Proses Belajar Mengajar PBM Profil SMA Negeri 1 Godean Yogyakarta

28 d Menjadikan seluruh warga sekolah berbudaya toleran, peka sosial, demokratis, dan bertanggung jawab; e Menjadikan peserta didik berbudaya baca-tulis yang tinggi melalui pemanfaatan perpustakaan dan sumber-sumber belajar yang lain secara optimal; f Menjadikan persentase kenaikan kelas 100 melalui pembelajaran remidial dan pengayaan; g Memperoleh peningkatan nilai rata-rata UN: 0,1 tiap mata pelajaran dari hasil NUN tahun sebelumnya dengan mengoptimalkan bimbingan belajar efektif; h Memperoleh peningkatan 5 jumlah lulusan yang melanjutkan ke Perguruan Tinggi dari tahun sebelumnya baik melalui jalur undangan maupun ujian tulis; i Membekali peserta didik mampu berkomunikasi memakai bahasa I nggris melalui kegiatan I nggris Club dan melalui matapelajaran ketrampilan bahasa Mandarin. d. Kondisi guru dan karyawan 1 Kepala Sekolah: 1 orang 2 Guru Tetap PNS Definitif SMA N 1 Godean: 28 orang 3 Guru Depag PNS Definitif SMA N 1 Godean: 2 orang 4 Guru Tidak Tetap Definitif SMA N 1 Godean: 4 orang 5 Guru Tidak Tetap I nduk Sekolah lain: 3 orang 6 Guru PNS Tambah Jam: 4 orang 7 Pegawai Tetap: 6 orang 29 8 Pegawai Tidak Tetap: 11 orang e. Jumlah siswa Jumlah siswa: 497 dengan rincian: 1 Kelas X: 158 2 Kelas XI : 158 3 Kelas XI I : 181 30

13. Analisis Data a.

Skala likert I nstrumen penelitian diartikan sebagai alat bantu yang diwujudkan dalam benda, misalnya angket, daftar cocok, lembar pengamatan, soal tes, dan sebagainya. I nstrumen penelitian digunakan untuk melakukan pengukuran dengan tujuan menghasilkan data kuantitatif yang akurat, maka setiap instrumen harus mempunyai skala, skala yang digunakan dalam instrumen ini adalah skala likert interval 1 sampai 4. Menurut Soegeng 2006: 89-93 dalam Tahir 2011: 49 skala likert method of summated rating digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi dari individu atau kelompok tentang fenomena sosial. Fenomena sosial ini disebut variabel penelitian yang telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti. Jawaban dari setiap instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif yang dapat berupa kata-kata antara lain: sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju; selalu, sering, kadang-kadang, tidak pernah. I nstrumen penelitian yang menggunakan skala likert dapat dibuat dalam bentung centang checklist ataupun pilihan ganda.

b. Validitas

Suatu instrumen dikatakan valid jika instrumen yang digunakan dapat mengukur apa yang hendak diukur. Menurut Sukardi 2003: 122, “validitas suatu instrumen penelitian adalah derajat yang menunjukkan di mana suatu tes mengukur apa yang hendak diukur”. Pengujian validitas instrumen dilakukan dengan menggunakan teknik analisis butir dengan rumus korelasi 31 Product Moment antara skor butir dengan skor total, dengan menggunakan rumus korelasi Product Moment dari Pearson adalah sebagai berikut: Suharsimi Arikunto, 2009: 171 r  N  XY   X  Y XY { N  X 2   X 2 } { N  Y 2   Y 2} Keterangan : rxy = Koefisien Korelasi Product Moment N = Jumlah Sampel ∑X = Jumlah skor butir ∑Y = Jumlah skor total ∑XY = Jumlah perkalian skor butir dengan skor total ∑X2 = Jumlah kuadrat skor butir ∑Y2 = Jumlah kuadrat skor total

c. Reliabilitas

Reliabilitas sama dengan konsistensi atau keajegan. Suatu instrumen penelitian dikatakan mempunyai nilai reliabilitas yang tinggi apabila tes yang dibuat mempunyai hasil yang konsisten dalam mengukur yang hendak diukur. Reliabilitas suatu tes pada umumnya diekspresikan secara numerik dalam bentuk koefisien. Koefisien tinggi menunjukkan reliabilitas tinggi, sebaliknya jika koefisien rendah maka reliabilitas tes rendah. Untuk menguji reliabilitas instrumen ini menggunakan rumus koefisien Alpha Cronbach sebagai pedoman untuk menentukan tingkat kehandalan instrumen 32 penelitian. Adapun rumus Alpha Cronbach adalah sebagai berikut: Arikunto, 2009: 180 Penelitian ini menggunakan interpretasi nilai r yang dikemukakan oleh Riduwan 2009: 98 sebagai berikut: Tabel 1. I nterpretasi Nilai Koefisien Korelasi Koefisien Alfa Tingkat Keterhandalan 0.800 – 1.000 Sangat tinggi 0.600 – 0.799 Tinggi 0.400 – 0.599 Cukup 0.200 – 0.399 Rendah 0.000 – 0.199 Sangat Rendah

d. Penyajian data

Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan analisis statistik desktiptif yaitu analisis data yang bertujuan mendeskripsikan karakteristik distribusi skor kecenderungan variabel penelitian. Untuk keperluan tersebut digunakan statistika rata-rata, standar deviasi, tabel distribusi frekuensi, persentase median, dan modus. Data dalam penelitian ini yaitu pada angket tertutup berupa data yang bersifat kualitatif yang kemudian diberi skor sehingga diperoleh data kuantitatif. 33 Data yang berbentuk angka-angka tersebut dapat diukur persentasenya, selanjutnya diadakan interprestasi yang bersifat kualitatif ke dalam hasilnya. Untuk keperluan ini digunakan skor rerata ideal Mi dan skor simpangan baku ideal SBi sebagai kriterianya. Berdasarkan uraian tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik statistik diskripsi kuantitatif. Untuk menganalisis data yang telah terkumpul dilakukan beberapa langkah, yaitu: 1 penskoran jawaban responden, 2 menjumlahkan skor total masing-masing komponen efektivitas, aksesibilitas, hambatan, 3 mengelompokkan skor yang didapat oleh responden berdasarkan tingkat kecenderungan. Penskoran dalam penelitian ini menggunakan skala 4, yaitu 1 sampai dengan 4. Data disajikan berupa tabel dan histogram berdasarkan persentase. Untuk mengetahui tingkat kecenderungan masing-masing komponen dilakukan dengan mengkategorikan tingkat kecenderungan. Untuk keperluan ini diperlukan mean ideal Mi dan simpangan baku ideal SBi, skor tertinggi dan terendah yang dapat dicapai oleh instrumen sebagai kriterianya. Penghitungan mean ideal, simpangan baku ideal digunakan pendapatnya. Saifuddin Azwar, 2004: 107 Tingkat kecenderungan dibagi dalam empat kategori, di mana masing-masing berjarak 1,5 SB. Penentuan jarak interval 1,5 SB ini didasarkan pada asumsi distribusi populasi berdistribusi normal dengan 6 SB. Dengan menentukan banyaknya ketegori menjadi 34 empat kelompok, maka jarak masing-masing kelompok menjadi 1,5 SB. Tingkat kecenderungan ini dijadikan sebagai kriteria penilaian untuk efektivitas, aksesibilitas, dan hambatan penggunaan fasilitas hotspot internet sebagai salah satu sumber belajar siswa di SMA Negeri 1 Godean Yogyakarta ditinjau dari siswa dan guru. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2. Ketentuan Kategori Skor Untuk Efektivitas, Aksesibilitas, dan Hambatan Penggunaan Fasilitas Hotspot I nternet Sebagai Salah Satu Sumber Belajar Siswa di SMA Negeri 1 Godean Yogyakarta Ditinjau dari Siswa dan Guru No. Rentang Skor Kategori 1 Mi + 1,5 SBi ke atas Sangat Baik Sangat Tinggi 2 Mi sampai dengan Mi + 1,5 SBi Baik Tinggi 3 Mi – 1,5 SBi sampai dengan Mi Cukup Baik Rendah 4 Mi – 1,5 SBi ke bawah Tidak baik Kurang Keterangan: Mi = Mean ideal yang dicapai instrumen = skor ideal tertinggi + skor ideal terendah SBi = Simpangan baku ideal yang dicapai instrumen = skor ideal tertinggi - skor ideal terendah