Bahan yang Digunakan Standar Mutu BahanProduk

Pengeringan Penggilingan khusus biji kopi bercangkang Pengayakan Penyortiran Pengemasan Gambar 2.2. Blok Diagram Proses Pengolahan Biji Kopi

2.4.1. Bahan yang Digunakan

Bahan baku yang digunakan adalah biji kopi jenis arabika yang berasal dari Takengon dan Sidikalang. Biji kopi yang diterima ada dua macam, yaitu biji kopi yang masih bercangkang dan biji kopi yang berkulit ari. Biji kopi yang masih bercangkang akan dibersihkan dari cangkang dan kulit ari, kemudian diolah menjadi biji kopi berjenis golden yang memiliki kualitas lebih baik, sedangkan biji kopi yang berkulit ari akan langsung diproses tanpa penggilingan dan menghasilkan biji kopi jenis fancy select dan arabica Agrade I, tergantung pada ukuran biji kopi. Bahan tambahan yang digunakan untuk produk biji kopi ini yaitu bahan kemasan. Bahan kemasan yang digunakan adalah karung goni, benang pengikat goni, dan sablon merek. Karung goni yang digunakan yaitu karung untuk Universitas Sumatera Utara mengemas bahan makanan yang dapat menampung 60 kg biji kopi setiap karungnya. Setiap karung goni yang kosong beratnya lebih kurang 1 kg. Benang pengikat yang digunakan adalah gulungan benang tali goni yang berwarna putih. Sablon merek terdiri dari cap sablon dan cat sablon berwarna merah dan biru.

2.4.2. Standar Mutu BahanProduk

Penanganan mutu biji kopi di PT. Pawani dipercayakan kepada kepala pabrik. Penentuan standar mutu bahan yang dibeli, cara penanganan dan proses produksi biji kopi, dan mutu produk yang dihasilkan berdasarkan spesifikasi yang ditetapkan oleh perusahaan. Biji kopi yang dibeli dikemas dalam karung plastik dengan kapasitas 100 kg. Kadar air yang terkandung di dalam biji kopi tersebut tidak boleh lebih dari 15. Apabila kadar air berada di atas angka tersebut, biji kopi yang dibeli lebih mudah rusak karena ditumbuhi jamur sehingga tidak dapat digunakan. Pengujian kadar air dilakukan dengan mengambil 100 g sampel dari tiap karung. Biji kopi yang dihasilkan akan dikemas dalam karung goni berkapasitas 60 kg. Mutu biji kopi ditentukan oleh kadar airnya. Kadar air biji kopi yang baik yaitu sekitar 12. Kadar air terendah yang dapat diterima yaitu 10. Apabila kadar air di bawah 10, biji kopi akan menjadi rapuh dan kering sehingga tidak dapat digunakan lagi. Apabila kadar air terlalu tinggi, biji kopi akan berpotensi ditumbuhi jamur pada saat pengiriman dan rasa kopi yang dihasilkan dari biji kopi tersebut akan lebih asam sehingga mutunya turun. Karena itu, proses pengeringan sangat berpengaruh terhadap mutu biji kopi yang dihasilkan. Universitas Sumatera Utara Karung goni yang digunakan untuk pengemasan tidak boleh robek dan harus dibersihkan terlebih dahulu sebelum digunakan. Sablon merek juga harus diperhatikan agar merek yang tercetak pada goni jelas dan terang.

2.4.3. Uraian Proses