Permasalahan Kurikulum PERMASALAHANDALAMPENGELOLAANPENDIDIKANINKLUSIF DISEKOLAHDASARNEGERIPIYAMANIII KECAMATANWONOSARIKABUPATENGUNUNGKIDUL.

216

4. Permasalahan Kurikulum

a. Hasil Wawancara EI “...Kurikulum, untuk kurikulum kita masih sama , kita pernah mengikuti pelatihan untuk pembuatan kurikulum, untuk anak berkenbutuhan khusus kurikulum yang digunakan seharusnya kurikulum modifikasi akan tetapi guru kami mengalami kesulitan akhirnya kurikulum di samakan akan tetapi tingkat ketuntasannya untuk anak berkebutuhan khusus dibedakan, meskipun kkm 75 sama akan tetapi 75 untuk anak normal dengan anak berkebutuhan khusus beda, jika 75 masih sulit maka diturunkan lagi sesuai dengan kemampuan anak berkebutuhan khusus” BS “...Kurikulum disesuaikan dengan tingkat standar minimalnya , kemampuan mereka pada titik lambat belajar,walaupun KKM 75. bobot 75 dengan anak yang normal tidak sama dengan anak berkebutuhan khusus, kami tidak memaksa seperti anak yang normal meskipun usaha kami sudah maksimal. Untuk pembuatan kurikulum fleksibel untuk ABK dari pihak kami masih kesulitan, meskipun sudah pernah mengikuti pelatihan pembuatan kurikulum untuk anak berkebutuhan khusus. Pada waktu pelatihan sebenarnya mudah dipahami akan tetapi pada penerapannya kami sulit untuk membuatnya” AC “Kurikulum belum sesuai dengan kurikulum untuk anak berkebutuhan khusus, kurikulum yang di pakai untuk anak berkebutuhan khusus masih sama yaitu KTSP akan tetapi untuk anak berkebutuhan khusus, tingkat kesulitannya di turunkan sesuai dengan kemampuan anak berekebutuhan khusus” AW “Kurikulum yang di pakai untuk anak berkebutuhan khusus di sini hanya kurikulum yang diselipkan atau kurikulum yang di pakai sama dengan kurikulum anak normal, guru di sini kesulitan dalam merancang kurikulum untuk anak berkebutuhan khusus” BD “Kurikulum yang digunakan untuk anak berkebutuhan khusus sama yaitu KTSP, akan tetapi untuk anak berkebutuhan khusus tingkat kesulitannya diturunkan” HS “...kurikulum masih sedikit sesuai dan sedikit belum sesuai dengan anak berkebutuhan khusus. Kurikulum yang digunakan masih sama dengan kurikulum umum yang digunakan untuk anak normal yaitu KTSP, akan tetapi tingkat kesulitan untuk anak berkebutuhan khusus di turunkan atau disesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki oleh anak berkebutuhan 217 khusus” b. Data dokumentasi Data kurikulum Data dari SDN Piyamna III menyebutkan bahwa SDN Piyaman III menggunakan kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan atau KTSP. Kurikulum untuk anak berkebutuhan khusus menggunakan KTSP yang diturunkan tingkat kesulitannya. Kesimpulan Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa kurikulum dalam penyelenggaraan pendidikan masih terdapat permasalahan. Permasalahannya antara lain yaitu: kurikulum yang digunakan di SDN Piyaman III yaitu KTSP sedangkan kurikulum yang di pakai untuk anak berkebutuhan khusus belum menggaunkan kurikulum fleksibel. Sekolah menggunakan kurikulum KTSP yang disesuaikan dengan kemampuan anak berkebutuhan khusus. hal tersebut dikarenakan guru masih kesulitan untuk membuat kurikulum untuk anak berkebutuhan khusus.

5. Permasalahan proses pembelajaran