Sistem Biaya Tradisional Sistem Perhitungan Biaya

3.2.4. Penggolongan Biaya Berdasarkan Fungsi Manajemen

Penggolongan biaya menurut jenis dari kegiatan fungsional bertujuan untuk membantu manajemen dalam perencanaan, analisis, dan pengendalian biaya atas dasar fungsi-fungsi yang ada dalam suatu organisasi perusahaan. Berdasarkan pada jenis kegiatan fungsional maka biaya dapat diklasifikasikan sebagai berikut : 1. Biaya produksi, yaitu semua biaya yang berhubungan dengan fungsi produksi atau kegiatan pengolahan bahan baku menjadi produk jadi. Yang termasuk dalam biaya produksi adalah biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik 2. Biaya administrasi dan umum, yaitu semua biaya yang berhubungan dengan fungsi administrasi dan umum, yang terjadi dalam rangka penentuan kebijaksanaan, pengarahan, dan pengawasan kegiatan perusahaan secara keseluruhan. 3. Biaya pemasaran, yaitu biaya dalam rangka penjualan produk jadi sampai dengan pengumpulan piutang menjadi kas. Biaya ini meliputi fungsi penjualan, penggudangan produk jadi, dan pengiriman.

3.3. Sistem Perhitungan Biaya

3.3.1. Sistem Biaya Tradisional

Dahulu sistem biaya yang digunakan sangatlah sederhana dan biasanya biaya-biaya yang terlibat di dalamnya hanyalah biaya langsung, yakni meliputi biaya tenaga kerja langsung dan biaya material langsung. Namun seiring dengan perkembangan zaman, biaya-biaya lainnya bermunculan, seperti biaya Universitas Sumatera Utara maintenance perawatan, utilitas, dan biaya-biaya lainnya yang tergolong sebagai biaya overhead. Sistem biaya tradisional akan membebankan biaya-biaya tidak langsung tadi kepada basis alokasi yang tidak representatif. Sistem ini mengutamakan satu atau dua pemacu biaya yang berbasis unit sebagai pembebanan biaya sehingga menciptakan biaya produk yang terdistorsi. Distorsi yang terjadi berupa subsidi silang cross subsidy antar produk, satu produk mengalami kelebihan biaya overcosting dan produk lainnya mengalami kekurangan biaya undercosting. Tingkat distorsi yang terjadi tergantung pada proporsi biaya overhead terhadap biaya produksi total. Semakin besar proporsinya, semakin besar distorsi yang terjadi demikian juga sebaliknya Dalam sistem biaya secara tradisional dapat dilihat bahwa biaya-biaya yang terlibat biasanya hanya biaya langsung saja, yaitu biaya tenaga kerja dan biaya material. Namun seiring dengan berjalannya waktu muncul biaya-biaya yang bisa digolongkan kedalam biaya langsung. Biaya-biaya tersebut seperti biaya perawatan, dan lain sebagainya. Sistem biaya tradisional akan membebankan biaya tidak langsung kepada basis alokasi yang tidak representatif. Pada sistem biaya tradisional, dalam mengalokasikan biaya pabrik tidak langsung ke unit produksi, tetapi ditempuh dengan cara sebagai berikut : 1. Dilakukan alokasi biaya ke seluruh unit organisasi yang ada. 2. Biaya unit organisasi dialokasikan lagi ke setiap unit produksi. Unsur- unsur biaya bersama dialokasikan secara proporsional dengan menggunakan suatu basis pembebanan atau faktor pembanding yang sesuai, sedangkan unsur- Universitas Sumatera Utara unsur biaya lainnya dialokasikan secara langsung sesuai dengan perhitungan langsungnya masing-masing. Basis pembebanan atau faktor pembanding yang digunakan diantaranya : a. Jumlah unit produksi b. Jam tenaga kerja langsung c. Biaya tenaga kerja langsung d. Biaya material langsung

3.3.2. Activity Based Costing