Faktor Faktor-Faktor yang mempengaruhi Program Pendidikan

109

b. Dampak Sosial Warga Belajar Setelah Mengikuti Program

Pendidikan Kecakapan Hidup Menjahit Dampak sosial program pendidikan kecakapan hidup menjahit bagi warga belajar berkaitan dengan perubahan perilaku, keterampilan, pengetahuan, sikap, status atau perubahan kehidupan terhadap hubungan dan interaksi sosial warga belajar terhadap orang lain dan masya rakat luas. Seperti pernyataan Ibu “RD” selaku warga belajar bahwa perubahan sosial yang dialami sebenarnya ingin dapat membantu keluarga dalam membantu meringankan kebutuhan ekonomi. Begitu pula pernyataan Ibu “SM” selaku warga belajar : “Saya sebenarnya ingin membagi ilmu menjahit yang saya miliki terhadap masyarakat sekitar mas, tapi mereka susah kalo disuruh belajar bersama saya mas. Ya saya hanya bisa membantu reparasi dan menjahit apa yang konsumen minta mas” CL, VIII19Senin, 24 Agustus 2015 Perubahan sosial yang terjadi terhadap warga belajar akan mempengaruhi kehidupannya dalam keseharian. Semakin meningkatnya kecakapan sosial yang dimiliki, maka warga belajar akan mampu meningkatkan interaksi sosial dalam kehidupannya.

4. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Program Pendidikan

Kecakapan Hidup Menjahit di SKB Sleman Terkait dengan Aktivitas Wirausaha Warga Belajar

a. Faktor

Pendorong dan Penghambat Pembelajaran Keterampilan Menjahit 110 Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran, tentunya tidak terlepas dari faktor pendukung dan faktor penghambat kegiatan pembelajaran yang akan berpengaruh pada keberhasilan pembelajaran yang dilaksanakan. Berdasarkan pengamatan, faktor pendukung dalam kegiatan pelatihan pendidikan kecakapan hidup menjahit adalah tersedianya bahan dan alat, tutor yang memiliki kompetensi menjahit, tidak dipungut biaya, dan sebagainya. Adanya tutor yang memiliki kompetensi menjahit dan berpangalaman serta mampu melakukan pembelajaran juga menjadi faktor yang sangat mendorong pelatihan. Peserta didik juga memiliki semangat besar pada saat proses pembelajaran, baik saat teori maupun praktik, serta memiliki kemampuan dan motivasi yang besar dalam belajar. Selain itu, proses pembelajaran juga menyenangkan. Seperti yang disampaikan oleh Bapak “S” selaku tutor SKB Sleman : “Tersedia dana, tersedianya bahan dan alat, tersedianya tutor yang berkompeten, ada dukunngan dari instansilembaga terdekat, tidak dipungut biaya, tutor memiliki kompetensi menjahit , tutor memiliki motivasi yang kuat untuk membagi ilmu, motivasi peserta didik untuk menambah ilmu menjahit, proses pembelajaran menyenangkan” CL, II24Senin, 10 Agustus 2015 Begitu pula pernyataan Ibu “DL” selaku tutor menjahit : “Adanya dukungan seluruh staf SKB, adanya bantuan alat dan bahan, adanya dukungan dari dinas terkait, adanya dukungan dari masyarakat, adanya dukungan dari tokoh masyarakat, adanya minat dari peserta didik, adanya motivasi dari peserta didik, adanya kemampuan peserta didik” CL, III23Selasa, 11 Agustus 2015 111 Begitu pula pernyataan Ibu “M” mengenai faktor pendukung progam pelatihan menjahit : ”Cara mengajarnya mudah dimengerti oleh warga belajar lainnya” CL, VII21Sabtu, 22 Agustus 2015 Berdasarkan penjelasan-penjelasan yang didapat dari peserta didik dan narasumber teknis dapat disimpulkan bahwa faktor pendukung dalam pelatihan pendidikan kecakapan hidup menjahit adalah adanya ketersediaan sarana pembelajaran yang lengkap, tersedianya tutor yang berpengalaman dalam kegiatan pembelajaran sehingga mampu melakukan kegiatan pembelajaran, situasi dan lingkungan yang kondusif serta menyenangkan, serta adanya semangat motivasi dan kemampuan peserta didik dalam pembelajaran yang besar sehingga mendukung proses pembelajaran pendidikan kecakapan hidup menjahit. Adapun faktor penghambat dalam keterampilan menjahit berdasarkan pengamatan yang peneliti lakukan adalah terbatasnya sasaran dan juga masih usia warga belajar ada yang lebih dari 50 tahun sehingga harus bersabar dalam proses pembelajaran. Seperti pernyataan Bapak “S” selaku tutor SKB Sleman : ”Sasaran terbatas, sehingga banyak masyarakat lain yang membutuhkan harus menunggu giliran. Ada warga belajar yang usianya lebih dari 50 tahun sehingga agak menghambat dan lokasi pelatihan jauh dari SKB Sleman. Tutor harus bersabar dalam memberikan materi karena kemampuan warga belajar berbeda” CL, II23Senin, 10 Agustus 2015 112 Begitu pula pernyataan dari Ibu “DL” selaku tutor menjahit : ”Warga belajar jumlahnya terbatas, Kemampuan warga belajar tidak sama, Saya sebagai tutor bukan lulusan tata busana” CL, III22Selasa, 11Agustus 2015 Serta pernyataan Ibu “M” mengenai faktor penghambat pelatihan menjahit : “Masih kurang bisa menjahit dengan rapih karena masih ada yang pemula sehingga membutuhkan semangat dan arahan dari yang sudah bisa” CL, VII20Sabtu, 22 Agustus 2015 Berdasarkan pengamatan dan penjelasan yang didapat, dapat disimpulkan bahwa faktor penghambat dalam pembelajaran pendidikan kecakapan hidup menjahit adalah jumlah sasaran yang terbatas sehingga masyarakat tidak bisa dengan bebas mengikuti pelatihan karena jumlah peserta yang terbatas, usia yang berbeda juga mempengaruhi proses pembelajaran karena harus mengimbangi warga belajar yang usianya diatas 50-an, masih ada kekurangan dibagian fasilitas, dan juga kemampuan tutor yang tidak maksimal karena bukan dari jurusan menjahit. Tidak adanya tindak lanjut setelah selesai program pendidikan kecakapan hidup menjahit. Kegiatan pembelajaran yang baik apabila telah selesai hendaknya dilakukan tindak lanjut, sehingga dapat diketahui seberapa besar pembelajaran tersebut dapat dimanfaatkan oleh warga belajar. 113

b. Faktor yang Mendorong Peserta Didik untuk Mengikuti