Kecapakan Akademik yang Dimiliki Warga Belajar Setelah

102 Sama hal dengan Ibu “LU” yang mengatakan bahwa : “Diberi bahan untuk uji coba produk dan dibentuk kelompok usaha yang setiap bulannya mengadakan pertemuan” CL, IV10Kamis, 13 Agustus 2015 Begitu pula Ibu “RD” selaku warga belajar : “Semangat, katanya nyari uang jadi mudah, mendapat mesin jahit portabel setiap warg a belajar satu mas” CL, VI10Kamis, 20 Agustus 2015 Motivasi dibutuhkan untuk meningkatkan semangat serta mampu menumbuhkan kecakapan sosial antar warga belajar yaitu cara bekerjasama dalam menjahit. Dengan bekerja sama, menunjukkan bahwa kecakapan sosial juga ditanamkan oleh pihak SKB Sleman dalam pelatihan menjahit.

e. Kecapakan Akademik yang Dimiliki Warga Belajar Setelah

Mengikuti Pelatihan Menjahit Kecakapan akademik sering dikenal dengan sebutan berfikir ilmiah. Kecakapan akademik biasanya sudah lebih mengarah kepada kegiatan akademik. Kegiatan akademik dalam pelatihan menjahit yaitu bagaimana warga belajar mampu mengikuti pelatihan dan memperolah hasil yang dibuktikan dengan nilai dan produk. Warga belajar juga mampu melakukan identifikasi kebutuhan sehingga mampu melakukan tindakan penyelesaian. Seperti pernyataan Ibu “SM”selaku warga belajar : “Saya lebih mengembangkan usaha menjahit lagi mas, kan disini banyak yang membutuhkan jasa menjahit meskipun 103 itu hanya musiman mas” CL, VIII12Senin, 24 Agustus 2015 Berbeda dengan pernyataan Ibu “HY” selaku warga belajar bahwa beliau ingin membuka usaha menjahit, tapi masih belum berani. Hal yang hampir sama dengan Ibu “SM” yang dinyatakan oleh Ibu “M” selaku warga belajar : “Saya menjadi lebih bersemangat dalam merintis usaha menjahit mas, ingin berkembang lagi. Disini banyak yang membutuhkan jasa menjahit mas, maklum kan lingkungan sini masih dusun mas” CL, VII12Sabtu, 22 Agustus 2015 Berdasarkan pernyataan diatas kecakapan akademik yang berupa berfikir ilmiah sudah mampu diterapkan dalam diri warga belajar meskipun masih ada yang masih ragu akan kemampuan akademiknya. Kecakapan akademik yang berupa hasil produk juga banyak dihasilkan warga belajar. Sesuai dengan pernyataan Bapak “S” selaku tutor SKB Sleman bahwa hasil produk seperti baju dan juga produk jasa menjahit. Seperti pernyataan Ibu “SM” selaku warga belajar bahwa masih membuat baju biasa saja tapi kalo ada pelanggan yang kesini dan bawa gambar contohnya saya baru buat yang dinginkan pelanggan. Sama seperti penyataan Ibu “HY” selaku warga belajar bahwa hasil produk hanya membuat long dres ya menyesuaikan model sekarang. 104 Meningkatnya kecakapan akademik juga dibuktikan dengan bagaimana warga belajar mampu menguasai teori dan praktik, sehingga dalam melakukan ujian mereka dapat berhasil. Dalam melakukan tes untuk mengetahui ketercapaian program, pihak SKB Sleman melakukan dengan cara tes tertulis dan praktik. Sesuai dengan pernyataan Bap ak “S” selaku tutor SKB Sleman bahwa untuk mengetahui ketercapaian prgram dengan tes tertulis, tes lisan, dan tes praktik. Hal yang sama diungkapkan oleh Ibu “RD” selaku warga belajar bahwa peserta langsung lulus, tesnya ya ada yang langsung pas praktik ada juga yang tertulis. Sama dengan pernyataan Ibu “HY” selaku warga belajar bahwa peserta lulus semua, tes tertulis waktu diakhir kegiatan dan praktik langsung saat sedang pembelajaran. Berdasarkan pernyataan diatas disimpulkan bahwa seluruh warga belajar yang mengikuti program pendidikan kecakapan hidup menjahit dikatakan lulus. Bukti kelulusan tersebut juga digunakan sebagai pedoman untuk mengevalusi program pendidikan kecakapan hidup menjahit yang telah terlaksana.

f. Kecapakan Vokasional yang Dimiliki Warga Belajar Setelah