64
C. Pertanyaan Penelitian
1. Bagaimana pelaksanaan program pendidikan kecakapan hidup
menjahit di SKB Sleman. a.
Pelaksanaan program pendidikan kecakapan hidup menjahit ? b.
Bagaimana pembelajaran pendidikan kecakapan hidup menjahit ?
2. Bagaimana hasil program pendidikan kecakapan hidup menjahit di
SKB Sleman terkait dengan aktivitas wirausaha warga belajar. a.
Bagaimana peningkapan pengetahuan peserta didik mengenai menjahit setelah mengikuti program pelatihan menjahit?
b. Sudah adakah produk yang dihasilkan peserta didik paska
mengikuti pelatihan menjahit? c.
Bagaimana kecakapan personal yang dimiliki perserta didik setelah mengikuti program pelatihan menjahit?
d. Bagaimana kecakapan sosial peserta didik setelah mengikuti
program pelatihan menjahit? e.
Bagaimana kecakapan akademik peserta didik saat mengikuti program menjahit dan setelah mengikuti program?
f. Bagaimana kecakapan vokasional yang dimiliki peserta didik
pasca mengikuti pelatihan menjahit? 3.
Bagaimana dampak program pendidikan kecakapan hidup menjahit di SKB Sleman terkait dengan aktivitas wirausaha warga belajar.
65
a. Bagaimana dampak ekonomi warga belajar setelah mengikuti
program pendidikan kecakapan hidup menjahit? b.
Bagaimana dampak sosial warga belajar setelah mengikuti program pendidikan kecakapan hidup menjahit?
4. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi program pendidikan
kecakapan hidup menjahit di SKB Sleman dalam upaya mendorong aktivitas wirausaha warga belajar.
a. Apa saja faktor penghambat yang mempengaruhi program
pendidikan kecakapan hidup menjahit dalam upaya mendorong aktivitas wirausaha?
b. Apa saja faktor pendorong yang mempengaruhi program
pendidikan kecakapan hidup menjahit dalam upaya mendorong aktivitas wirausaha?
66
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pada penelitian ini metode penelitian yang
digunakan adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Peneliti menggunakan pendekatan penelitian kualitatif karena dalam penelitiannya
peneliti menjabarkan keseluruhan apa yang terjadi dilapangan. Penelitian kualitatif mencoba memahami bagaimana individu meresapi makna dari
dunia sekitarnya
melalui pengalaman
peneliti mengonstruksi
pandangannya tentang dunia sekitarnya. Disini peneliti bermaksud untuk mendeskripsikan bagaimana Kebermaknaan Pendidikan Kecakapan Hidup
Menjahit di SKB Sleman Terhadap Warga Belajar Dalam Aktivitas
Berwirausaha.
Dalam penelitian ini semua data yang diperoleh dan terkumpul kemudian dianalisis yang selanjutnya digunakan untuk menarik
kesimpulan yang dituangkan dalam bentuk tulisan. Melalui metode penelitian kualitatif deskriptif ini diharapkan mampu mengetahui dan
mendeskripsikan bagaimana Dampak Pendidikan Kecakapan Hidup
Menjahit Di SKB Sleman Terhadap Aktivitas Wirausaha Warga Belajar. B.
Penentuan Subyek Penelitian
Sumber data informan bisa berupa orang, dokumentasi arsip, atau berupa kegiatan. Dalam menentukan subyek penelitian, peneliti
menggunakan teknik sampling. Sampling yang dimaksud adalah untuk
67
menjaring sebanyak mungkin informasi dari berbagai sumber. Subyek penelitian diperlukan sebagai pemberi keterangan mengenai informasi dan
data untuk menjawab pertanyaan penelitian. Pemilihan sampel atau informan benar-benar jatuh pada subyek
yang benar-benar menguasai situasi sosial yang diteliti obyek, maka merupakan keuntungan bagi peneliti karena tidak memerlukan banyak
sampel lagi sehingga penelitian cepat selesai Sugiyono 2009: 57. Peneliti memang harus benar-benar memilih subyek yang tepat, sehingga mampu
membantu kelancaran dalam penelitian yang akan dilakukan. Berdasarkan hal di atas maka yang menjadi subjek penelitian dari
penelitian ini adalah warga belajar atau disini yang bertindak sebagai warga belajar yaitu peserta program dan pengelola program PKH
menjahit. Pemilihan subyek-subyek tersebut dimaksudkan agar diperoleh informasi data yang sebanyak-banyaknya. Hal ini dilakukan supaya data
yang diperoleh dapat dipercaya serta sesuai dengan informasi yang dibutuhkan.
Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi, tetapi oleh Spradley dinamakan “social situation” atau situasi sosial yang
terdiri atas tiga elemen yaitu: tempat place, pelaku actors, dan aktivitas activity yang berinteraksi secara sinergis. Situasi sosial tersebut, dapat
dinyatakan sebagai obyek penelitian. Pada situasi sosial atau obyek penelitian ini peneliti dapat mengamati secara mendalam aktivitas
68
activity orang-orang actors yang ada pada tempat place tertentu Sugiyono, 2009: 297-298.
Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat diketahui objek penelitian ini adalah makna pendidikan kecakapan hidup menjahit dalam
meningkatkan aktivitas wirausaha yang dilakukan oleh SKB Sleman.
C. Setting Penelitian