145
TRANSRIP WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH SDN PIYAMAN III
Identitas Informan a.
Nama : Eni Indarwati, S.Pd
b. Tempat dan tanggal lahir
: Gunungkidul, 25 Februari 1972 c.
Pendidikan terakhir : S1
d. Pekerjaan
: PNS e.
Alamat :
Ngreboh II,
Piyaman, Wonosari,
Gunungkidul f.
Jabatan : Kepala Sekolah
g. Hari, tanggal wawancara
: Selasa, 08 Maret 2016 h.
Waktu wawancara : 09.07 WIB
1. Menurut bapakibu sejak kapan kabupaten gunungkidul dijadikan
kabupaten inklusif?
Kabupaten dicanangkan sebagai kabupaten Gunungkidul pada tahun 2011
2. Menurut bpkibu sejak kapan SD N Piyaman III dijadikan sebagai
sekolah penyelenggara pendidikan inklusif?
Pada tahun 2011
3. menurut bapakibu apakah pelakasanaan pendidikan inklusif ini
sudah mengacu pada peraturan bupati tentang pengelolaan pendidikan inklusif?
sudah mengacu perturan bupati gunungkidul
4. Bagaimana menurut bapakibu mengenai keefektifan dalam
pengelolaan pendidikan inklusif di SD N Piayaman III?
Belum efektif karena keterbatasan dari guru guru kami. Guru belum begitu maksimal dalam memberikan pelayanan kepada anak berkebutuhan
khusus, hanya sebatas kemampuan atau pengetahuan yang dimiliki oleh guru saat mereka mengikuti pelatihan atau workshop. Selain itu alat
pembelajarannya juga belum ada. Khususnya untuk anak berkebuthuan khusus lambat belajar dan gurunya pun masih bingung untuk anak
berkebutuhan lambat belajar itu menggunakan alat pembelajaran apa.
146
5. Menurut bapakibu apa saja yang harus dipersiapkan dalam
pelaksanaan pengelolaan pendidikan inklusif ?
Seharusnya untuk sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang harus dipersiapkan yaitu guru pembimbing khusus, saran dan prasarana yang
sesuai dengan kebutuhan sekolah. Akan tetapi kalau dari sekolah kita, tidak ada persiapan secara khusus, sekolah hanya menyediakan kursi untuk
anak berkebtuhan khusus. untuk guru pembimbing khususnya belum ada.
6. Apa saja menurut bpkibu permasalahan yang muncul dalam proses
pengelolaan pendidikan inklusif di SD N Piyaman III?
Permasalahan yang muncul banyak mbak, antara lain :
a. Tidak adanya guru pembimbing khusus, kami berusaha untuk
mendapatkan guru pembimbing khusus, namun demikian kami komunikasi dengan sd penyenlanggara inklusif, informasi dari sekolah
luar biasa SLB itu ternyata di sekolah luar biasa juga masih kekurangan guru sehingga dimungkinkan kalau kita ada kerja sama
dengan sekolah luar biasa hanya ditanya kendalanya apa dan diberikan solusinya hanya sebatas tanya jawab. Sekolah Luar Biasa kekurangan
guru tidak hanya di Gunungkidul akan tetapi di kota juga kekurangan guru, jadi kami menangani anak berkebutuhan khusus sebisa kami,
dalam hal pendampingan anak berkebutuhan khusus, kami ada guru kelas V yang mendampingi anak berkebutuhan khusus. Beliau pernah
mengikuti pelatihan yang diadakan oleh Dinas. b.
kemampuan guru guru kami yang tidak belatar belakang pendidikan luar biasa, kami berlatar belakarang guru kelas semua, untuk
mengahadapi anak anak abk bisa tpi kemudian memberikan pelayanan
yang sesuai kebutuhan mereka yang kami belum bisa c.
Sarana dan prasarana tidak sesuai dengan kebutuhan anak berkebutuhan khusus yang ada di sekolah kami, buku buku dan alat
alat yang diberikan hanya untuk anak berkebutuhan khusus tunanetra, sementara disekolah kami belum ada anak berkebutuhan khusus
147
tunanetra. Selain itu adanya keramik ulir dan pegangan untuk anak
tunanetra. d.
Kurikulum, untuk kurikulum kita masih sama , kita pernah mengikuti pelatihan untuk pembuatan kurikulum, untuk anak berkenbutuhan
khusus kurikulum yang digunakan seharusnya kurikulum modifikasi akan tetapi guru kami mengalami kesulitan akhirnya kurikulum di
samakan akan tetapi tingkat ketuntasannya untuk anak berkebutuhan khusus dibedakan, meskipun kkm 75 sama akan tetapi 75 untuk anak
normal dengan anak berkebutuhan khusus beda, jika 75 masih sulit maka diturunkan lagi sesuai dengan kemampuan anak berkebutuhan
khusus. 7.
Bagaiamana menurut bpkibu manajemen sekolah di SD N Piyaman III dalam proses pengelolaan pendidikan inklusif?
Manajemen sekolah yang ada di sekolah ini sama seperti sekolah reguler lainnya, manajmennya ya mulai dari perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, pengawasan. Sekolah inklusif ya sama saja dengan sekolah reguler hanya saja di tambahi anak berkebutuhan khusus, untuk
manejemennya tetap sama.
a. Bagaimana perorganisasian yang dilakukan SD N Piyaman III
dalam proses pengelolaan pendidikan inklusif?
Saya sudah memilih guru untuk menangani anak berkebutuhan khusus yaitu guru yang sudah mengikuti pelatihan akan tetapi
ternyata meskipun guru sudah mengikuti pelatihan tapi tetap belum maksimal dalam menangani anak berkebutuhan khusus.
b. Bagaimana pengarahan yang dilakukan SD N Piyaman III
dalam proses pengelolaan pendidikan inklusif?
begini mbak, pengarahan biasanya saya lakukan sendiri kepada masing-masing guru yang diberikan tugas, namun terkadang
tanggapan dari guru berbeda, ada yang langsung cepat bertindak ada juga yang lamban. Misalnya kemarin pada saat rapat dengan
orangtua peserta didik terkait anaknya diikutkan dalam UN atau
148
tidak juga ada yang lambat menerima arahan tentang bagaimana
jalannya acara tersebut 8.
Bagaimana Menurut Bpkibu mengenai Tenaga kependidikan di SD N Piyaman III dalam proses penyelenggaranaan pendidikan inklusif?
a. Bagaimana dengan jumlah tenaga kependidikan yang ada di
SD N Piyaman III?
Kalau jumlah tenaga kependidikannya cukup, hanya saja untuk guru
pembimbing khususnya
belum ada,
kami hanya
mengandalkan guru kelas untuk menangani anak berkebutuhan
khusus. b.
Bagaimana kualifikasi yang dimilki oleh tenaga kependidikan yang ada di SD N Piyaman III?
Kualifikasinya linier semuanya yaitu S1 c.
Bagaimana kompetensi yang dimiliki oleh tenaga kependidikan yang ada di SD N Piyaman III?
Kompetensinya kalau diatas kertas sudah profesional, terutama yang sudah bersertifikasi yaitu PNS kalau yang belum PNS sudah
linier misalnya guru agama sudah dari sarjana agama islam dan yang lainnya sarjana PGSD. Untuk guru kelas yang menangani
anak berkebutuhan khusus belum begitu kompeten karena tidak
berlatar belakang pendidikan luar Biasa. d.
Bagaimana ketersediaan Guru Pembimbing Khusus GPK yang ada di SD N Piyaman III?
Belum tersedianya guru pembimbing khusus. sekolah hanya mengandalkan guru-guru yang sudah pernah mendapatkan
pelatihan. 9.
Bagaiamana menurut bakibu mengenai kurikulum di SD N Piyaman III dalam Proses Pengelolaan Pendidikan Inklusif?
a. Apakah kurikulum yang ada di SD N Piyaman III sudah sesuai
dengan kurikulum nasional atau kurikulum lokal dalam proses pengelolaan pendidikan inklusif?
149
Kurikulum yang digunakan di sekolah ini yaitu kurikulum tingkat
satuan pendidikan atau KTSP. b.
Apakah kurikulum yang ada di SD N Piyaman III sudah sesuai dengan kondisi peserta didik ABK atau non ABK dalam
proses pengelolaan pendidikan inklusif?
untuk kurikulum anak berkebutuhan khusus belum sesuai, seharusnya kurikulum yang sudah fleksibel akan tetapi guru kami
kesulitan dalam membuat kurikulumnya. Jadi kurikulum yang digunakan masih sama yaitu KTSP dengan menyesuaikan tingkat
ketuntasan atau dengan menurunkan tingkat kesulitan untuk anak
berkebutuhan khusus. 10.
Bagaimana menurut bakibu mengenai saran dan prasarana yang ada di SD N Piyaman III dalam proses pengelolaan pendidikan inklusif?
a. Apa saja sarana prasara yang diperlukan SD N Piyaman III
dalam proses pengelolaan pendidikan inklusif?
Yang diperlukan itu yang sesuai dengan anak berkebutuhan khusus yang ada di sekolah ini. Di sini ada 6 anak berkebuthan khusus
lambat belajar dan anak berkebutuhan khusus tunadaksa.
b. Sarana dan prasarana apa saja yang sudah dimiliki di SD N
Piyaman III?
Hanya ada lantai ulir dan pegangan, serta ada kursi roda dan alat
pembelajaran untuk anak berkebutuhan tunannetra. c.
Apakah kelas yang ada sudah layak dan memadai di SD N Piyaman III dalam Proses pengelolaan Pendidikan Inklusif?
Kelas sudah layak, tetapi ada 3 ruang yang belum memadai untuk maslah kursi, kursi tidak ada sandaran masih menggunakan kursi
yang panjang dan tidak sesuai dengan spm.
d. Apakah alat atau media pembelajaran yang ada di SD N
Piyaman III sudah sesuai atau memadai untuk anak berkebutuhan khusus dalam proses pengelolaan pendidikan
inklusif?
150
Alat atau media pembelajaran yang ada di SDN Piyaman III belum sesuai dengan kebutuhan yang ada di sekolah, misalanya dari
pemenrintah atau dinas diberikan alat-alat pembelajaran untuk anak berkebutuhan khusus Tunanetra sedangkan di sekolah ini belum
ada anak berkebutuhan tunanetra, disekolah ini ada anak berkebutuhan khusus lambat beljara dan anak berkebutuhan khusus
tunadaksa.
11. Menurut bakibu kerja sama apa yang sudah dilakukan oleh SD N