51 2.
Mereka yang dipilih sudah mewakili dari seluruh masyarakat yang mengikuti Kampung Ramah Anak.
3. Mereka yang tergolong sedang berkecimpung atau terlibat pada
kegiatan Kampung Ramah Anak yang tengah diteliti. 4.
Mereka yang mempunyai waktu memadai untuk dimintai informasi; dan
5. Mereka yang tergolong mampu untuk dijadikan semacam guru
atau narasumber dalam pengambilan data penelitian terkait kegiatan Kampung Ramah Anak
Sumber data dalam penelitian ini adalah perangkat desa yang dipilih sesuai dengan kebutuhan peneliti untuk mendapatkan informasi
mengenai kondisi umum lokasi penelitian yaitu Ketua RW 09 Badran. Sumber data berikutnya yaitu pengurus program Kampung Ramah Anak
yang meliputi pengurus dari ketua pengurus program kampung ramah anak, kluster lingkungan hidup dan pengasuhan alternatif, wakil sekretaris,
dan kluster pendidikan dan pemanfaatan waktu luang. Sedangkan sumber data dari masyarakat yaitu orang yang terlibat dalam program kampung
ramah anak yang aktif dalam menjalankan kegiatan dan kampung ramah anak yang meliputi orang tua dari anak yang berusia dibawah lima tahun
dan anak remaja berusia 13 hingga 18 tahun. Objek dalam penelitian ini ialah tranformasi nilai dan sikap dalam setiap kegiatan kampung ramah
anak RW 09 Badran Bumijo Jetis Yogyakarta.
C. Waktu dan Setting Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di RW 09 Kampung Badran, Kelurahan Bumijo, Kecamatan Jetis, Kota Yogyakarta. Transformasi nilai dan sikap
di dalam kegiatan kampung ranah anak RW 09 Badran menjadi setting penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan 7 Maret – 30 April. RW
52 09 Badran Bumijo Jetis Yogyakarta dijadikan sebagai lokasi penelitian
berdasarkan pertimbangan bahwa : 1.
Kampung Ramah Anak merupakan salah satu lembaga sosial kemasyarakatan yang bergerak dalam pendidikan nonformal.
2. Kampung Ramah Anak menyelenggarakan program yang tidak hanya
membekali kecakapan akademik saja namun juga membekali kecakapan lainnya seperti kecakapan personal dan kecakapan sosial.
3. Lokasi Kampung Ramah Anak mudah dijangkau peneliti sehingga
memungkinkan penelitian berjalan lancer. 4.
Keterbukaan dari pihak pengelola Kampung Ramah Anak sehingga informasi dapat diperoleh.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah strategis dalam kegiatan penelitian. Sugiyono mengemukakan “bila dilihat dari segi cara atau
teknik pengumpulan data, maka teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan obeservasi pengamatan, interview wawancara, kuesioner
angket, dokumentasi dan gabungan dari keempatnya Sugiyono, 2010:62. Berdasarkan pendapat Sugiyono tersebut, maka dalam penelitian
ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara observasi pengamatan, interview wawancara, dokumentasi, dan gabungan dari
ketiga cara tersebut. Berikut pemaparan mengenai teknik observasi, wawancara dan dokumentasi.
53 1.
Observasi Pengamatan Nasution dalam Sugiyono 2010: 64 mengemukakan bahwa
“observasi adalah dasar dari semua ilmu pengetahuan. Para Ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia
kenyataan yang diperoleh melalui observasi”. Melalui observasi dilapangan, peneliti diharapkan akan lebih mampu memahami situasi
sosial yag diamati untuk diperoleh pandangan yang menyeluruh mengenai apa yang akan diteliti.
Observasi ini digunakan untuk mengamati keadaan umum masyarakat RW 09 Badran Yogykarta, orang-orang atau pelaku yang
terlibat dalam Kampung Ramah Anak, sarana dan prasarana yang tersedia, aktifitas dan interaksi yang dilakukan dalam Kampung
Ramah Anak. 2.
Wawancara Esterbeg dalam Sugiyono mendefinisikan wawancara sebagai
berikut “wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui Tanya jawab, sehingga dapat
dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu” Sugiyono, 2010: 72. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa wawancara merupakan
suatu kegiatan Tanya jawab antar dua orang saling bertukar pikiran untuk mengetahui informasi yang dibutuhkan oleh peneliti.
Lebih lanjut Susan Stainback dalam Sugiyono mengemukakan bahwa “dengan wawancara, maka peneliti akan mengetahui hal-hal
54 yang lebih mendalam tentang patisipan dalam menginterpretasikan
situasi dan fenomena yang terjadi, dimana hal ini tidak bisa ditemukan melalui observasi” Sugiyono, 2010: 72. Peneliti
melakukan dengan teknik wawancara. Dimana hasil dari wawancara ini tidak bisa ditemukan melalui observasi.
Wawancara dalam penelitian ini dilakukan dengan Ketua RW 09 Badran, Pengelola Kampung Ramah Anak dan anggota yang terlibat
dalam KRA dan masyarakat sekitar yang masih mencakup lingkungan Kampung Ramah Anak.
3. Dokumentasi
Sugiyono memaparkan pengertian dokumentasi sebagai berikut “dokumen merupakan catatan peristiwa yng sudah berlalu”
Sugiyono, 2010: 82. Dokumentasi bisa berbentuk tulisan gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Menurut Gottsschalk
dalam Imam Gunawan, dokumentasi dalam arti luas berupa setiap proses pembuktian yang didasarkan atas jenis sumber apapun, baik itu
yang bersifat tulisan, lisan, gambar, atau arkeologis Imam Gunawan, 2013: 175.
Penggunaan metode dokumentasi mempunyai tujuan untuk mengumpulkan data-data yang dapat digunakan sebagai tambahan
informasi selain menggunakan metode observasi dan wawancara.
55
E. Instrumen Penelitian