Pengertian Dampak Program Hasil dan Dampak Program

31 memanfaatkannya sebagai sebuah usaha untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

e. Pengertian Dampak Program

Dampak adalah gambaran dari nilai suatu program. Dampak menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah pengaruh kuat yang mendatangkan akibat baik negatif maupun positif. Menurut Djudju Sudjana 2006:95 menyatakan bahwa dampak outcome yang dialami warga belajar atau lulusan setelah memperoleh dukungan dari masukan lain. Masukan dalam bidang ini dapat digolongkan kedalam bidang bisnis, pekerjaan, dan aktifitas kemasyarakatan. Pada dasarnya, dampak mengacu pada manfaat yang diperoleh dalam jangka panjang seperti peningkatan pengetahuan, efisiensi produksi, peningkatan lingkungan hidup, keuntungan finansial, dan sebagainya. Bagaimana seseorang mampu memanfaatkan hasil dari pekerjaan yang telah dia lakukan. Pembahasan tentang dampak, tidak terlepas dari pembahasan mengenai keluaran dan pengaruh. Keluaran mencakup kuantitas lulusan disertai kualitas perubahan perilaku yang didapat setelah melewati proses pembelajaran. Perubahan tersebut seperti perubahan dalam hal kognitif, afektif, dan psikomotor yang sesuai dengan kebutuhan belajarnya. 32 Pengaruh merupakan tujuan akhir kegiatan pendidikan. Pengaruh menurut Djuju Sudjana 2006:95 meliputi : 1. Peningkatan taraf dan kesejahtraan hidup dengan indikator pemilikan pekerjaan atau usaha, pendapatan, pendidikan, penampilan diri, dan sebagainya. Dalam hal ini, dengan adanya suatu program akan membantu meningkatkan taraf dan kesejahteraan warga belajarnya. 2. Upaya membelajarkan orang baik kepada perorangan, kelompok, dan komunitas. Dalam hal ini, pengaruh yang diharapkan yaitu terjadinya sebuah transfer ilmu yang bermanfaat untuk mengembangkan ilmu yang telah dimilikinya. 3. Keikutsertaan dalam kegiatan sosial atau pembangunan masyarakat dalam wujud partisipasi buah fikiran, tenaga, harta benda, dan dana. Diharapkan nantinya warga belajar yang telah melewati proses keluaran mempunyai pemikiran yang siap disumbangkan kedalam ide-ide guna mengembangkan masyarakatnya. Berdasarkan pada tiga pengertian diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa dampak program adalah perubahan yang mendatangkan akibat baik negatif maupun positif yang dialami warga belajar serta ditandai dengan perubahan perilaku, keterampilan, pengetahuan, sikap, status atau perubahan kehidupan 33 sebagai hasil program setelah memperoleh dukungan dari masukan lainnya. f. Dampak Ekonomi Penyelenggaraan Program Pendidikan Dampak ekonomi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah pengaruh suatu penyelenggaraan kegiatan terhadap perekonomian. Sesuatu dapat bernilai ekonomi bila dapat menambah penghasilan atau mendapat suatu pekerjaan dari keterampilan yang dimilikinya kemudian mendapatkan uang sehingga mengalami peningkatan dalam hal kesejahteraan ekonomi. Kesejahteraan ekonomi adalah suatu kondisi dimana seseorang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri seperti kebutuhan primer serta terjadinya keseimbangan antara banyaknya kebutuhan dengan ketersediaan alat untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Dilihat dari sudut pandang ekonomi, dapat diasumsikan bahwa semakin tinggi pendapatan seseorang maka semakin tinggi tingkat kesejahtraannya karena semakin mampu memenuhi kebutuhan-kebutuhan ekonominya. Seseorang yang sebelumnya tidak memiliki keterampilan tertentu, sehingga sulit dalam mendapatkan penghasilan, maka setelah seseorag memperoleh keterampilan tertentu orang tersebut akan meningkatkan nilai ekonominya. Untuk mencukupi kebutuhan hidupnya, seseorang harus memiliki peghasilan atau uang. Penghasilan atau uang akan 34 didapatkan jika orang tersebut berusaha untuk mendapatkannya. Untuk dapat bekerja dengan baik seseorang harus memiliki bekal terlebih dahulu. Baik bekal secara materi maupun keterampilan yang diperoleh melalui pendidikan. Mempelajari dan mengikuti sebuah pelatihan kecakapan hidup menjahit akan mampu mendorong dan memberi keterampilan untuk modal bekerja. Dengan adanya modal bekerja, warga belajar akan mampu meningkatkan perekonomian keluarganya dan meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Pentingnya belajar yaitu agar mampu bersaing dengan orang lain dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. g. Dampak Sosial Penyelenggaraan Program Pendidikan Sosial menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah hal- hal yang berkenaan dengan khalayak, masyarakat, dan umum serta memiliki arti berupa kata sifat suka menolong dan memperhatikan orang lain. Sosial merupakan masyarakat yang suka menolong dan saling memperhatikan kepentingan umum yang ada dilingkungan tempatnya. Pada hakekatnya manusia merupakan makhluk sosial yang mempunyai kebutuhan untuk saling berhubungan dan berinteraksi antara yang satu dengan yang lainnya dalam kehidupan bermasyarakat. Seseorang tidak dapat dipisahkan dengan 35 masyarakat karena seorang manusia tidak mampu melakukan aktifitasnya sendirian tanpa bantuan orang lain. Dampak sosial penyelenggaraan program yaitu suatu keluaran dimana seseorang akan mampu beriteraksi dengan baik dalam kehidupan bermasyarakat. Interaksi yang baik akan mampu meningkatkan nilai sosial seseorang dalam lingkungan tempat tinggalnya. Penyelenggaraan program diharapkan mampu menumbuhkan jiwa-jiwa sosial dalam masyarakat, bukan mementingkan diri sendiri atau individualis. 3. Konsep Pendidikan Kecakapan Hidup a. Pengertian Pendidikan Kecakapan Hidup Konsep life skill merupakan salah satu fokus analisis dalam pengembangan kurikulum pendidikan yang menekankan pada kecakapan hidup atau bekerja. Life skills memiliki makna yang lebih luas dari employability skills dan vocational skills. Pendidikan kecakapan hidup juga diartikan sebagai upaya untuk meningkatkan kehidupan manusia dengan meningkatkan keterampilan yang dimiliki olehnya. Menurut Tim BBE Depdiknas 2002: 9 Kecakapan Hidup adalah kecakapan yang dimiliki seseorang untuk berani menghadapi problema hidup dan kehidupan dengan wajar tanpa merasakan tertekan, kemudian secara proaktif dan kreatif mencari serta menemukan solusi untuk mengatasinya. Sehingga pendidikan 36 kecakapan hidup berdasarkan pengertian-pengertian diatas merupakan usaha untuk membantu peserta didik untuk mencapai kompetensi baik berupa pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai agar mampu memecahkan permasalahan, dapat hidup secara mandiri, serta proaktif dalam menghadapi permasalahan yang ada. Pendidikan kecakapan hidup diberikan guna peserta didik mampu berfikir secara aktif, kreatif, serta produktif agar nantinya mereka mampu bertindak dan bersikap saat mereka dihadapkan dalam suatu kondisi tertentu. Mereka mampu mengenali diri dan lingkungan mereka untuk nantinya dapat mengambil sikap. Brolin 1989 menjelaskan bahwa Anwar, 2004: 20 life skills constitute a continumof knowledge and aptitude that are necessary for a person to function effectively and to avoild interupptions of employment experience. Dengan demikian life skills dapat dinyatakan sebagai kecakapan untuk hidup. Life skills semata-mata tidak hanya memiliki kemampuan tertentu saja namun life skills juga harus memiliki kemampuan pendukungnya misalnya saja seperti membaca, menulis, menghitung, serta memecahkan masalah. Pada dasarnya life skills membantu peserta didik untuk mengembangkan kemampuan yang mereka miliki, serta potensi yang ada pada diri mereka sehingga mereka mampu menghadapi problematika yang terjadi dalam kehidupan mereka serta mampu memecahkannya. 37 Menurut Depdiknas 2003 dalam Anwar 2004: 21 mengatakan bahwa ciri pembelajaran life skill adalah : 1. Terjadi proses identifikasi kebutuhan belajar. Dalam proses pembelajaran life skill, sebelumnya melakukan identifikasi kebutuhan belajar terlebuh dahulu untuk melihat apa saja yang dibutuhkan oleh masyarakat. 2. Terjadi proses penyadaran untuk belajar bersama. Dalam pembelajarannya, pemberian motivasi selalu diberikan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya belajar life skill. 3. Terjadi keselarasan kegiatan belajar untuk mengembangkan diri, belajar, usaha mandiri, dan usaha bersama. Proses pembelajarannya saling berkolaborasi satu sama lain, sehingga adanya hasil yang maksimal dalam proses pembelajaran. 4. Terjadi proses penguasaan kecakapan personal, kecakapan sosial, vokasional, akademik, manajerial, dan kewirausahaan. Pembelajarannya memberikan keterampilan penguasaan kecakapan personal, sosial, vokasional, dan sebagainya. 5. Terjadi proses pemberian pengalaman dalam melakukan pekerjaan dengan benar, menghasilkan produk bermutu. 38 Terjadinya interaksi antara pendidik dan peserta didik sehingga saling berbagi pengalaman yang memungkinkan peserta didik untuk memahami pembelajaran dengan maksimal. 6. Terjadi proses interaksi saling belajar dari ahli. Adanya interaksi timbal balik dalam proses pembelajaran. 7. Terjadi proses penilaian kompetensi. Adanya ujian atau evaluasi dalam pembelajaran life skill guna menilai mutu kinerja dan hasil yang diperoleh peserta didik. 8. Terjadi pendampingan teknis untuk bekerja atau membentuk usaha bersama. Setelah selesai mengikuti program, diharapkan adanya pendampingan guna membantu mengimplementasi pembelajaran yang telah diberikan dalam proses pembelajaran life skill. Program pembelajaran baik dalam jalur pendidikan formal maupun pendidikan non formal wajib memberikan keterampilan pilihan life skill oleh narasumber teknis, sehingga dengan memiliki keterampilan tersebut diharapkan para peserta didik dapat memiliki bekal untuk dapat bekerja dan berusaha yang dapat mendukung pencapaian taraf hidup yang lebih baik. 39 Beberapa prinsip pelaksanaan life skill education, yaitu : 1. Etika sosio religius bangsa yang berdasarkan nilai-nilai pancasila dapat diintegrasikan. 2. Pembelajaran menggunakan prinsip lerning to know, learning to do, learning to be, learning to live together, and learning to cooperate. 3. Pengembangan potensi wilayah dapat direfleksikan dalam penyelenggaraan pendidikan. 4. Penetapan manajemen berbasis masyarakat, kolaborasi semua unsur terkait yang ada dalam masyarakat. 5. Paradigma learning for life dan school for work dapat menjadi dasar kegiatan pendidikan, sehingga memiliki pertautan dengan dunia kerja. 6. Penyelenggaraan pendidikan harus senantiasa mengarahkan peserta didik agar : a membantu mereka untuk menuju hidup sehat dan berkualitas, b mendapatkan pengetahuan dan waawasan yang lebih luas, dan c memiliki akses untuk mampu memenuhi standar hidupnya secara layak Direktorat Pendidikan Menengah Umum, 2002. Dari prinsip diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan life skill memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia. Pembelajaran life skill mencakup berbagai macam subjek dari yang masih muda hingga yang sudah lanjut usia.

b. Konsep Pendidikan Kecakapan Hidup Life Skills