114 Handayani juga diharapkan sebagai tempat berkumpulnya anak-
anak sehingga bisa berinteraksi dengan orang lain.
e. Kegiatan Bina Keluarga Remaja
Salah satu kegiatan yang diselenggarakan di RW 9 yaitu Bina Keluarga Remaja BKR. Karang Taruna dan Kajian Remaja
merupakan salah satu bagian dari kegiatan BKR. Kegiatan BKR RW 9 tidak sepenuhnya berjalan sesuai dengan tujuan awal. Kajian
remaja merupakan agenda kegiatan yang rutin dilakukan setiap sabtu malam, namun saat ini kegiatan kajian remaja tidak
dilaksanakan rutin setiap sabtu malam, hanya sesekali dilaksanakan setiap ketika ada agenda penting. Hal ini dikarenakan kurangnya
antusias remaja dalam mengikuti kegiatan di kampung dan lebih memilih aktifitasnya diluar kampung. Sama hal nya dengan yang
diungkapkan oleh “ZC”, bahwa: “untuk remaja itu ada kelompok BKR mbak. ya ada
kegiatan kajian remaja dan karang taruna. Ya tujuannya biar pemuda disini bisa rutin berkumpul dan bisa membaur
dengan warga kampung. api sekarang sudah jarang pada ngumpul datang kajian remaja. Kalau ada event tertentu
baru pada mau datang itu teman-teman”. Sama hal nya yang disampaikan oleh “ST”, bahwa:
“jarang sekali disini pemuda pada ngumpul kalau bukan karena ada agenda misalnya bantu warga yang punya
hajatan. mungkin sudah pada sibuk dengan kegiatannya sendiri. Padahal tujuannya BKR ini kan biar pemuda disini
bisa saling berinteraksi. Tapi kalau pas ada kegiatan ya memang guyub mbak. saling bantu saling kerjasama”.
115 Kegiatan Bina Keluarga Remaja RW 9 diadakan setelah
diterapkannya program kampung ramah anak di RW 9 Badran. Sebelumnya sudah dibentuk karang taruna, tetapi karang taruna
lebih sering vaccum daripada menjalankan kegiatan rutin. Karang taruna RW 9 digabung dengan karang taruna RW 10, 11, dan 12.
Hal ini dikarenakan untuk lebih menjalin komunikasi dan menjalin kerjasama untuk kegiatan yang akan dilaksanakan di Kampung
Badran secara keseluruhan. Namun kegiatan di RW juga menjadi fokus utama pemuda yang tergabung dalam karang taruna
kampung Badran. Setiap kegiatan yang diselenggarakan untuk pemuda di RW 9 Badran lebih banyak memiliki nilai positifnya,
namun kurang nya antusias remaja untuk mengikuti setiap kegiatan menjadi salah satu kendala dalam pelaksanaan kegiatan. Hal ini
seperti yang disampaikan oleh “RH”, bahwa: “setiap kajian remaja itu kita adakan sarasehan, seperti
penyuluhan bahaya merokok, penyuluhan napza, bahaya free seks. terkadan kita sesekali menggunakan kajian-kajian
islami. Tapi anak remaja ga tertarik karena lebih sering dilaksanakan setiap malam minggu. Dari kegiatan itu kana
da transfer nila-nilai positif mbak”. Pernyataan lain juga disampaiakan oleh “AR”, bahwa:
“sebenarnya itu menarik mbak. materi kajiannya itu bagus. tapi waktunya aja yang kurang tepat. anak muda ya lebih
milih malem mingguan mbak. Disitu kita bisa saling tukar informasi dengan teman, bisa mengambil pelajaran positif
dari materi yang disampaikan. Dulu waktu ada sarasehan sama dinkes tentang bahaya rokok itu besoknya remaja
pada bekerja sama membuat himbauan dilarang merokok dilingkungan RW 9. itu kan berarti bukti bahwa pemuda itu
bisa ambil nilai positifnya mbak”.
116 Berdasarkan keterangan yang disampaikan diatas, maka
dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan adanya kegiatan Bina Keluarga Remaja memberikan dampak positif bagi remaja yang
terlibat. Dalam kegiatan kajian remaja yang diadakan di RW 9 Badran terjadi proses perpindahan nilai terhadap diri individu.
Remaja bisa mengaplikasikan nilai positif dari yang tersirat dalam kegiatan kajian remaja terhadap kehidupan sehari-harinya dan
lingkungan sekitarnya.
D. Pembahasan
Berdasarkan data hasil penelitian yang peneliti dapatkan dengan metode wawancara, observasi dan dokumentasi mengenai kontribusi
kampung ramah anak dalam meningkatkan kemampuan anak berinteraksi sosial di RW 09 Badran Jetis Yogyakarta. Peneliti melakukan pembahasan
sesuai dengan dua rumusan masalah yang telah dipaparkan dalam pendahuluan yaitu :
1. Bentuk Kegiatan Dalam Program Kampung Ramah Untuk
Meningkatkan Kemampuan Anak Dalam Berinteraksi Sosial
Kampung ramah anak merupakan program yang dilakukan oleh warga dalam lingkup rukun warga. Program kampung ramah anak
merupakan program yang mendukung teciptanya Yogyakarta sebagai kota layak anak. Tujuan diterapkannya program kampung ramah anak
yaitu untuk pemenuhan hak anak yang merupakan tugas dari semua elemen masyarakat maupun pemerintah. Sehingga anak dapat tumbuh