Permasalahan Sarana dan Prasarana

218 khusus dengan anak normal pasti terjadi keributan atau anak berkebuthan khusus mengganggu anak normal. Sehingga pembelajaran tidak terjadi secara maksimal akan tetapi guru tetap beruasaha dengan setiap selesai pembelajaran dan anak belum bisa menguasai maka anak di suruh tinggal di kelas dan diberikan arahan dari guru” BD “Proses pembelajaran untuk anak berkebutuhan khusus di campur dengan anak normal, anak berkebutuhan khusus di berikan pelajaran yang sama di kelas dengan anak normal lainnya. Biasanya terjadi keributan antar anak berkebuthan khusus dengan anak normal. Hal tersebut mengakibatkan kurang efektfnya proses pembelajaran yang terjadi selain itu guru juga harus membagi fokus untuk ank berkebutuhan khusus dengan anak normal ditambah lagi alat pembelajaran untuk anak berkebutuhan belum ada meskipun sudah mengajukan ke Dinas” AC “Proses pembelajaran di campur dengan anak normal lainnya. Untuk mata pelajataran olahraga, anak berkebutuhan khusus mengikuti bersama sama dengan anak normal lainnya , hanya saja anak berkebutuhan khusus mengikuti olahraga hanya waktu pemanasan dia ikut, sedangakan waktu permainan anak berkebutuhan khusus hanya mengamati dari jauh”

b. Hasil

Observasi Proses pembelajaran Dari observasi yang dilakukan proses pembelajaran yang terjadi memang belum efektif, peserta didik masih ribut dalam mengikuti pembelajaran dan guru masih kebingungan dalam menanaganinya. Kesimpulan Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa permasalahan dalam proses pembelajaran yaitu antara lain: proses pembelajaran untuk anak berkebutuhan khusus masih belum maksimal, pembelajaran masih dicampur dengan anak normal lainnya, hal tersebut menyebabkan keributan antara anak berkebutuhan khusus dan anak normal. Selain itu kemampuan anak berkebutuhan khusus dan anak normal berbeda sehingga guru harus mengikuti kemampuan yang dimiliki oleh peserta didiknya.

6. Permasalahan Sarana dan Prasarana

a. Hasil Wawancara EI “... Sarana dan prasarana tidak sesuai dengan kebutuhan anak berkebutuhan khusus yang ada di sekolah kami, buku buku dan alat alat yang diberikan hanya untuk anak berkebutuhan khusus tunanetra, sementara disekolah kami belum ada anak 219 berkebutuhan khusus tunanetra. Selain itu adanya keramik ulir dan pegangan untuk anak tunanetra” BS “...Sarana dan prasarana yang tidak sesuai dengan kebutuhan anak berkebutuhan khusus, misalnya untuk anak tunadaksa standarnya harus di sediakan ruangan tersendiri untuk mengikuti aktivitas olahraga dan disediakan alat-alat olahraga, sekarang ini anak tunadaksa hanya melihat saja dalam mengikuti olahraga sehingga sebetulnya mereka belum mendapatkan pelayanaan sesuai keterbatasan mereka” HS “...Sarana dan prasarana harus sesuai dengan kebutuhan anak berkebutuhan khusus akan tetapi belum ada sarana atau alat untuk anak berkebutuhan lambat belajar..” AW “...Serta sarana dan prasarana di sini hanya ada lantai ulir dan pegangannya untuk anak tunanetra. Alat alat pembelajaran sendiri belum ada sama sekali yang peruntukkan untuk anak berkebutuhan khusus yang ada di sekolah sehingga kita kesulitan untuk menangani anak berkebutuhan khusus tapi kita berusaha semaksimal mungkin untuk menanganinya” BD ...Sarana prasarana ada dari dinas ada, akan tetapi tidak sesuai dengan kebutuhan anak berkebutuhan yang ada di sekolah ini, seharusnya sarana prasarana harus di sesuaikan dengan kebutuhan anak berkebutuhan khusus yang ada di masing masing sekolah” AC “Alat alat untuk anak berkebutuhan khusus belum sesuai, pemberian dari dinas tidak sesuai dengan kebutuhan anak berkebutuhan khusus yang ada di SD N Piyaman III, selain itu belum adanya alat alat khusus untuk pelajaran olahraga, misalnya bola yang berbunyi untuk anak berkebutuhan khusus tunanetra dll...”

b. Hasil

Dokumentasi Data sarana dan prasana Keadaan sarana dan prasarana sesuai dengan data yang dimiliki oleh SDN Piyaman III Kesimpulan Dari uaraian diatas dapat disimpulakan yaitu di SDN Piyaman III dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif tidak berjalan dengan baik karena terkendala beberapa permasalahan mengenai sarana prasarana. Permasalahan tersebut meliputi tidak sesuainya sarana prasarana yang dimikili oleh sekolah dengan kebutuhan peserta didik yang ada dan kurangnya sarana prasarana yang ada di sekolah misalnya alat pembelajaran untuk anak berkebutuhan khusus lambat belajar dan media pembelajaran untuk anak normal. 220

7. Permasalahan Kerjasama