18 sehingga lingkungan bermain anak sangat mempengaruhi pada
perkembangan anak. Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa dalam penerapan program kampung ramah anak harus adanya komitmen dari semua pihak untuk memberikan kebebasan kepada anak
dari lingkungan keluarga hingga lingkungan tempat tinggal. Lingkungan merupakan faktor yang sangat berpengaruh pada tumbuh
kembang anak.
D. Kajian Pustaka Tentang Interaksi Sosial
1. Pengertian Interaksi Sosial
Hubungan manusia dengan manusia lainnya, atau hubungan manusia dengan kelompok, atau hubungan kelompok dengan
kelompok inilah yang disebut interaksi sosial Sarlito W. Sarwono, 2012: 185. Interaksi selalu terjadi ketika ada dua orang atau lebih
yang terlibat didalamnya. Interaksi terjadi karena adanya rasa saling mengerti tentang maksud dan tujuan masing-masing pihak dalam suatu
hubungan sosial. Sedangkan menurut Mohammad Ali dan Mohammad Asrori 2012:
85, hubungan sosial diartikan sebagai cara-cara individu bereaksi terhadap orang-orang disekitarnya dan bagaimana pengaruh hubungan
itu terhadap dirinya. Hubungan sosial tersebut dapat terjadi dalam berbagai bentuk yaitu kerjasama, persaingan, pertikaian atau
pertentangan, dan akomodasi. Hubungan sosial yang terjadi ebrupa
19 hubungan sosial yang positif dan negative tersebut bisa memberikan
pengaruh terhadap hubungan masing-masing pihak karena bisa memberikan keuntungan bagi tiap individu bahkan bisa menimbulkan
kerugian pada individu. Pendapat lain dari Mohammad Ali dan Mohammad Asrori 2012:
87, bahwa: Interaksi mengandung pengertian hubungan timbal balik antara dua orang atau lebih, dan masing-masing orang yang terlibat di
dalamnya memainkan peran secara aktif. Dalam meghadapi dunia sekitar, individu tidak bersifat pasif tetapi bersifat aktif, dimana
individu berusaha saling mempengaruhi, menguasai, mengubah dalam batas-batas kemungkinannya.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa interaksi sosial adalah hubungan atar individu dua orang atau
lebih yang bisa menimbulkan pengaruh bagi setiap individu. interaksi bisa terjadi antara individu dan individu, individu dengan kelompok
atau kelompok dengan kelompok. Hubungan sosial mula-mula dimulai dari lingkungan rumah sendiri
kemudian berkembang lebih luas lagi kelingkungan sekolah, dan dilanjutkan kepada lingkungan yang lebih luas lagi yaitu yaitu tempat
berkumpulnya teman sebaya. Yang sering terjadi yaitu hubungan sosial anak dimulai dari rumah, dilanjutkan dengan teman sebaya, baru
kemudian dengan teman-temannya disekolah. Kesulitan hubungan sosial dengan teman sebaya atau teman sekolah sangat mungkin terjadi
20 manakala individu dibesarkan dalam suasana pola asuh yang penuh
unjuk kuasa dalam keluarga. Penyebab kesulitan hubungan sosial sebagai akibat dari pola asuh orang tua yang penuh unjuk kuasa ini
adalah timbul dan berkembangnya rasa takut yang berlebihan pada anak sehingga tidak berani mengambil keputusan dan tidak berani
memutuskan pilihan teman yang dianggap sesuai. Karakteristik lain dari pola hubungan anak usia sekolah dengan
teman sebayanya adalah munculnya keinginan untuk menjalin hubungan pertemanan yang lebih akrab atau yang dalam kajian
psikologi perkembangan disebut dengan istilah friendship persahabatan Desmita, 2012: 227.
Menurut Devito dalam Bimo Walgito 2007: 24-25, seseorang berinteraksi melalui beberapa tahapan yaitu:
a. Tahapan kontak
Dalam tahapan kontak, seseorang mengadakan kontak perseptual dengan orang lain, dapat melalui penglihatan,
pendengaran, atau pembauan. b.
Tahapan keterlibatan Dalam tahapan keterlibatan, seseorang mulai mengadakan
penjajagan lebih lanjut, misalnya menanyakan tentang pekerjaan, tempat tinggal dan sebagainya. Seseorang
menghadapi tiga alternatif yaitu interaksi diputuskan exit, diteruskan, atau tetap pada tahapan.
c. Tahapan keintiman
Dalam tahapan keintiman, interaksinya lebih intens. Pada umumnya ada komitmen interpersonal, yaitu keduanya komit
satu dengan lain dan masih bersifta privacy. Kemudian hubungan dapat berlanjut ke social boanding.
Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat dimaknai bahwa proses interaksi seseorang diawali dari dalam kelompok kecil yaitu keluarga.
21 Anak mulai berinteraksi dimulai dengan orang tua nya atau anggota
keluarga yang lain. Semakin bertambahnya usia anak maka interaksi berlanjut pada lingkungan tempat tinggal. Setelah anak memasuki usia
sekolah maka anak mulai berinteraksi dengan lingkungan yang lebih luas. Pada usia ini anak mulai membentuk pola hubungan teman
sebayanya yaitu munculnya keinginan untuk menjalin hubungan pertemanan yang lebih akrab atau yang dalam kajian psikologi
perkembangan disebut dengan istilah friendship persahabatan. Tahapan interaksi sosial yaitu dimulai dengan adanya kontak antar
individu kemudian terjadinya keterlibatan individu dalam lingkungannya. Setelah terjadi keterlibatan, seseorang akan masuk ke
tahap keintiman atau menjalin interaksi yang lebih intens.
2. Faktor-faktor Yang Mendasari Interaksi Sosial