112 berada diluar kegiatan, anak bisa berbaur dengan lingkungan
sekitar, berbagi dengan orang lain, mempunyai rasa toleransi.
d. Kegiatan Taman Bacaan Masyarakat “Handayani”
Taman bacaan merupakan salah satu fasilitas yang disediakan oleh tim gugus kampung ramah anak untuk seluruh
warga RW 09 Badran. Taman Bacaan di RW 9 Badran mempunyai nama Taman Bacaan Masyarakat Handayani. TBM Handayani
menggunakan lahan yang masih satu rangkaian dengan ruang terbuka hijau tepatnya disebelah barat ruang terbuka hijau.
Ruangan taman bacaan tidak begitu luas, hanya ukuran 2 x 1,5 meter. Ruangan tersebut hanya digunakan untuk meletakkan buku-
buku. Saat anak-anak membaca buku, anak-anak menggunakan taman yang berada disamping ruang taman bacaan. Meskipun tidak
dibuka setiap saat tetapi perpustakaan ini sekali waktu dibuka supaya warga terutama anak-anak lebih membiasakan budaya baca.
Hal ini senada dengan yang diungkapkan oleh Ibu “TW”, bahwa: “TBM Handayani ada setelah didirikannya KRA. sebagai
kegiatan penunjang program kRA. ini yang bawa kunci kan saya mbak. ya tetap saya buka tapi tidak seharian penuh,
seringnya saya buka saat sore hari. Kan kalau sore itu ada anak-anak pada main bola diopen space, lha anak yang ga
pada main kan hanya melihat. Makanya saya buka kan taman bacaan tu biar mereka juga membaca. Disini kan ada
buku-buku bacaan buat anak-anak usia sekolah”. sama hal nya dengan yang diungkapkan oleh “FR”, bahwa:
“TBM ini baru ada saat ini KRA ada mbak. Kuncinya dipegang sama bu RW. Kadang anak-anak pad baca kalau
113 sore hari. Ya tujuannya biar anak-anak itu mengisi waktu
luang disore hari itu dengan membaca”. Buku yang tersedia di TBM Handayani merupakan donasi
dari sebagian warga yang memiliki buku bekas tidak terpakai dan yang sebagian besar berasal dari anggaran RW untuk membeli
buku bacaan. Jumlah buku yang tersedia di TBM Handayani saat ini tidak terlalu banyak seperti saat pertama kali diadakannya TBM
di RW 9 Badran. Hal ini dikarenakan anak-anak yang membaca dan meminjam buku terkadang membawanya pulang dan tidak
mengembalikannya ke TBM. Hal serupa selalu terjadi berulang- ulan sehingga menyebabkan buku yang tersedia semakin menurun
jumlahnya. Selain tujuannya untuk menanamkan budaya gemar
membaca pada anak, tujuan lain di dirikannya TBM Handayani yaitu sebagai tempat berkumpulnya anak untuk berinteraksi dengan
orang lain. Hal ini seperti yang disampaikan oleh “AR”, bahwa: “kalau sore di RTH ini kan rame karna ada anak maen bola
dan kadang TBM nya dibuka. Kalau TBM dibuka ya kita kadang baca. Meskipun bukunya sudah pada rusak dan
hanya itu-itu saja tapi disitu kita bisa ketemu sama anak- anak yang lain. Anak kecil juga pada suka maen di TBM
meskipun hanya lihat-lihat gambar nya saja mbak”. Berdasarkan keterangan yang diberikan oleh narasumber,
maka dapat diambil kesimpulan bahwa diadakannya TBM Handayani yaitu untuk menumbuhkan minat baca masyarakat
terutama untuk anak-anak. Selain tujuan pokok tersebut, TBM
114 Handayani juga diharapkan sebagai tempat berkumpulnya anak-
anak sehingga bisa berinteraksi dengan orang lain.
e. Kegiatan Bina Keluarga Remaja