Produktivitas Parsial Jenis-Jenis Produktivitas

2.3.2 Jenis-Jenis Produktivitas

Menurut Kusriyanto 2005:15, model pengukuran produktivitas yang paling sederhana adalah pendekatan dengan menggunakan rasio output dibagi dengan input. Pengukuran produktivitas berdasarkan pendekatan ini, akan menghasilkan dua jenis ukuran produktivitas, antara lain :

1. Produktivitas Parsial

Produktivitas parsial sering juga disebut dengan produktivitas faktor tunggal single-factor produkctivity yang menunjukkan perbandigan antara output dengan salah satu faktor yang dipergunakan untuk menghasilkan output tersebut. Berikut ini adalah beberapa contoh dari produktivitas parsial, yaitu : a. Produktivitas Tenaga Kerja merupakan ukuran produktivitas parsial bagi input tenaga kerja yang diukur berdasarkan : Produktivitas Tenaga Kerja = Kerja Tenaga Input Total Output Produktivitas tenaga kerja sering kali disebut sebagai man hour yang berarti sejumlah pekerjaan yang dikerjakan oleh seorang pekerja dengan kemampuan rata-rata dalam waktu satu jam. Input yang dimaksud adalah total waktu yang dibutuhkan oleh pekerja untuk menyelesaikan pekerjaannya tanpa adanya interupsi apapun. Adapun jenis-jenis interupsi yang dimaksud adalah istirahat, makan dan kegiatan-kegiatan tubuh lainnya yang tidak dapat dicegah. Oleh karenanya disini digunakan waktu yang dibutuhkan oleh pekerja untuk menyelesaikan pekerjaannya tanpa ada interupsi tetapi juga ditambahkan waktu Universitas Sumatera Utara allowance. Keuntungan adanya konsep man-hour adalah dapat digunakan untuk memperkirakan dampak dari perubahan yang dialami oleh pekerja sehubungan dengan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Beberapa contoh produktivitas tenaga kerja antara lain : Produktivitas Tenaga Kerja = Kerja Tenaga Kompensasi Biaya Kerja Tenaga Jam Total Produktivitas Tenaga Kerja = Tertentu per Waktu Kerja Jam Total Hilang yang Kerja Jam Total Produktivitas Tenaga Kerja = Kerja Jam Jumlah Diproduksi yang t Jumlah Uni Menurut Kusriyanto 2005:65, “produktivitas tenaga kerja dapat sebagai faktor penentu dari produktivitas total karena : 1. Besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja merupakan bagian dari biaya yang terbesar untuk pengadaan produk dan jasa, 2. Masukan sumber daya manusia lebih mudah dihitung daripada masukan dari faktor-faktor lain, dan 3. Kemajuan teknologi yang mempermudah cara pembuatan barang berkembang dan berasal dari kemajuan tenaga kerja. Produktivitas individu merupakan cerminan dari pribadi yang produktif, yang menggambarkan potensi persepsi dan kreativitas seseorang yang senantiasa ingin menyembangkan kemampuannya agar bermanfaat bagi diri dan lingkungannya”. b. Produktivitas Modal merupakan ukuran produktivitas parsial bagi input modal yang diukur berdasarkan : Produktivitas Modal = Modal Input Total Output Universitas Sumatera Utara c. Produktivitas Material merupakan ukuran produktivitas parsial bagi input material yang diukur berdasarkan : Produktivitas Material = Material Input Total Output d. Produktivitas Energi merupakan ukuran produktivitas parsial bagi input energi yang diukur berdasarkan : Produktivitas Energi = Energi Input Total Output e. Efektivitas produksi merupakan ukuran produktivitas parsial kegiatan produksi berdasarkan output yang dihasilkan dengan target yang telah ditetapkan. Berikut adalah ukurannya : Efektivitas produksi = Produksi Target Total Output Keuntungan pengukuran produktivitas parsial adalah : • Mudah dipahami, data mudah diperoleh, dan mudah dalam menghitung indeks produktivitas. • Beberapa indikator data produktivitas parsial seperti output per jam kerja tersedia atau mudah didapat pada perindutrian pada umumnya. • Alat diagnosa yang baik untuk bagian-bagian yang perlu ditingkatkan produktivitas, jika digunakan dengan indikator produktivitas total. Keterbatasan pengukuran produktivitas total adalah : Universitas Sumatera Utara • Bila yang digunakan hanya pengukuran ini saja, hasilnya belum dapat dijadikan patokan perbaikan sehingga dapat menyebabkan kerugian. • Tidak dapat menjelaskan kenaikan biaya secara keseluruhan. • Cenderung untuk melakukan perbaikan hanya pada bagian yang diukur. • Tidak baik dipakai untuk pengontrolan profit.

2. Produktivitas Total