21 Anak mulai berinteraksi dimulai dengan orang tua nya atau anggota
keluarga yang lain. Semakin bertambahnya usia anak maka interaksi berlanjut pada lingkungan tempat tinggal. Setelah anak memasuki usia
sekolah maka anak mulai berinteraksi dengan lingkungan yang lebih luas. Pada usia ini anak mulai membentuk pola hubungan teman
sebayanya yaitu munculnya keinginan untuk menjalin hubungan pertemanan yang lebih akrab atau yang dalam kajian psikologi
perkembangan disebut dengan istilah friendship persahabatan. Tahapan interaksi sosial yaitu dimulai dengan adanya kontak antar
individu kemudian terjadinya keterlibatan individu dalam lingkungannya. Setelah terjadi keterlibatan, seseorang akan masuk ke
tahap keintiman atau menjalin interaksi yang lebih intens.
2. Faktor-faktor Yang Mendasari Interaksi Sosial
Menurut Bimo Walgito 2003: 66-73, faktor-faktor interaksi sosial yaitu;
a. Faktor imitasi
Imitasi merupakan dorongan untuk meniru orang lain. Imitasi tidak berlangsung secara otomatis, tetapi ada faktor lain yang
ikut berperan sehingga seseorang mengadakan imitasi. b.
Faktor sugesti Sugesti ialah pengaruh psikis, baik yang datang dari diri
sendiri, maupun yang datang dari orang lain, yang pada umumnya diterima tanpa adanya kritik dari individu yang
bersangkutan.
c. Faktor identifikasi
Identifikasi merupakan dorongan untuk menjadi identik sama dengan orang lain.
d. Faktor simpati
Simpati merupakan perasaan rasa tertarik kepada orang lain. Oleh karena simpati merupakan perasaan, maka sikap timbul
22 tidak atas dasar logis rasional, melainkan atas dasar perasaan
atau emosi. Peranan faktor imitas dalam proses interaksi sosial tidaklah kecil.
Seseorang secara tidak langsung melakukan imitasi pada apa yang pernah dialami. Tidak selamanya pula orang melakukan imitasi pada
hal yang benar. Mungkin yang diimitasi oleh seseorang itu salah sehingga menimbulkan kesalahan-kesalahan pada tahap selanjutnya.
Sugesti terjadi dimana seseorang individu menerima suatu cara penglihatan, atau pedoman-pedoman tingkah laku dari orang lain tanpa
adanya kritik terlebih dahulu. Sedangkan identifikasi merupakan suatu usaha seseorang untuk menjadi sama dengan orang lain. Identifikasi
tidak jauh beda dengan simpati, namun simpati terjadi didasari dari rasa ketertarikan yang timbul atas dasar tidak logis.
Sedangkan menurut Syahrial Syarbaini dan Rusdiyanta 2013: 27 interaksi sosial dilandasi oleh beberapa faktor psikologi, yaitu imitasi,
sugesti, identifikasi, simpati dan empati. a.
Imitasi, adalah suatu tindakan meniru orang lain yang dilakukan dalam bermacam-macam bentuk, seperti gaya bicara,
tingkah laku, adat dan kebiasaan, pola pikir serta apa saja yang dimiliki atau dilakukan oleh seseorang.
b. Sugesti, yang muncul ketika si penerima sedang dalam kondisi
yang tidak netral sehingga tidak dapat berpikir rasional. c.
Identifikasi, merupakan kecenderungan seseorang untuk menjadi sama dengan pihak lain, sifatnya lebih mendalam dari
imitasi karena membentuk kepribadian seseorang. d.
Simpati, merupakan suatu proses dimana seseorang merasa tertarik kepada pihak lain.
e. Empati, merupakan simpati mendalam yang dapat
mempengaruhi kejiwaan dan fisik seseorang.
23 Berlangsungnya suatu proses interaksi didasarkan pada pelbagai
faktor antara lain, faktor imitasi, sugesti, identifikasi dan simpati. Faktor-faktor tersebut dapat bergerak sendiri-sendiri secara terpisah
maupun dalam keadaan tergabung Soerjono Soekanto, 2013: 63. Berdasarkan penjelasan yang ada diatas maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa interaksi sosial didasari oleh beberapa faktor yaitu seperti faktor identifikasi, sugesti, imitasi, simpati, dan empati. hal
tersebut merupakan faktor-faktor minimal yang menjadi dasar bagi berlangsungnya proses interaksi sosial walaupun kenyataannya proses
tersebut sangat komplek.
3. Bentuk-bentuk Interaksi Sosial