motivasi dan Hasil Belajar IPA
Siswa kelas V SD Negeri 4 Mulyoharjo Kecamatan Jepara Kabupaten Jepara Tahun Ajaran 20112012. Program Studi S1 PGSD FKIP Universitas
Kristen Satya Wacana Salatiga. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata skor hasil belajar siswa pada kelompok diperoleh hasil bahwa nilai signifikan yang
dihasilkan adalah 0.07 0.05 yang berarti Ho ditolak, artinya terdapat perbedaan antara kelas eksperimen dengan kelas control. Hal ini berarti
terdapat pengaruh perbedaan kelompok yang diberi perlakuan berupa metode Collaborative Learning dengan kelompok yang diberi perlakuan
pembelajaran konvensional. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata sebesar 82.0625 dan untuk kelompok yang diberi perlakuan berupa pembelajaran
konvensional mencapai rata-rata sebesar 72,7083. Jika dilihat dari kedua nilai rerata tersebut tampak bahwa nilai rerata kelas eksperimen lebih tinggi
dibandingkan nilai rerata kelas control. Hal ini bermakna bahwa kelas yang diberi metode Collaborative Learning lebih tinggi dan lebih baik dibandingkan
kelas yang diberi pembelajaran konvensional. Penelitian oleh : Deden M. La Odeon 2010 Model Pembelajaran
Collaborative Learning dalam proses belajar mengajar pelajaran tekstil di SMK Negeri 1 Bantaeng Bidang Keahlian dalam penelitiannya Classroom
Action Research. Penelitan ini menyimpulkan bahwa motivasi siswa kelas II SMK Negeri 1 Bantaeng pada mata pelajaran tekstil dapat ditingkatkan, dan
dari hasil pelaksanaan tindakan diketahui bahwa nilai rata-rata siklus I