11
Warga belajar program pendidikan kecakapan hidup menjahit di SKB Sleman sebelum mengikuti pelatihan merupakan masyarakat biasa
dan bukan seorang wirausaha, meskipun ada beberapa yang menjadi seorang wirausaha kecil-kecilan. Kurangnya kesadaran akan pentingnya
pendidikan kecakapan hidup menyebabkan rendahnya kesadaran mengelola sumber daya yang dimiliki oleh diri sendiri maupun dari alam.
Sebagian besar warga belajar yang mengikuti program kecakapan hidup menjahit adalah ibu-ibu rumah tangga, buruh, dan pedagang dengan
penghasilan rendah. Warga masih kurang percaya diri dan kurangnya pendidikan untuk melakukan sebuah wirausaha.
Program kecakapan hidup menjahit sampai saat ini belum menunjukkan dampak yang nyata bagi warga belajar baik dari segi
ekonomi maupun sosial. Begitu juga di SKB Sleman sampai saat ini masih belum ada data mengenai keberhasilan dalam menjalankan program
kecakapan hidup menjahit. Dengan demikian perlu adanya pengkajian yang dapat menunjukkan bagaimana kebermaknaan dari program tersebut
terhadap warga belajar. Maka sebuah pertanya besar yang muncul adalah bagaimana kebermaknaan program pendidikan kecakapan hidup menjahit
terhadap aktivitas berwirausaha warga belajar.
B. Identifikasi Masalah
1. Masih banyak pengangguran di Indonesia.
2. Kurangnya kreatifitas berwirausaha menyebabkan pengusaha pemula
mudah gugur dalam persaingan berwirausaha.
12
3. Sistem pendidikan yang kurang mendukung untuk berwirausaha di
Indonesia. 4.
Sebagian besar wirausaha Indonesia menginginkan berwirausaha sukses secara instan.
5. Wirausaha pemula tidak fokus pada satu tujuan dalam melakukan
usahanya. 6.
Pengusaha kecil minim inovasi. 7.
Kurangnya motivasi dalam berwirausaha. 8.
Kurangnya pendidikan kecakapan hidup dalam bidang wirausaha. 9.
Manajemen program pendidikan kecakapan hidup yang belum sesuai dengan kriteria pelaksanaan program pendidikan kecakapan hidup.
10. Program pendidikan kecakapan hidup menjahit belum menunjukkan
dampak yang jelas bagi warga belajar.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas dan agar penelitian ini lebih terfokus dan mendalam, maka permasalahan dalam
penelitia n ini dibatasi pada “Kebermaknaan Pendidikan Kecakapan Hidup
Menjahit di SKB Sleman Terhadap Warga Belajar Dalam Aktivitas Berwirausaha”.
D. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pelaksanaan program pendidikan kecakapan hidup
menjahit di SKB Sleman.
13
2. Bagaimana hasil program pendidikan kecakapan hidup menjahit di
SKB Sleman terkait dengan aktivitas wirausaha warga belajar. 3.
Bagaimana dampak program pendidikan kecakapan hidup menjahit di SKB Sleman terkait dengan aktivitas wirausaha warga belajar.
4. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi program pendidikan
kecakapan hidup menjahit di SKB Sleman dalam upaya mendorong aktivitas wirausaha warga belajar.
E. Tujuan Penelitian
1. Mendeskripsikan bagaimana pelaksanaan program pendidikan
kecakapan hidup menjahit di SKB Sleman. 2.
Mendeskripsikan hasil program pendidikan kecakapan hidup menjahit di SKB Sleman terkait dengan aktivitas wirausaha warga belajar.
3. Mendeskripsikan dampak program pendidikan kecakapan hidup
menjahit di SKB Sleman terkait dengan aktivitas wirausaha warga belajar.
4. Mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi program
pendidikan kecakapan hidup menjahit di SKB Sleman dalam upaya mendorong aktivitas wirausaha warga belajar.
F. Manfaat Penelitian