Pengertian Pendidikan Inklusif PERMASALAHANDALAMPENGELOLAANPENDIDIKANINKLUSIF DISEKOLAHDASARNEGERIPIYAMANIII KECAMATANWONOSARIKABUPATENGUNUNGKIDUL.

13 kepribadian, kecerdasan, aklhak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Menurut Dwi Siswoyo, dkk, 2008: 19-20 unsur-unsur esensial yang tercakup dalam pengertian pendidikan adalah sebagai berikut : a. Dalam pendidikan terkandung pembinaan pembinaan kepribadian, pengembangan pengembangan kemampuan- kemampuan atau potensi-potensi yang perlu di kembangkan, peningkatan misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan tidak tahun tentang dirinya menjadi tentang tahu tentang dirinya serta tujuan kearah mana peserta didik akan diharapkan dapat mengaktualisasikan dirinya seoptimal mungkin. b. Dalam pendidikan, secara implisist terjalin hubungan antara dua pihak, yaitu pihak pendidik dan pihak peserta didik yang dalam hubungan itu berlainan kedudukan dan peranan setiap pihak, akan tetapi sama dalam hal dayanya yaitu saling mempengaruhi, guna terlaksannya proses pendidikan transformasi pengetahuan, nilai- nilai dan ketrampilan-ketrampilan yang tertuju kepada tujua tujuan yang diinginkan. c. Pendidikan adalah proses sepanjang hayat dan perwujudan pembentukan diri secara utuh dalam arti pengembangan segenap potensi dalam rangka pemenuhan semua komitmen manusia individu, sebagai makhluk Tuhan. d. Aktivitas pendidik dapat berlangsung dalam keluarga, daam sekolah, dan dalam masyrakat. Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa terdapat beberapa unsur didalam pendidikan selain itu dapat diketahui bahwa pendidikan adalah usaha sadar yang di lakukan oleh manusia untuk mengembangkan kemampuan, potensi dan bakat yang dimilikinya guna menjadi manusia yang berdaya guna dan berdaya saing di masa yang akan datang.

2. Pengertian Pendidikan Inklusif

Istilah inklusif berasal dari bahasa inggris “Inclusive” yang artinya termasuk, memasukkan Echols, 2000 dalam Lay Kekeh Marthan, 2007: 138. Pendidikan inklusif yaitu memasukkan anak berkebutuhan khusus 14 dalam sekolah reguler bersama dengan anak normal lainya. Pendapat lain dari Staub dan peck dalam Illahi, 2012: 27 menjelaskan bahwa pendidikan Inklusif adalah penempatan anak berkelainan tingkat ringan, sedang, dan berat secara penuh di kelas reguler, karena menunjukan bahwa kelas reguler merupakan tempat belajar yang relevan bagi anak berkelainan. Secara lebih luas, pendidikan inklusif yaitu menempatkan anak berkebutuhan khusus dalam pendidikan reguler tanpa terkecuali. Menurut Mohammad Takdir Ilahi, 2013: 26 pendidikan inklusif yaitu sistem layanan pendidikan yang mengikutsertakan anak berkebutuahan khusus belajar bersama dengan anak sebayanya di sekolah reguler yang terdekat dengan tempat tinggalnya. Sementara itu, dalam peraturan menteri pendidikan nasional nomor 70 ayat 2 tentang pendidikan inklusif bertujuan : a. Memberikan kesempatan yang sama yang seuas-luasnya kepada peserta didik yang memiliki potensi kelainan fisik, emosional , mental dan sosial atau memiliki potensi kecerdasan danatau bakat istimewa untuk memperoleh pendidikan yang bermutu sesuai dengan bakat dan kemampuan. b. Mewujudkan penyelenggaraan pendidikan yang menghargai keanearagamann, dan tidak diskriminasi bagi semua peserta didik sebagai yang di maksud pada huruf a Selain itu menurut Erwin yang dikutip Hermawan 2003:4 dalam Ley Kekeh Marthan 2007: 143, Pendidikan Inklusiff adalah sebuah proses yang secara sistematik mengantarkan anak-anak berkebutuhan khusus anak luar biasa didalamnya tanpa menghiraukan keadaan dan beratnya kalainan mereka dan beberapa kelompok anak tertentu pada usia yang sama, kedalam lingkungan yang alami natural environment dimana anak pada umumnya bermain dan belajar. Penyelenggaraan pendidikan inklusif 15 menuntut pihak sekolah melakukan penyesuaian, baik segi kurikulum, sarana dan prasrana pendidikan, maupun sistem penyelenggara yang disesuaikan dengan kebutuhan individu peserta didik Direktorat PSLB, 2004 dalam Mohammad Takdir Ilahi, 2013: 26 Menurut Ley Kekeh Marthan, 2007: 141 mengemukakan bahwa pendidikan inklusif adalah sebuah sistem pendidikan dimana semua murid dengan kebutuhan khusus diterima di kelas reguler di sekolah yang berlokasi di daerah mereka dan mendapatkan berbagai pelayanan pendukung dan pendidikan berdasarkan kebutuhan mereka. Selain itu, Budiyanto 2009:13 menyebutkan bahwa ada hal yang perlu diperhatikan dalam penyelenggara Inklusiff yaitu: a. Sekolah menyediakan kondisi kelas yang ramah, hangat dan menerima serta menghargai keanekaragaman b. Guru dituntut melakukan kolaborasi dengan profesi atau sumberdaya lain dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi c. Guru dituntut melibatkan orang tua secara bermakna dalam proses pendidikan, d. Kepala sekolah dan guru yang nantinya menjadi GPK harus mendapatkan pelatihan tentang sekolah Inklusiff e. Guru mendapatkan pelatihan teknis memfasilitasi anak ABK f. Asessemen dilakukan untuk mengetahui anak dan tindakan yang diperlukan serta mengadakan bimbingan khusus atas kesepahaman dan kesepakatan dengan orang tua g. Mengidentifikasi hambatan yang berkaitan dengan kelainan fisik, sosial dan masalah lain yang berhubungan dengan aksesbilitas dan pembelajaran h. Melibatkan masyarakat dalam melakukan monitoring mutu pendidikan bagi semua anak. Berdasarkan beberapa pengertian pendidikan Inklusif, dapat diketahui bahwa pendidikan Inklusif adalah pendidikan bagi peserta didik 16 yang memiliki kekurangan atau berkelainan yang proses pembelajarannya di jadikan satu dengan peserta didik yang normal.

3. Tujuan pendidikan Inklusif