128 belajar. Dilihat dari indikator aktivitas belajar mengajar
menggunakan internet, para siswa belum memanfaatkan fasilitas hotspot internet sekolah untuk mengunduh materi pelajaran,
mengerjakan tugas dan tes hasil belajar dengan sistem e-learning. Sehingga dari hasil tersebut menunjukkan bahwa fasilitas
hotspot internet kurang optimal digunakan oleh para siswa dalam proses belajar mengajar, pelengkap referensi belajar maupun
sebagai salah satu sumber belajar siswa.
129
2. Efektivitas Penggunaan Fasilitas Hotspot I nternet Sebagai
Salah Satu Sumber Belajar Ditinjau dari Segi Guru SMA Negeri 1 Godean Yogyakarta
Hasil analisa data untuk tinjauan guru dengan indikator fasilitas di dalam hotspot internet, aktivitas di dalam hotspot internet, alat
pendukung akses hotspot internet, referensi sumber belajar di internet, dan aktivitas belajar mengajar menggunakan internet dapat diketahui
tingkat pencapaian Efektivitas Penggunaan Fasilitas Hotspot I nternet Sebagai Salah Satu Sumber Belajar Siswa diperoleh rentang skor 28
sampai dengan 65; Mean sebesar 43,54; Median sebesar 39; Modus sebesar 45 dan
Standar Deviasi
sebesar 11,199. Berpedoman
kategori tabel kecenderungan hasil analisa guru didapatkan sangat tinggi sebanyak 0 guru atau 0 , kategori tinggi sebanyak 5 guru
atau 1 3 , 5 1 , kategori rendah sebanyak 13 guru atau 35,14 , serta 19 guru atau 51,35 dalam kategori kurang. Dari hasil tabel dan
histogram distribusi frekuensi kecenderungan guru terhadap efektivitas penggunaan fasilitas hotspot internet sebagai salah satu sumber belajar
berada pada kategori kurang sebesar 51,35 . Dari hasil analisa mengenai efektivitas penggunaan fasilitas
hotspot internet sabagai salah satu sumber belajar siswa bahwa sebagian besar guru SMA Negeri 1 Godean Yogyakarta masih kurang
dalam menggunakan hotspot internet sekolah sebagai salah satu sumber belajar selain dari buku-buku. Dilihat dari indikator fasilitas di
dalam internet browsing, e-mail, chatting, download, upload, search
130 engine, dan mailing list, para guru sebagian besar belum
memanfaatkannya untuk mendapatkan sumber belajar melalui fasilitas hotspot internet sekolah. Dilihat dari indikator aktivitas di dalam
internet jejaring sosial, video youtube, mencari film, mencari musik, membuat blog, para guru juga sebagian besar belum aktif
memanfaatkan fasilitas hotspot internet di sekolah. Dilihat dari indikator alat pendukung akses internet laptop, smartphone, PC
tablet, para guru sebagian besar belum menghubungkan perangkat tersebut dengan jaringan hotspot internet sekolah untuk mengakses
internet, selain itu tidak semua guru memiliki perangkat pendukung akses internet tersebut. Dilihat dari indikator referensi sumber belajar
di internet, para guru belum memanfaatkan fasilitas hotspot internet sekolah untuk mendapatkan sumber belajar atau mengakses situs
referensi belajar. Dilihat dari indikator aktivitas belajar mengajar menggunakan internet, para guru belum memanfaatkan fasilitas
hotspot internet sekolah untuk mengupload materi pelajaran,
memberikan tugas dan tes hasil belajar dengan sistem e-learning kepada siswa.
Sehingga dari hasil tersebut menunjukkan bahwa fasilitas hotspot internet kurang optimal digunakan oleh para guru dalam proses belajar
mengajar, pelengkap referensi belajar maupun sebagai salah satu sumber belajar untuk diberikan kepada siswa.
131
3. Aksesibilitas Fasilitas Hotspot I nternet Sebagai Salah Satu
Sumber Belajar Ditinjau dari Segi Sisw a SMA Negeri 1 Godean Yogyakarta
Tinjauan dibedakan berdasarkan kelas X, XI , dan XI I . a.
Hasil analisa data untuk tinjauan siswa kelas X dengan indikator ketersediaan hotspot internet, cakupan area hotspot internet,
perangkat pendukung hotspot internet, waktu operasional hotspot internet, kondisi internet, hak akses hotspot internet, manajemen
keamanan hotspot internet dapat diketahui tingkat pencapaian Aksesibilitas Fasilitas Hotspot I nternet Sebagai Salah Satu Sumber
Belajar Siswa diperoleh rentang skor 28 sampai dengan 68; Mean sebesar 42,35; Median sebesar 42; Modus sebesar 37 dan
Standar Deviasi
sebesar 6,812. Berpedoman kategori tabel
kecenderungan hasil analisa kelas X didapatkan sangat tinggi sebanyak 1 siswa atau 1,41 , kategori tinggi sebanyak 32 siswa
atau 4 5 , 0 7 ,
kategori rendah
sebanyak 37
siswa atau
52,11 , serta 1 siswa atau 1,41 dalam kategori kurang. Dari hasil tabel dan histogram distribusi frekuensi kecenderungan siswa
kelas X terhadap aksesibilitas fasilitas hotspot internet sebagai salah satu sumber belajar berada pada kategori rendah sebesar 52,11 .
b. Hasil analisa data untuk tinjauan siswa kelas XI dengan indikator
ketersediaan hotspot internet, cakupan area hotspot internet, perangkat pendukung hotspot internet, waktu operasional hotspot
internet, kondisi internet, hak akses hotspot internet, manajemen
132 keamanan hotspot internet dapat diketahui tingkat pencapaian
Aksesibilitas Fasilitas Hotspot I nternet Sebagai Salah Satu Sumber Belajar Siswa diperoleh rentang skor 28 sampai dengan 54; Mean
sebesar 44,59; Median sebesar 45; Modus sebesar 43 dan Standar
Deviasi sebesar
4,756. Berpedoman kategori tabel kecenderungan hasil analisa kelas XI didapatkan sangat tinggi
sebanyak 0 siswa atau 0 , kategori tinggi sebanyak 52 siswa atau
7 3 , 2 4 , kategori
rendah sebanyak
18 siswa
atau 25,35 , serta 1 siswa atau 1,41 dalam kategori kurang. Dari
hasil tabel dan histogram distribusi frekuensi kecenderungan siswa kelas XI terhadap aksesibilitas fasilitas hotspot internet sebagai
salah satu sumber belajar berada pada kategori tinggi sebesar 73,24 .
c. Hasil analisa data untuk tinjauan siswa kelas XII dengan indikator
ketersediaan hotspot internet, cakupan area hotspot internet, perangkat pendukung hotspot internet, waktu operasional hotspot
internet, kondisi internet, hak akses hotspot internet, manajemen keamanan hotspot internet dapat diketahui tingkat pencapaian
Aksesibilitas Fasilitas Hotspot I nternet Sebagai Salah Satu Sumber Belajar Siswa diperoleh rentang skor 23 sampai dengan 51; Mean
sebesar 42,43; Median sebesar 44; Modus sebesar 47 dan Standar
Deviasi sebesar
5,786. Berpedoman kategori tabel kecenderungan hasil analisa kelas XI I didapatkan sangat tinggi
sebanyak 0 siswa atau 0 , kategori tinggi sebanyak 4 8 siswa
133 atau 59,26 , kategori rendah sebanyak 30 siswa atau 37,04 ,
serta 3 siswa atau 3,70 dalam kategori kurang. Dari hasil tabel dan histogram distribusi frekuensi kecenderungan siswa kelas XI I
terhadap aksesibilitas fasilitas hotspot internet sebagai salah satu sumber belajar berada pada kategori tinggi sebesar 59,26 .
d. Hasil analisa data untuk tinjauan seluruh siswa dengan indikator
ketersediaan hotspot internet, cakupan area hotspot internet, perangkat pendukung hotspot internet, waktu operasional hotspot
internet, kondisi internet, hak akses hotspot internet, manajemen keamanan hotspot internet dapat diketahui tingkat pencapaian
Aksesibilitas Fasilitas Hotspot I nternet Sebagai Salah Satu Sumber Belajar Siswa diperoleh rentang skor 23 sampai dengan 68; Mean
sebesar 43,09; Median sebesar 44; Modus sebesar 45 dan Standar
Deviasi sebesar
5,906. Berpedoman kategori tabel kecenderungan hasil analisa seluruh siswa didapatkan sangat tinggi
sebanyak 1 siswa atau 0,45 , kategori tinggi sebanyak 1 3 2 siswa atau 5 9 , 1 9 , kategori rendah sebanyak 85 siswa atau
38,12 , serta 5 siswa atau 2,24 dalam kategori kurang. Dari hasil tabel dan histogram distribusi frekuensi kecenderungan
seluruh siswa terhadap aksesibilitas fasilitas hotspot internet sebagai salah satu sumber belajar berada pada kategori tinggi
sebesar 59,19 . Dari hasil analisa mengenai aksesibilitas fasilitas hotspot
internet sebagai salah satu sumber belajar siswa bahwa sebagian