Hambatan Penggunaan Fasilitas Hotspot I nternet Sebagai

142 internet, siswa akan terhambat untuk dapat terhubung dengan hotspot internet jika jam dan hari operasionalnya terbatas. Sehingga dari hasil tersebut menunjukkan bahwa fasilitas hotspot internet juga memiliki hambatan yang tinggi dalam pelaksanaannya, yaitu hambatan siswa dalam mengakses hotspot internet sekolah untuk melengkapi referensi belajar maupun sebagai salah satu sumber belajar siswa. Hambatan tersebut terjadi ketika dari segi sarana dan prasarana, teknis, dan operasional tidak berjalan dengan semestinya. Hambatan sementara yang terjadi ketika peneliti mengambil data adalah di sekolah sedang ada renovasi bangunan yang menyebabkan beberapa titik hotspot internet dinonaktifkan sehingga berdampak pada berkurangnya cakupan area.

6. Hambatan Penggunaan Fasilitas Hotspot I nternet Sebagai

Salah Satu Sumber Belajar Ditinjau dari Segi Guru SMA Negeri 1 Godean Yogyakarta Hasil analisa data untuk tinjauan guru dengan indikator kepemilikan perangkat pendukung akses internet, keberadaan perangkat hotspot internet, hambatan koneksi hotspot internet, cakupan area hotspot internet, kondisi internet, waktu operasional fasilitas hotspot internet dapat diketahui tingkat pencapaian Hambatan Penggunaan Fasilitas Hotspot I nternet Sebagai Salah Satu Sumber Belajar Siswa diperoleh rentang skor 16 sampai dengan 56; Mean sebesar 38,03; Median sebesar 38; Modus sebesar 36 dan Standar Deviasi sebesar 9,932. 143 Berpedoman kategori tabel kecenderungan hasil analisa guru didapatkan sangat tinggi sebanyak 1 guru atau 2,7 , kategori tinggi sebanyak 1 7 guru atau 45,95 , kategori rendah sebanyak 14 guru atau 37,84 , serta 5 guru atau 13,51 dalam kategori kurang. Dari hasil tabel dan histogram distribusi frekuensi kecenderungan guru terhadap hambatan penggunaan fasilitas hotspot internet sebagai salah satu sumber belajar berada pada kategori tinggi sebesar 45,95 . Dari hasil analisa mengenai hambatan penggunaan fasilitas hotspot internet sabagai salah satu sumber belajar siswa bahwa sebagian besar guru SMA Negeri 1 Godean Yogyakarta juga memiliki hambatan dalam penggunaan hotspot internet sekolah sebagai salah satu sumber belajar selain dari buku-buku. Dilihat dari indikator kepemilikan perangkat pendukung akses internet, guru terhambat untuk dapat terhubung dengan hotspot internet sekolah karena tidak semua guru memiliki laptop, smartphone, pc tablet. Dilihat dari indikator keberadaan perangkat hotspot internet, guru akan terhambat untuk dapat terhubung dengan hotspot internet jika sekolah tidak memiliki I SP I nternet Service Provider, access point, server dan manajemen internet, dan modem internet. Dilihat dari indikator hambatan koneksi hotspot internet, guru akan terhambat unt uk dapat terhubung dengan hotspot internet jika mengalami kesulitan atau lupa password untuk menghubungkan perangkat yang dimilikinya dan jika kesulitan untuk mendapatkan sinyal hotspot internet. Dilihat dari indikator cakupan area hotspot internet, guru akan terhambat untuk 144 dapat terhubung dengan hotspot internet jika cakupan areanya sempit dan sinyalnya lemah. Dilihat dari indikator kondisi internet, guru akan terhambat untuk dapat terhubung dengan hotspot internet jika kondisi internet lambat dan tidak stabil. Dilihat dari indikator waktu operasional fasilitas hotspot internet, guru akan terhambat untuk dapat terhubung dengan hotspot internet jika jam dan hari operasionalnya terbatas. Sehingga dari hasil tersebut menunjukkan bahwa fasilitas hotspot internet juga memiliki hambatan yang tinggi dalam pelaksanaannya, yaitu hambatan guru dalam mengakses hotspot internet sekolah untuk melengkapi referensi belajar maupun sebagai salah satu sumber belajar. Hambatan tersebut terjadi ketika dari segi sarana dan prasarana, teknis, dan operasional tidak berjalan dengan semestinya. Hambatan sementara yang terjadi ketika peneliti mengambil data adalah di sekolah sedang ada renovasi bangunan yang menyebabkan beberapa titik hotspot internet dinonaktifkan sehingga berdampak pada berkurangnya cakupan area. 145

BAB V SI MPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Efektivitas penggunaan fasilitas hotspot internet sebagai salah satu sumber belajar siswa ditinjau dari segi siswa mendapatkan hasil sebesar 49,78 dari hasil analisa data dapat dikategorikan rendah. Dimana fasilitas hotspot internet di sekolah kurang optimal penggunaannya dalam proses belajar mengajar, pelengkap referensi belajar maupun sebagai salah satu sumber belajar siswa. 2. Efektivitas penggunaan fasilitas hotspot internet sebagai salah satu sumber belajar siswa ditinjau dari segi guru mendapatkan hasil sebesar 51,35 dari hasil analisa data dapat dikategorikan kurang. Dimana fasilitas hotspot internet di sekolah kurang optimal penggunaannya dalam proses belajar mengajar, pelengkap referensi belajar maupun sebagai salah satu sumber belajar untuk diberikan kepada siswa. 3. Aksesibilitas fasilitas hotspot internet sebagai salah satu sumber belajar siswa ditinjau dari segi siswa mendapatkan hasil sebesar 59,19 dari hasil analisa data dapat dikategorikan tinggi. Dimana fasilitas hotspot internet di sekolah mudah untuk diakses oleh para siswa untuk melengkapi referensi belajar maupun sebagai salah satu sumber belajar 146 siswa. Hal itu didukung dengan sarana dan prasarana, operasional, dan keamanan hotspot internet yang memadai. 4. Aksesibilitas fasilitas hotspot internet sebagai salah satu sumber belajar siswa ditinjau dari segi guru mendapatkan hasil sebesar 40,54 dari hasil analisa data dapat dikategorikan sangat tinggi. Dimana fasilitas hotspot internet di sekolah mudah untuk diakses oleh para guru untuk melengkapi referensi belajar maupun sebagai salah satu sumber belajar untuk diberikan kepada siswa. Hal itu didukung dengan sarana dan prasarana, operasional, dan keamanan hotspot internet yang memadai. 5. Hambatan penggunaan fasilitas hotspot internet sebagai salah satu sumber belajar siswa ditinjau dari segi siswa mendapatkan hasil sebesar 57,40 dari hasil analisa data dapat dikategorikan tinggi. Dimana dari hasil tersebut menunjukkan bahwa fasilitas hotspot internet juga memiliki hambatan yang tinggi dalam pelaksanaannya, yaitu hambatan siswa dalam mengakses hotspot internet sekolah untuk melengkapi referensi belajar maupun sebagai salah satu sumber belajar siswa. Hambatan tersebut terjadi ketika dari segi sarana dan prasarana, teknis, dan operasional tidak berjalan dengan semestinya. Hambatan sementara yang terjadi ketika peneliti mengambil data adalah di sekolah sedang ada renovasi bangunan yang menyebabkan beberapa titik hotspot internet dinonaktifkan sehingga berdampak pada berkurangnya cakupan area. 6. Hambatan penggunaan fasilitas hotspot internet sebagai salah satu sumber belajar siswa ditinjau dari segi guru mendapatkan hasil sebesar