102
2. Transformasi Nilai dan Sikap Dalam Kegiatan Kampung Ramah
Anak RW 09 Bdran
Dalam setiap aktifitas seseorang dalam kelompok selalu terjadi interaksi, dimana dalam interaksi tersebut terjadi transformasi atau
perpindahan nilai-nilai dari individu ke individu yang lain ata dari kelompok ke individu. Nilai digunakan sebagai patokan atau tolak
ukur antara baik dan buruk dalam kehidupan bermasyarakat. Seperti yang terjadi dalam interaksi sosial di kampung ramah anak RW 9
Badran. Perpindahan nilai-nilai terjadi melalui beberapa kegiatan yang meliputi:
a. Kegiatan Taman Pendidikan Al Quran
Pendidikan dalam bidang agama sangat penting bagi masa tumbuh kembang anak. Karena dengan pendidikan akhlak sejak
kecil, maka moral anak akan lebih baik saat nanti menginjak usia remaja dan usia selanjutnya. Mayoritas penduduk di RW 09
Badran merupakan warga yang memeluk agama Islam dan di kampung RW 09 Badran terdapat rumah ibadah berupa masjid
maka di RW 09 Sejak dahulu sudah diadakan kegiatan Taman Pendidikan Al Quran. TPA di RW 09 Badran bernama TPA Al
Hidayah. TPA di RW 09 Badran ini pada awalnya tidak dilaksanakan
di masjid, tetapi dilaksanakan disalah satu rumah warga yaitu nenek Aminah yang dengan sukarela mengajarkan tentang
pendidikan agama Islam kepada anak-anak dimulai dari anak usia
103 dini hingga anak remaja. Di karenakan nenek Aminah pindah
rumah di daerah Bantul, sehingga kegiatan TPA tersebut berhenti dan tidak ada yang melanjutkan. Kemudian takmir masjid Al
Istiqomah mengaktifkan kembali TPA tersebut dan merekrut Ibu “AN” sebagai pengasuh hingga saat ini.
Kegiatan Taman Pendidikan Al Quran ini memberikan banyak manfaat pada warga kempung Badran. Materi yang
diajarkan dalam setiap pertemuan tidak hanya diajarkan untuk membaca Al Quran saja, tetapi pembelajaran mengenai ajaran Nabi
Muhammad SAW memberikan pengaruh yang sangat baik bagi santri yang mengikuti kegiatan TPA. Hal ini seperti yang
diungkapkan oleh Ibu “AN” sebagai pengasuh di TPA Al Hidayah “Disini kita tidak hanya mengajarkan mengenai huruf
hijaiyah dan cara membaca al quran. Tetapi ajaran-ajaran yang selalu dicontohkan nabi muhammad saw kepada
umatnya juga kami ajarkan sejak dini mbak. Karena pembentukan karakter anak kan harus sedini mungkin.
Terkadang ga hanya positifnya saja mbak yang terlihat, negatifnya juga terlihat. Kadang mereka bertengkar sampai
saling pukul hingga nanti ada yang menangis”. Penanaman akhlak dan akidah yang baik sejak dini kepada
anak perlu diajarkan karena saat usia dini karena akhlak yang baik seseorang akan sangat berpengaruh terhadap moral orang tersebut
dimasa mendatang. Kegiatan TPA Al Hidayah ternyata membawa dampak yang baik terhadap perkembangan para santri. Hal ini
seperti yang diungkapkan oleh Nenek “SR” yang merupakan nenek dari salah satu santriwati yang berusia 2,5 tahun, bahwa:
104 “Sakura niku wong tua ne wes pisah mbak. Sakura dititipne
kulo enten ngriki. Mungkin biasa krungu wong tuane le do ribut ngantos Sakura kok gampang tenan le misuh mbak.
Omongane mpun mboten saged diatur. Sakniki kulo derekaken kegiatan wonten kampung ngriki. Alhamdulilah
sakniki pun mboten kados riyen mbak. pun mboten sering misuh-misuh. Sampun luih becik saking waunipun mbak. ”.
Hal serupa juga diungkapkan oleh Ibu “FK” yang
merupakan orang tua dari santri berusia 8 tahun, bahwa: “Orang bilang si anak saya itu nakal mbak. Terkadang
sampai saya sering dimarahi orang karena ulah anak saya itu. Dia saya paksa suruh ikut ngaji di masjid. Pertama dia
ikut ngaji ya gak mau mbak. Tapi semakin hari dia sudah cukup ada perubahan yang lebih baik. dia sudah mau
mengalah sama temannya, dirumah juga sudah bisa nurut omongan orang tuanya”.
Dari keterangan tersebut maka dapat diketahui bahwa
dengan adanya kegiatan Taman Pendidikan Al Quran bisa memberikan dampak postif terhadap anak. Perubahan yang terjadi
tidak terlalu signifikan tetapi sudah ada sedikit perubahan terhadap sikap anak-anak setelah beberapa waktu mengikuti kegiatan TPA.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti terhadap kegiatan TPA, sebelum kegiatan TPA dimulai dan
pengasuh belum datang ke Masjid para santri sudah menyiapkan meja dan iqro yang akan digunakan dalam kegiatan mengaji sesuai
dengan jumlah santri yang biasa mengikuti kegiatan TPA. Hal itu menunjukkan adanya kerjasama dan rasa toleransi antar individu.
meskipun santri yang lain belum datang, tetapi santri yang datang lebih awal sudah mempersiapkan meja untuk semua santri.
105 Kegiatan TPA dilaksanakan empat kal dalam satu minggu yaitu
hari Rabu, Kamis, Sabtu, dan Minggu. TPA dimulai setiap pukul 16.30 WIB, tetapi sebagian anak hadir lebih awal sebelum jam
16.30 WIB. Hal ini menunjukkan adanya kedisiplinan pada diri anak.
Dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan di Taman Pendidikan Al Quran Al Hidayah terjadi transmisi nilai.Transmisi
nilai tersebut terjadi dari satu inidividu ke individu yang lain yaitu dari orang dewasa sebagai pendidik dan anak-anak sebagai santri.
Dari setiap yang diajarkan oleh pendidik kepada anak maka terjadi proses imitasi atau meniru. Anak cenderung akan menirukan
lingkungan sekitar dan menirukan apa yang diperintahkan oleh pendidik. Karena pendidik dianggap sebagai sumber belajar yang
benar. Setelah anak melakukan imitasi kemudian anak mengidentifikasi. Kemudian anak melakukan sosialisasi yang
artinya yaitu mewujudkan dalam kehidupan nyata dilingkungan yang semakin luas.
Tidak hanya sikap positif saja yang ditunjukkan oleh anak, tetapi bentuk interaksi negatif juga terjadi pada anak. Interaksi
disosiatif yang sering terjadi berupa persaingan, pertikaian, perselisihan. Hal itu bisa terlihat ketika kegiatan TPA sudah
dimulai, terkadang salah satu santri meulai membuat kekacauan
106 dengan mengganggu temannya yang sedang membaca iqra.
Sehingga terjadi saling pukul diantara mereka.
b. Kegiatan Sepak Bola