163
TRANSRIP WAWANCARA DENGAN GURU KELAS VI SDN PIYAMAN III
Identitas Informan a.
Nama : Bernandes Subandi, S.Pd
b. Tempat dan tanggal lahir
: Gunungkidul, 19 juni 1969 c.
Pendidikan terakhir : S1
d. Pekerjaan
: PNS e.
Alamat : Jambu rejo, Rt 16Rw 04 Bandung, Playen,
Gunungkidul f.
Jabatan : Guru kelas VI
g. Hari, tanggal wawancara
: Kamis, 10 Maret 2016 h.
Waktu wawancara : 09.35 WIB
1. Menurut bpkibu sejak kapan SD N Piyaman III dijadikan sebagai
sekolah penyelenggara pendidikan inklusif?
Pada tahun 2011. ditunjuklah melalui SK sekolah penyelenggara inklusif oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Gunungkidul, penunjukkan
tersebut sesuai dengan adanya anak berkebutuhan khusus di sekolah dan sesuai dengan penunjukkan dari SK pengambil kebijakan yaitu dinas
pemuda dan olahraga kabupaten Gunungkidul.
2. Menurut bapakibu apakah pelakasanaan pendidikan inklusif ini
sudah mengacu pada peraturan bupati tentang pengelolaan pendidikan inklusif?
Sudah mbak. Untuk sekolah penyelenggara inklusif sekolah kami menenrima anak berkebutuhan khusus tanpa terkecuali. Akan tetapi tetap
mengikuti jalur tes.
3. Bagaimana menurut bapakibu mengenai keefektifan dalam
pengelolaan pendidikan inklusif di SD N Piayaman III?
kalau dikatakan sudah efektif atau belum, ya belum efektif, anak inklusif di dalam pengelolaannya disamakan dalam arti pembelajaran disamakan
hanya saja kriteria ketuntasan minimal sesuai dengan kemampuan mereka tapi belum detail, untuk ujian sekolah kepala sekolah menawarkan untuk
164
mengikuti ujian sekolah tanpa mengikuti ujian nasional tapi dari beberapa wali murid menghendaki untuk mengikuti ujian nasional, awalnya setuju
akan tetapi mereka mencabut pernyataannya tertulisnya untuk di ikut sertakan ujian nasional meskipun hasilnya jauh dari anak normal dan jika
diikut sertakan ujian nasional dan hasilnya minim maka tetap mendapatkan tanda tamat belajar. Selain itu di sini belum ada guru pembimbing khusus,
anak abk hanya ditangani oleh guru kelas semampunya. Di sekolah sarana prasarannya pun juga masih kurang.
4. Menurut bapakibu apa saja yang harus dipersiapkan dalam
pelaksanaan pengelolaan pendidikan inklusif ?
Yang harus dipersiapkan dalam pelaksanaan pendidikan inklusif yaitu adanya pendampingan dari dinas, adanya tenaga pendampingan untuk
anak berkebutuhan khusus baik untuk anak tunadaksa ataupun anak lambat belajar. Saran dan prasana harus sesuai dengan kebutuhan peserta didik
baik peserta didik normal maupun anak berkebutuhan khusus.
5. Apa saja menurut bpkibu permasalahan yang muncul dalam proses
pengelolaan pendidikan inklusif di SD N Piyaman III?
a. Belum adanya tenaga pendampingan untuk anak berkebutuhan khusus
kami hanya mengandalkan guru kelas sendiri yang sudah di ikutkan pelatihan yang diadakan dinas, kebetulan yang sudah mengikuti
pelatihan di sini saya sendiri, saya mendampingi anak berkebutuhan khusus di jam ke 0 dan di jam pulang sekolah jika anak berkebuthan
khusus belum menyelesaikan tugasnya. b.
Sarana dan prasarana yang tidak sesuai dengan kebutuhan anak berkebutuhan khusus, misalnya untuk anak tunadaksa standarnya harus
di sediakan ruangan tersendiri untuk mengikuti aktivitas olahraga dan disediakan alat-alat olahraga, sekarang ini anak tunadaksa hanya
melihat saja dalam mengikuti olahraga sehingga sebetulnya mereka belum mendapatkan pelayanaan sesuai keterbatasan mereka
c. Kurikulum
disesuaikan dengan
tingkat standar
minimalnya, kemampuan mereka pada titik lambat belajar,walaupun KKM 75.
165
bobot 75 dengan anak yang normal tidak sama dengan anak berkebutuhan khusus, kami tidak memaksa seperti anak yang normal
meskipun usaha kami sudah maksimal. Untuk pembuatan kurikulum fleksibel untuk ABK dari pihak kami masih kesulitan, meskipun sudah
pernah mengikuti pelatihan pembuatan kurikulum untuk anak berkebutuhan khusus. Pada waktu pelatihan sebenarnya mudah
dipahami akan tetapi pada penerapannya kami sulit untuk membuatnya.
6. Bagaiamana menurut bpkibu manajemen sekolah di SD N Piyaman