Hasil Produk Warga Belajar Setelah Mengikuti Pelatihan

96 menjahit. Selain itu warga belajar juga mempunyai bekal untuk membuka usaha menjahit sendiri.

b. Hasil Produk Warga Belajar Setelah Mengikuti Pelatihan

Menjahit Produk merupakan sebuah hasil dari suatu program pembelajaran. Bila sebuah program pembelajaran itu berjalan dengan efektif dan efisien, maka mampu menghasilkan suatu hasil produk. Hasil produk menjahit seperti rok dan kebaya juga digunakan sebagai penilaian terhadap kinerja baik tutor maupun warga belajar. Karena dengan adanya hasil produk yang nyata, maka program tersebut mampu membuktikan secara nyata hasil kegiatannya. Seperti halnya dalam pelatihan menjahit yang dilaksanakan oleh SKB Sleman. Hasil produk diperlukan sebagai bukti nyata dari hasil kegiatan pembelajaran. Banyak hasil produksi yang dihasilkan warga belajar. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan dari Ibu “LU” selaku tutor menjahit bahwa hasil produk dari pelatihan menjahit antara lain warga belajar mampu membuat rok span, blus muslim, kebaya jawa, dan gaun. Hal yang sama juga dinyatakan oleh Ibu “RD” selaku warga belajar bahwa hasil produknya antaralain rok, kebaya, dan baju gamis . Begitu pula pernyaaan dari Ibu “HY” selaku warga belajar : “Kalau saya setelah selesai pelatihan yang saya buat yaitu long dres mas kalo engga ya saya membuat rok. Saya 97 soalnya suka menggunakan long dres, jadi kebanyakan produk yang saya buat setelah pelatihan ya long dres. Tapi saya belum berani membuat untuk orang lain, saja hanya mambuat untuk dipakai keluarga saja mas” CL, V6Rabu, 19 Agustus 2015 Berdasarkan beberapa pernyataan diatas disimpulkan bahwa terdapat hasil produk yang dihasilkan oleh warga belajar setelah mengikuti program keterampilan menjahit. Hasil produk tersebut mampu menjadi tolak ukur dalam menilai seperti apa keberhasilan dari program keterampilan menjahit tersebut. Semakin banyak produk yang dihasilkan warga belajar maka menandakan tingkat keberhasilan tutor baik. Dalam membuat produk tersebut, warga belajar melakukannya secara mandiri, tidak dengan bimbingan dari tutor menjahi t. Seperti pernyataan Ibu “LU” selaku tutor pelatihan menjahit : “Warga belajar menghasilkan sendiri tanpa bimbingan, tetapi bahan masih dari SKB untuk produk pertama. Setelah itu warga belajar melakukannya secara sendiri dan bahan juga mencari sendiri.” CL, IV7Kamis, 13 Agustus 2015 Hal serupa juga dinyatakan oleh Ibu “M” selaku warga belajar : “Sekarang sudah sendiri mas, hanya pas waktu ada pameran di Sleman itu kita disuruh membuat rok tapi udah gag dibimbing mas. Kita membuat rok sendiri dan nanti dikumpulkan jadi satu dirumah saya” CL, VII7Sabtu, 22 Agustus 2015 Berdasarkan pernyataan diatas disimpulkan bahwa tutor tidak memberikan bimbingan terhadap warga belajar setelah program keterampilan menjahit selesai. Hal tersebut dilakukan 98 tutor agar nantinya warga belajar mampu secara mandiri mencari inovasi-inovasi dalam menjualkan produk mereka. Hal tersebut juga bertujuan agar warga belajar memiliki sikap mandiri dan percaya diri dalam memasarkan produk mereka. Dalam membantu pemasaran produk yang dihasilkan oleh warga belajar, pihak SKB hanya membantu sementara seperti dipasarkan saat ada pameran. Seperti pernyataa yang diungkapkan oleh Bapak “S” selaku tutor di SKB Sleman : “Ya membantu, tetapi masih terbatas. SKB membantu melalui pameran tingka t kabupaten” CL, II8Senin, 10 Agustus 2015 Begitu pula pernyataan dari Ibu “HY” selaku warga belajar : “Melalui pameran yang kemarin diselenggarakan di Sleman mas” CL, V8Rabu, 19 Agustus 2015 Hal yang sama juga diungkapkan oleh Ibu “M” selaku warga belajar : “Membantunya melalui pameran waktu di sleman, kalo selain itu belum ada bantuan pemasaran” CL, VII8Sabtu, 22 Agustus 2015 Berdasarkan pemaparan beberapa pernyataan diatas, hasil produk yang diproduksi oleh warga belajar antara lain rok, kebaya, long dres, dan lain-lain. Akan tetapi masih ada yang kurang yaitu pihak SKB belum mampu memasarkan produk dari warga belajar, sehingga mereka terpaksa membuka usaha menjahit dibidang jasa karena belum mampu memasarkan produknya. 99

c. Kecapakan Personal yang Dimiliki Warga Belajar Setelah