Pengertian Program Hasil dan Dampak Program

19 membuat program yang bertujuan membantu mensejahterakan masyarakat yang kurang mampu.

2. Hasil dan Dampak Program

a. Pengertian Program

Menurut Sudjana 2006:313 mengatakan bahwa program adalah kegiatan yang diselenggarakan oleh perorangan, lembaga, instansi dengan dukungan sarana dan prasarana yang diorganisasi dan dilakukan dengan maksud untuk meningkatkan kesejahteraan hidup manusia. Program dalam sebuah pembelajaran dapat berwujud nyata seperti materi pembelajaran atau berwujud abstrak seperti prosedur, jadwal kegiatan atau sederet hal lain yang meningkatkan kinerja. Menurut Suharsimi Arikunto 2007:3, program didefinisikan sebagai suatu unit atau kesatuan kegiatan yang merupakan realisasi atau implementasi dari suatu kebijakan, berlangsung dalam proses yang berkesinambungan, dan terjadi dalam suatu organisasi yang melibatkan sekelompok orang. Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa program adalah suatu sistem kesatuan kegiatan yang diselenggarakan oleh perorangan, lembaga, institusi sebagai implementasi dari suatu kebijakan yang diorganisasi dan berlangsung dalam proses yang berkesinambungan dengan harapan dapat mendatangkan hasil atau pengaruh. 20 Terdapat tiga pengertian dalam menentukan sebuah program, yaitu : 1. Realisasi atau implementasi sebuah kebijakan. 2. Terjadi dalam waktu yang relatif lama. 3. Terjadi dalam organisasi yang melibatkan sekelompok orang. Pendidikan luar sekolah menurut Sudjana 2006:4 dapat diartikan sebagai kegiatan yang disusun secara terencana dan memiliki tujuan, sasaran, isi dan jenis kegiatan, pelaksana kegiatan, proses kegiatan, waktu, fasilitas, alat-alat, biaya, dan sumber- sumber pendukung lainnya. Pendidikan kegiatan luar sekolah merupakan sebuah kegiatan yang sistematik dimana kegiatan yang dilakukan memiliki komponen, proses, dan tujuan program. Untuk mencapai program pendidikan luar sekolah yang diharapkan, dalam proses penyelenggaraannya harus terdapat unsur-unsur belajar mengajar. Unsur-unsur dalam belajar mengajar program pendidikan luar sekolah menurut sepuluh pendidikan patokan masyarakat dalam Sudjana 2006:4, terdiri atas kelompok belajar, tujuan belajar, warga belajar, sumber belajar, sarana belajar, pamong belajar, ragi belajar, panti belajar, dana belajar, dan hasil belajar. Program pendidikan kecakapan hidup menjahit merupakan implementasi dari kebijakan pemerintah dalam upaya 21 meningkatkan kesejahteraan dan meningkatkan kecakapan hidup masyarakat. Hal ini dilakukan oleh pemerintah agar warga masyarakat mampu membuka peluang usaha kecil untuk mensejahterakan hidupnya dan orang-orang yang ada disekitarnya. Penyelenggaraan program pendidikan kecakapan menjahit ini bisa dilaksanakan di PKBM, SKB, dan lembaga pendidikan luar sekolah lainnya. b. Komponen Program Program merupakan suatu sistem atau satu kesatuan dari komponen yang terkait satu dengan yang lain untuk mencapai sebuah tujuan yang telah ditetapkan. Program terdiri dari komponen-komponen yang saling berkaitan dan saling menunjang dalam rangka mencapai suatu tujuan. Komponen program adalah bagian-bagian program yang saling terkait dan merupakan faktor penentu dalam berhasilnya suatu program yang telah direncanakan. Pendidikan merupakan sebuah program yang terdiri dari beberapa komponen yang bekerja dalam sebuah sistem. Komponen-komponen yang berada dalam suatu program saling bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan pendidikan yang diinginkan. Menurut Sudjana 2006:88 komponen-komponen pendidikan luar sekolah adalah masukan lingkungan environmental input, masukan sarana instrumental input, masukan mentah raw input, proses processes, keluaran output, 22 masukan lain other input, dan pengaruh outcome. Kaitan fungsional antar komponen program pendidikan non formal secara sistemik dikemukakan dalam gambar 1 berikut ini. Gambar 1. Keterkaitan Fungsional Antar Komponen Program Pendidikan Non Formal. Sumber: D. Sudjana 2006:89 Masukan lingkungan meliputi lingkungan alam, lingkungan sosial budaya, dan lingkungan kelembagaan. Lingkungan alam program pendidikan non formal meliputi lingkungan alam hayati seperti flora dan fauna dan lingkungan alam non hayati yang meliputi tanah, air, mineral, cuaca, sungai, dan sebagainya. Selain masukan alam hayati dan non hayati juga terdapat masukan lingkungan buatan yang meliputi pemukiman, alat transportasi, pasar, dan sebagainya. Lingkungan sosial budaya meliputi kondisi kependudukan dengan berbagai potensi yang ada didalamnya. Perubahan termasuk dalam masukan lingkungan, sebagi contoh orang yang tadinya menganggur menjadi seorang wirausahawan Masukan Lingkungan Proses Masukan Lain Keluaran Masukan Sarana Masukan Mentah Pengaruh Masukan Lingkungan 23 sukses. Lingkungan kelembagaan terdiri atas instansi pemerintahan, perusahaan, lembaga swadaya masyarakat, dan organisasi kemasyarakatan yang terkait dengan program. Masukan sarana terdiri dari kurikulum atau program pembelajaran, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana serta dana atau biaya. Kurikulum atau program pembelajaran mencakup tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode dan teknik pembelajaran, media pembelajaran, serta alat evaluasi hasil belajar. Tenaga kependidikan yang berupa tutor dan narasumber teknis harus memiliki kemampuan dan kompetensi dalam proses pembelajaran yang mencakup kemampuan dasar, akademik, personal, sosial, dan profesional. Tenaga kependidikan lainnya adalah pengelola satuan pendidikan non formal, penyelenggara program, pengawas dan penilik, penguji, teknisi sumber belajar, dan pengembang pendidikan non formal. Sarana dan prasarana terdiri dari lokasi pembelajaran, gedung dan perlengkapan pembelajaran, dan sebagainya. Dana atau biaya merupakan sarana yang sangat penting dalam penyelenggaraan program. Masukan mentah warga belajar degan berbagai karakter psikis, fisik, dan fungsional. Karakter psikis warga belajar mencakup kebutuhan belajar, pengalaman, struktur kognisi, keinginan, dan aspirasi. Karakter fisik warga belajar mencakup jumlah, jenis kelamin, dan kondisi jasmaniah. Karakteristik 24 fungsional mencakup pekerjaan, status ekonomi sosial, dan teman bergaul. Proses adalah interaksi masukan sarana, terutama antara tutor dan narasumber teknis dengan peserta didik, melalui proses atau kegiatan belajar yaitu aktivitas narasumber dan tutor membelajarkan warga belajar dan warga belajar melakukan kegiatan belajar. Pembelajaran dilakukan secara partisipatif yaitu tutor dan narasumber teknis melibatkan warga belajar dalam kegiatan identifikasi kebutuhan, perumusan tujuan pembelajaran, penyusunan program pembelajaran, pelaksanaan program pembelajaran, serta evaluasi terhadap proses, hasil, dan dampak pembelajaran. Keluaran adalah lulusan pendidikan non formal. Keluaran dapat dilihat secara kualitas dan kuantitas lulusan program setelah mengalami pembelajaran. Kuantitas adalah jumlah lulusan yang berhasil menyelesaikan proses pembelajaran dalam program pendidikan, sedangkan kualitas adalah perubahan tingkah laku peserta didik yang meliputi ranah afeksi, kognisi, dan psikomotor. Masukan lain adalah sumber-sumber yang memungkinkan lulusan dapat menerapkan hasil belajar dalam kehidupannya. Masukan lain dapat digolongkan kedalam bidang usaha, pekerjaan, dan aktifitas kemasyarakatan. Masukan lain dalam bidang usaha seperti lapangan usaha, permodalan, bahan baku, pemasaran, 25 pendampingan, dan sebagainya. Masukan lain dibidang pekerjaan seperti lapangan kerja, bimbingan kerja, bimbingan karir, latihan lanjutan, dan sebagainya. Masukan lain dibidang kegiatan masyarakat seperti paguyuban warga belajar, pelibatan dalam pembangunan masyarakat, status sosial, dan jejaring kemitraan. Menurut Sudjana 2006:95 pengaruh adalah dampak yang dialami warga belajar atau lulusan setelah memperoleh masukan dari dukungan lain. Pengaruh dapat diukur kedalam tiga aspek kehidupan yaitu pertama, peningkatan kesejahteraan dengan indikator pemilikan usaha atau pekerjaan, pendapatan, pendidikan, dan sebagainya. Kedua, upaya membelajarkan orang lain baik perorangan, kelompok, dan komunitas. Ketiga, keikutsertaan dalam kegiatan sosial dan pembangunan masyarakat seperti partisipasi buah pikiran, tenaga, harta, dan keterampilan. Komponen-komponen program pendidikan non formal yang telah diuraikan diatas merupakan suatu sistem yang saling berkaitan dan saling menunjang dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Komponen-komponen tersebut merupakan bagian-bagian program yang merupakan faktor penentu keberhasilan sebuah program. Dengan demikian, pendidikan non formal dikatakan lengkap apabila mencakup seluruh komponen tersebut. 26

c. Pengertian Hasil Program