Bentuk-bentuk Interaksi Sosial Kajian Pustaka Tentang Interaksi Sosial

23 Berlangsungnya suatu proses interaksi didasarkan pada pelbagai faktor antara lain, faktor imitasi, sugesti, identifikasi dan simpati. Faktor-faktor tersebut dapat bergerak sendiri-sendiri secara terpisah maupun dalam keadaan tergabung Soerjono Soekanto, 2013: 63. Berdasarkan penjelasan yang ada diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa interaksi sosial didasari oleh beberapa faktor yaitu seperti faktor identifikasi, sugesti, imitasi, simpati, dan empati. hal tersebut merupakan faktor-faktor minimal yang menjadi dasar bagi berlangsungnya proses interaksi sosial walaupun kenyataannya proses tersebut sangat komplek.

3. Bentuk-bentuk Interaksi Sosial

Bentuk interaksi sosial dapat berupa kerja sama cooperation, akomodasi accommodation, persaingan competition, dan pertikaian confict Syahrial Syarbaini dan Rusdiyanta, 2013: 28. Bentuk- bentuk proses sosial tersebut dapat terjadi secara terus menerus, bahkan dapat berlangsung seperti lingkaran tanpa berujung. Proses sosial tersebut bisa bermula dari setiap bentuk kerja sama, persaingan, pertikaian ataupun akomodasi kemudian dapat berubah lagi menjadi kerjasama, begitu seterusnya. Sedangkan menurut Gillin dan Gillin dalam Soerjono Soekanto 2013: 65, bentuk interaksi sosial adalah 1 proses yang asosiatif akomodasi, asimilasi dan akulturasi, 2 proses yang disosiatif persaingan, pertentangan. 24 Menurut Burhan Bungin 2006: 58, menjelaskan dua golongan proses sosial sebagai akibat dari interaksi sosial yaitu proses sosial asosiatif dan proses disosiatif; a. Proses Asosiatif Proses asosiatif adalah proses yang terjadi saling pengertian dan kerja sama timbal balik antara orang per orang atau kelompok satu dengan lainnya, di mana proses menghasilkan pencapaian tujuan-tujuan bersama. bentuk-bentuk proses asosiatif adalah kerjasama, akomodasi, dan asimilasi. b. Proses Disosiatif Proses disosiatif merupakan proses perlawanan oposisi yang dilakukan oleh individu-individu dan kelompok dalam proses sosial diantara mereka pada suatu masyarakat. Bentuk-bentuk proses disosiatif adalah persaingan, kompetisi, dan konflik. 1 Persaingan competition adalah proses sosial, dimana individu atau kelompok-kelompok berjuang dan bersaing untuk mencari keuntungan pada bidang-bidang kehidupan yang menjadi pusat perhatian umum dengan cara menarik perhatian publik atau dengan mempertajam perasangka yang telah ada, namun tanpa mempergunakan ancaman atau kekerasan. 2 Controvertion adalah proses sosial yang berada antara persaingan dan pertentangan atau pertikaian. Kontroversi adalah proses sosial dimana terjadi pertentangan pada tataran konsep dan wacana, sedangkan pertetangan atau petikaian telah memasuki unsur-unsur kekerasana dalam proses sosialnya. 3 Conflict adalah proses sosial dimana individu ataupun kelompok menyadari memiliki perbedaan-perbedaan, misalnya dalam ciri badanlah, emosi, unsur-unsur kebudayaan, pola-pola perilaku, prinsip, politik, ideology maupun kepentingan dengan pihak lain. Berdasarkan penjelasan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa bentuk interaksi sosial ada dua yaitu bentuk interaksi asosiatif dan bentuk interaksi disosiatif. Bentuk interaksi asosiatif berupa akomodasi, kerjasama, dan asimilasi. Sedangkan bentuk interaksi disosiatif berupa persaingan, konflik, dan pertentangan. bentuk 25 interaksi sosial bisa terjadi antara individu dengan individu, individu dengan kelompok dan kelompok dengan kelompok.

E. Kajian Pustaka Tentang Kelompok Sosial

Dokumen yang terkait

Implementasi Program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Sari Husada Yogyakarta. (Studi Kasus Program Rumah Sri Kandi Di Kampung Badran Kelurahan Bumijo Kecamatan Jetis Kota Yogyakarta .....).

0 4 45

PERUBAHAN SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH SEBAGAI DAMPAK PERUBAHAN MODAL SOSIAL (STUDI KASUS KAMPUNG BADRAN RW 11 KELURAHAN BUMIJO, KECAMATAN JETIS YOGYAKARTA).

0 2 11

PERAN WARGA KAMPUNG DAN LEMBAGA NON PROFIT DALAM MEWUJUDKAN KAMPUNG RAMAH ANAK DI KAMPUNG LEDOK TUKANGAN YOGYAKARTA.

0 0 12

PEMBERDAYAAN PEMUDA MELALUI PROGRAM KAMPUNG RAMAH ANAK "KAMBOJO” DI KAMPUNG TEGAREJO, KECAMATAN TEGALREJO, KOTA YOGYAKARTA.

0 1 249

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MEMENUHI HAK PENDIDIKAN ANAK DI RW 01 JLAGRAN YOGYAKARTA(Studi Kasus Kampung Ramah Anak).

0 2 224

PEMENUHAN HAK-HAK ANAK USIA DINI MELALUI KAMPUNG RAMAH ANAK DI RW 05 KELURAHAN TEGALREJO KOTA YOGYAKARTA.

0 1 232

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KAMPUNG RAMAH ANAK DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS TINGGI DI SD NEGERI BADRAN YOGYAKARTA.

1 3 124

Revitalisasi Permainan Tradisional Melalui Partisipasi Keluarga Dan Kampung Ramah Anak Di Kota Yogyakarta

0 0 15

Karakteristik Perkembangan Kualitas Permukiman Kampung Badran dan Jogoyudan Sebagai Kampung Ramah Anak Lambang Septiawan lambangseptiawanlsgmail.com Su Ritohardoyo suritougm.ac.id Abstract - Karakteristik Perkembangan Kualitas Permukiman Kampung Badran da

0 0 14

PENGARUH PENYULUHAN SENAM LANSIA TERHADAP MINAT MENGIKUTI SENAM LANSIA PADA WANITA MENOPAUSE DI RW 09 BUMIJO JETIS YOGYAKARTA

0 0 12