Teknik Pengumpulan Data Jenis dan Sumber Data Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel Penelitian

Dari Tabel 3.1 sampel yang paling banyak diambil dari 5 lima cabang pembantu yakni Cabang Pembantu Jalan Sisingamaraja Medan, Cabang Pembantu Jalan Brigjen Katamso Medan, Cabang Pembantu Simpang Limun Medan, Cabang Pembantu Kesawan Medan dan Cabang Pembantu Jalan Yos Sudarso Medan.

3.4. Teknik Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Wawancara interview secara langsung kepada pegawai mengenai kegiatan rutinitas kerja yang dirasakan di lingkungan BNI Cabang Medan. 2. Daftar pertanyaan questionaire yang diberikan kepada pegawai BNI Cabang Medan yang menjadi responden. Kuesioner berisi pertanyaan mengenai persepsi pegawai tentang budaya organisasi dan pengawasan serta penilaian pegawai terhadap dirinya sendiri mengenai produktivitasnya. 3. Studi dokumentasi; mengumpulkan data berupa buku pedoman perusahaan, struktur organisasi, laporan – laporan Laporan Keuangan, Laporan Kinerja dan lain-lain yang diperoleh dari data dokumentasi baik dalam bentuk buku maupun dari sistem BNI.

3.5. Jenis dan Sumber Data

Data penelitian ini bersumber dari : Universitas Sumatera Utara 1. Data primer, yaitu data yang langsung dikumpulkan peneliti dari responden melalui wawancara interview dan dengan menggunakan daftar pertanyaan questionaire. 2. Data sekunder, yaitu data yang mendukung data primer yang diperoleh peneliti dari BNI Cabang Medan melalui studi dokumentasi guna mendukung penelitian ini seperti data jumlah pegawai, buku pedoman perusahaan, struktur organisasi, laporan – laporan Laporan Keuangan, Laporan Kinerja dan lain- lain.

3.6. Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel Penelitian

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini didefinisikan sebagai berikut : 1. Variabel bebas X yaitu : a. Budaya Organisasi X 1 b. Pengawasan X 2 2. Variabel terikat Y yaitu : Produktivitas kerja pegawai Definisi variabel ini merupakan pendapat peneliti yang ditulis berdasarkan teori budaya yang dianut PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk dan teori-teori tertentu. Agar tidak terjadi kesalahan pengukuran maka variabel perlu didefiniskan dengan jelas sebab variabel berperan sebagai penghubung antar teori dengan observasi. Budaya organisasi merupakan norma-norma dan nilai-nilai yang mengarahkan perilaku organisasi. Agar dapat diterima oleh lingkungannya, maka setiap anggota organisasi akan berperilaku sesuai dengan budaya yang berlaku pada organisasi Universitas Sumatera Utara tersebut. Jadi budaya organisasi berhubungan dengan lingkungan yang merupakan gabungan dari asumsi, perilaku, cerita, ide dan pemahaman penting untuk menentukan bagaimana seharusnya bekerja dalam suatu organisasi Hofstede, 1994. Pengawasan merupakan fungsi manajerial yang keempat setelah perencanaan, pengorganisasian, dan pengarahan. Sebagai salah satu fungsi manajemen, mekanisme pengawasan di dalam suatu organisasi memang mutlak diperlukan. Pelaksanaan suatu rencana atau program tanpa diiringi dengan suatu sistem pengawasan yang baik dan berkesinambungan Pengawasan menekankan pada empat hal, yaitu 1 harus adanya rencana, standar atau tujuan sebagai tolak ukur yang ingin dicapai, 2 adanya proses pelaksanaan kerja untuk mencapai tujuan yang diinginkan, 3 adanya usaha membandingkan mengenai apa yang telah dicapai dengan standard, rencana, atau tujuan yang telah ditetapkan, dan 4 melakukan tindakan perbaikan yang diperlukan Mockler dalam Certo, 2006. Dari konsep pengawasan ini terlihat bahwa ada kegiatan yang perlu direncanakan dengan tolak ukur berupa kriteria, norma-norma dan standar, kemudian dibandingkan, mana yang membutuhkan koreksi ataupun perbaikan-perbaikan. Akhir-akhir ini, pemikiran tentang produktivitas lebih menekankan kepada aspek manusiawi, penjabaran dalam pemikiran ini dapat dilakukan melalui pendekatan koordinasi di dalam bentuk kultur kerja produktif berdasarkan hukum yang sesuai dengan pola yang berlaku. Berdasarkan pemikiran tersebut, kemudian muncullah falsafah dari produktivitas dengan pendekatan perilaku sumber daya Universitas Sumatera Utara manusia yang mengacu kepada motivasi terhadap mutu kehidupan masa depan yang lebih baik. Berdasarkan hal tersebut, maka makna produktivitas mengacu kepada mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok harus lebih baik dari hari ini. Berdasarkan produktivitas kerja yang dikemukakan diatas maka produktivitas kerja didefinisikan sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan positif untuk selalu meningkatkan kinerja dalam Rivianto 2005:25 Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel Penelitian Variabel Penelitian Definisi Variabel Indikator Pengukuran Budaya Organisasi X1 Norma-norma dan nilai- nilai asumsi, perilaku, cerita, ide dan pemahaman penting untuk menentukan bagaimana seharusnya bekerja berperilaku dalam suatu organisasi 1. Profesionalisme 2. Kepemimpinan 3. Kepercayaan kepada rekan sekerja 4. Keteraturan 5. Konflik 6. Integrasi Skala Likert Pengawasan X2 Tindakan untuk menciptakan standar tolak ukur, menentukan apa yang telah dicapai, mengadakan evaluasi atasnya dan mengambil tindakan- tindakan perbaikan untuk meyakinkan agar hasil kerja sesuai dengan standar. 1. Penentuan Standar 2. Proses pelaksanaan 3. Evaluasi 4. Koreksi Skala Likert Produktivitas kerja Y Suatu sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini 1. Mampu bekerja sesuai dengan instruksi 2. Ahli dalam bidangnya 3. Kreatif dan Inovatif 4. Berprestasi tinggi 5. Semangat pekerjaan Skala Likert Universitas Sumatera Utara

3.7. Uji Validitas dan Reliabilitas