156
c. Apakah kelas yang ada sudah layak dan memadai di SD N
Piyaman III dalam Proses pengelolaan Pendidikan Inklusif?
Kelas yang ada di sekolah ini sudah layak dan memadai tapi belum ada bangunan kelas sendiri untuk anak berkbutuhan khusus. Seharusnya di
bangunkan kelas sendiri untuk anak berkebutuhan khusus agar pembeljaran yang terjadi bisa lebih maksimal.
d. Apakah alat atau media pembelajaran yang ada di SD N Piyaman
III sudah sesuai atau memadai untuk anak berkebutuhan khusus dalam proses pengelolaan pendidikan inklusif?
Belum sesuai dengan kebutuhan anak berkebutuhan khusus yang ada di sekolah ini, di sisni ada lat pembelajaran dari dinas akan tetapi
hanya di peruntukkan untuk anak berkebutuhan khusus tiunanetra dan tunarungu. Untuk anak berkebutuhan khusus tunadaksa dan lambat
belajar belum ada.
10. Menurut bakibu kerja sama apa yang sudah dilakukan oleh SD N
Piyaman III dalam proses pengelolaan pendidikan inklusif? a.
Bagaimana bentuk kerja sama yang dilakukan SD N Piyaman III dalam proses pengelolaan pendidikan inklusif?
Kerja sama yang dilakukan sekolah yaitu kerja sama dengan orang tua
peserta didik dan Dinas.
b. Bagaiman pengelolaan kerja sama yang dilakukan SD N Piyaman
III dalam proses pengelolaan pendidikan inklusif?
Pengelolaan kerja sama dengan orang tua peserta didik sebatas mengundang orang tua peserta didik dan memberitaukan mengenai
perkembangan anak mereka. Sedangkan pengelolaan kerja sama dengan dinas yaitu berupa pengajuan alat serta pemberian pelatihan
pelatihan yang diadakan setahun sekali kepada guru. Akan tetapi kerjasamanya belum begitu maksimal, kita sudah mengajukan terkait
GPK akan tetapi belum ada juga GPK yang datang ke sekolah. Padahal adanya GPK sangat diharapkan di sekolah ini.
157
11. Bagaimana Proses pembelajaran pendidikan inklusif di SDN Piyaman
III?
Proses pembelajran di sekolah ini yaitu anak berkebutuhan khsusus di campur dengan anak normal, dengan di campurnya anak berkebutuhan
khusus dengan anak normal pasti terjadi keributan atau anak berkebuthan khusus mengganggu anak normal, sehingga pembelajaran tidak terjadi
secara maksimal akan tetapi guru tetap beruasaha dengan setiap selesai pembelajaran dan anak belum bisa menguasai maka anak di suruh tinggal
di kelas dan diberikan arahan dari guru.
12.
Menurut bpkibu upaya apa saja yang dilakukan dalam mengatasi permasalahan yang muncul dalam proses pengelolaan pendidikan
inklusif di SD N Piyaman III?
Upaya untuk mengatasi tidak adanya guru pembimbing khusus yaitu hanya mengandalkan guru kelas yang sudah mengikuti pelatihan dari
dinas. Guru semaksimal mungkin menangani anak berkebutuhan khusus sesuai dengan tingkat pengetahuan guru. Sedangkan untuk kurangnya
sarana prasarana untuk abk kita hanya memanfaatkan sarana dan prasarana yang sudah ada di sekolah. Untuk alat pembelajran kami sudah
mengajukan ke dinas akan tetapi belum ada balasan dari dinas. Dan untuk kurikulum yang di gunkanan untuk anak berkebutuhan khusus, kurikulum
kita samakan yaitu KTSP hanya saja menurunkan bobot penilaia untuk anak berkebutuhan khsusus atau di sesuaikan dengan anak berkebutuhan
khusus. masalah kerjasama sekolah hanya bisa membuat jadwal pertemuan dengan wali murid secara rutin agar wali murid mengatahui perkembagan
anaknya.
158
TRANSRIP WAWANCARA DENGAN GURU OLAHRAGA SDN PIYAMAN III
Identitas Informan a.
Nama : Ageng Candra Sukmana, S.Pd
b. Tempat dan tanggal lahir
: Yogyakarta, 25 Oktober 1986 c.
Pendidikan terakhir : S1 PJKR
d. Pekerjaan
: PNS e.
Alamat : Karang rejek, Wonosari, Gunungkidul
f. Jabatan
: Guru Olahraga g.
Hari, tanggal wawancara : Kamis, 10 Maret 2016
h. Waktu wawancara
: 10.15 WIB
1. Menurut bpkibu sejak kapan SD N Piyaman III dijadikan sebagai