• Faktor yang intangible tidak nyata tidak dipertimbangkan.
2.3.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas
Masalah produktivitas selalu mendapatkan perhatian dalam manajemen karena sangat berkaitan dengan produktivitas lembaga atau organisasi. Produktivitas
karyawan adalah yang mempengaruhi seberapa banyak mereka memberi kontribusi kepada organsisasi lain termasuk : kuantitas output, kualitas output, jangka waktu
output, kehadiran di tempat kerja dan sikap kooperatif. Dimensi lain dari produktivitas mungkin tepat untuk pekerjaan-pekerjaan tertentu, tetapi yang didata ini
adalah yang paling umum, yang mengidentifikasikan elemen-elemen yang paling penting dari suatu pekerjaan. Sebagai contoh, dalam sektor perbankan, pekerjaan di
bagian pemasaran marketing memiliki kriteria pekejaan seperti mencari nasabah untuk mencapai target yang ditetapkan, mengedukasi nasabah, melayani nasabah dan
mengadministrasikan rekening nasabah secara tertib, baik dalam sistem komputer soft copy maupun dalam bentuk kertas hard copy.
Kriteria pekerjaan adalah faktor yang terpenting dari apa yang dilakukan orang dipekerjaannya. Kriteria pekerjaan menjelaskan yang sudah dibayar oleh
organisasi untuk dikerjakan oleh karyawannya. Oleh karena itu, kriteria-kriteria ini penting dan harus diukur, dibandingkan dengan standar yang ada. Hasilnya harus
dikomunikasikan kepada setiap karyawan. Pekerjaan hampir selalu memiliki lebih dari satu kriteria atau dimensi untuk dinilai, dan ini berarti bahwa si karyawan
mungkin berproduktivitas lebih baik dalam satu kriteria dibandingkan kriteria
Universitas Sumatera Utara
lainnya. Beberapa kriteria mungkin memiliki nilai lebih penting daripada kriteria lainnya. Pembobotan adalah suatu cara untuk menunjukkan hal ini. Misalnya, di
beberapa sektor perbankan, pencapaian target dana maupun penyaluran kredit memiliki bobot lebih besar dibandingkan dengan pengadministrasian maupun
pelayanan. Pada saat mengukur produktivitas, adalah penting menentukan kriteria yang
relevan. Umumnya, kriteria itu relevan ketika difokuskan pada aspek yang paling penting dari pekerjaan si karyawan. Sebagi contoh, menilai seorang petugas
pelayanan kepuasan konsumen dalam suatu perusahaan dari “penampilan”, tentu saja kurang relevan dibandingkan dengan jumlah telepon yang ditanganinya. Contoh ini
menekankan bahwa kriteria pekerjaan yang terpenting harus diidentifikasi dan dikaitkan dengan deskripsi pekerjaan.
Operasional organisasi yang tinggi, baik menyangkut masalah sumber daya manusia maupun yang lainnya sebagai input tidak diimbangi denga keluaran output
yang tinggi atau dengan kata lain hasil kerja yang tidak meningkat, berarti produktivitas suatu organisasi akan menurun. Bila dilihat dari segi personil,
menurunnya produktivitas disebabkan kurangnya pengawasan dan disiplin kerja yang rendah. Untuk mengubah perilaku semacam itu diperlukan waktu, tenaga dan biaya
yang memadai. Upaya tersebut misalnya dengan mengikutsertakan pekerja dalam pendidikan dan pelatihan.
Universitas Sumatera Utara
Untuk meningkatkan produktivitas kerja diperlukan adanya suatu sistem pengawasan yang baik sehingga pegawai bekerja dengan penuh tanggung jawab.
Menurut Sedarmayanti 2004:29 produktivitas dikatakan meningkat apabila : 1.
Volume kuantitas keluaran bertambah besar tanpa menambah jumlah masukan.
2. Volume kuantitas keluaran tidak bertambah, akan tetapi masukannya
berkurang. 3.
Volume kuantitas keluaran bertambah besar, sedangkan masukannya berkurang.
4. Jumlah masukan bertambah asalkan kuantitas keseluruhan bertambah
berlipat ganda.
Dalam suatu organisasi yang selalu berusaha menggunakan manajemen yang berorientasi pada mutu manajemen pengedalian mutu, yang dalam pelaksanaannya
diintegrasikan dengan manajemen yang berorientasikan pada hasil manajemen berdasarkan objek terlihat keberhasilan itu dengan berbagai indikator, antara lain :
tingkat kesadaran yang tinggi, ia merasa rugi jika tidak hadir dalam pekerjaan, selalu terdorong jiwanya untuk berprestasi dan menaati segala ketentuan tata tertib.
Apabila produktivitas naik hanya dimungkinkan oleh adanya peningkatan efisiensi waktu, bahan, tenaga dan sistem kerja, teknik produksi, dan adanya
peningkatan keterampilan tenaga kerja. Produktivitas kadang-kadang dipandang sebagai penggunaan intensif terhadap sumber-sumber konversi seperti tenaga kerja
dan mesin yang diukur secara tepat dan benar-benar menunjukkan suatu penampilan yang efisiensi.
Menurut Blunchor dan Kapustin yang dikutip oleh Sinungan 2008:9, faktor- faktor peningkatan produktivitas, pertama, perbaikan terus menerus, yaitu upaya
Universitas Sumatera Utara
meningkatkan produktivitas kerja salah satu implementasinya ialah bahwa seluruh komponen harus melakukan perbaikan secara terus-menerus. Pandangan ini bukan
hanya merupakan salah satu kiat tetapi merupakan salah satu etos kerja yang penting sebagai bagian dari filsafat manajemen mutakhir. Suatu organisasi dituntut secara
terus-menerus untuk melakukan perubahan-perubahan, baik secara internal maupun eksternal. Perubahan internal contohnya, yaitu: a perubahan strategi organisasi; b
perubahan kebijakan tentang produk; c perubahan pemanfaatan teknologi; d perubahan dalam praktek-praktek sumber daya manusia sebagai akibat diterbitkannya
perundang-undangan baru oleh pemerintah. Perubahan eksternal, meliputi: a perubahan yang terjadi dengan lambat atau evolusioner dan bersifat acak; b
perubahan yang tinggi secara berlahan tetapi berkelompok; c perubahan yang terjadi dengan cepat karena dampak tindakan suatu organisasi yang dominant peranannya di
masyarakat; dan d perubahan yang terjadi cepat, menyeluruh dan kontinyu. Kedua, peningkatan mutu hasil pekerjaan. Peningkatan mutu hasil pekerjaan
dilaksanakan oleh semua komponen dalam organisasi. Bagi manajemen, misalnya, perumusan strategi, penentuan kebijakan, dan proses pengambilan keputusan. Yang
tidak kalah pentingnya dalam pelaksanaan kegiatan organisasi yaitu mutu laporan, mutu dokumen, mutu penyelenggaraan rapat, dan lain-lain.
Ketiga, pemberdayaan sumberdaya manusia. Memberdayakan sumberdaya manusia mengandung kiat untuk: a mengakui harkat dan martabat manusia sebagai
makhluk yang mulia, mempunyai harga diri, daya nalar, memiliki kebebasan memilih, akal, perasaan, dan berbagai kebutuhan yang beraneka ragam; b manusia
Universitas Sumatera Utara
mempunyai hak-hak yang asasi dan tidak ada manusia lain termasuk manajemen yang dibenarkan melanggar hak tersebut. Hak-hak tersebut yaitu hak menyatakan
pendapat, hak berserikat, hak memperoleh pekerjaan yang layak, hak memperoleh imbalan yang wajar dan hak mendapat perlindungan; c penerapan gaya manajemen
yang partisipasif melalui proses berdemokrasi dalam kehidupan berorganisasi. Dalam hal ini pimpinan mengikutsertakan para anggota organisasi dalam proses
pengambilan keputusan. Keempat, kondisi fisik tempat bekerja yang menyenangkan. Kondisi fisik
tempat kerja yang menyenangkan memberikan kontribusi nyata dalam peningkatan produktivitas kerja, antara lain: a ventilasi yang baik; b penerangan yang cukup;
c tata ruang rapi dan perabot tersusun baik; d lingkungan kerja yang bersih; dan e lingkungan kerja vang bebas dari polusi udara.
Kelima, umpan balik. Pelaksanaan tugas dan karier karyawan tidak dapat dipisahkan dari penciptaan, pemeliharaan, dan penerapan sistem umpan balik yang
objektif, rasional, baku, dan validitas yang tinggi. Objektif dalam arti didasarkan pada norma-norma yang telah disepakati bukan atas dasar emosi, senang atau tidak senang
pada seseorang. rasional dalam arti dapat diterima oleh akal sehat. Jika seseorang harus dikenakan sanksi disiplin, status berat-ringannya disesuaikan dengan jenis
pelanggarannya. Validitas yang tinggi, dalam arti siapapun yang melakukan penilaian atas kinerja karyawan didasarkan pada tolok ukur yang menjadi ketentuan.
Menurut Dessler 1997:10, pentingnya peningkatan produktivitas dalam kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi adalah: a peningkatan produktivitas dapat
Universitas Sumatera Utara
berarti peningkatan hasil yang dicapai dengan penggunaan sumberdaya secara efektif dan efisien; dan b hal tersebut akan memberikan sumbangan besar dalam
pertumbuhan ekonomi nasional yang lebih kuat. Kaitannya dengan upah meliputi: a aspek peningkatan produktivitas dapat berupa penurunan biaya produksi dan
peningkatan kemampuan bersaing karena hasil jumlah produksi bertambah dan harga ditekan lebih rendah; b apabila hal tersebut dibarengi dengan pembinaan pasar maka
keuntungan akan meningkat; c bertambah besarnya keuntungan antara lain dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan tingkat upah dan perluasan usaha. Hubungannya
dengan aspek kesejahteraan mencakup: a peningkatan produktivitas dapat mempengaruhi kenaikan taraf hidup dan b jika upah meningkat maka dapat untuk
membiayai kebutuhan hidup akan lebih baik.
2.4 Kerangka Konseptual
Setiap perusahaan mendambakan adanya suatu budaya organisasi yang menjadikan pegawai-pegawainya produktif yang pada akhirnya bermuara pada
pencapaian laba dan peningkatan reputasi. Untuk mencapai hal tersebut pihak manajemen suatu perusahaan membutuhkan pengawasan supervisi agar antara
perencanaan yang ditetapkan di awal berjalan sesuai dengan hasil output. Menurut Hasibuan 2001 bahwa : ”produktivitas adalah suatu hasil kerja
yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu”. Produktivitas
merupakan gabungan dari tiga faktor penting yaitu, kemampuan dan minat seorang
Universitas Sumatera Utara