Analisis Analisis Perhitungan Harga Pokok Produksi dengan Menggunakan

Untuk bulan Maret harga pokok produksi biji kopi Golden adalah Rp. 30.619 kg, untuk biji kopi Fancy Select adalah Rp. 28.906 kg, dan untuk biji kopi Arabica Grade-1 didapatkan harga pokok produksi Rp. 28.950 kg.

6.3. Analisis

Perhitungan Harga Pokok Produksi Dengan Mempertimbangkan Persediaan Dengan menggunakan data persediaan awal dari bulan Januari, bulan Februari dan bulan Maret maka dapat dihitung harga pokok produksi dengan mempertimbangkan persediaan. Perhitungan ini menggunakan perkalian data persediaan awal dengan harga pokok produksi bulan sebelumnya dan kemudian dijumlahkan dengan perkalian antara produk yang langsung terjual dengan harga pokok produksi bulan tersebut. Dari penjumlahan tersebut kemudian dibagi dengan jumlah penjualan dari bulan tersebut. Untuk bulan Januari harga pokok produksi awal dengan harga pokok produksi yang telah mempertimbangkan persediaan adalah sama karena asumsi persediaan akhir untuk bulan Desember tidak mempengaruhi biaya overhead untuk bulan Januari. Untuk bulan Februari harga pokok produksi yang telah mempertimbangkan persediaan adalah Rp. 30.058 kg untuk biji kopi Golden, Rp. 28.316 kg untuk biji kopi Fancy Select, dan Rp. 28.442 kg untuk biji kopi Arabica Grade-1. Universitas Sumatera Utara Untuk bulan Maret harga pokok produksi yang telah mempertimbangkan persediaan adalah Rp. 30.554 kg untuk biji kopi Golden, Rp. 28.791 kg untuk biji kopi Fancy Select, dan Rp. 28.888 kg untuk biji kopi Arabica Grade-1. Harga pokok produksi rata-rata dapat dihitung dengan menjumlahkan harga pokok produksi masing-masing jenis biji kopi tiap bulan kemudian dibagi dengan jumlah bulan yang digunakan. Untuk biji kopi Golden harga pokok produksi rata-rata adalah Rp. 30.150 kg, sedangkan untuk biji kopi Fancy Select adalah Rp. 28.456 kg, dan untuk biji kopi Arabica Grade-1 adalah Rp. 28.557 kg.

6.4. Analisis Perhitungan Harga Pokok Produksi dengan Menggunakan

Metode Tradisional Dengan menggunakan data total biaya langsung dan juga total biaya overhead untuk bulan Januari, Februari dan Maret dapat dihitung harga pokok produksi untuk masing-masing jenis produk. Biaya overhead pada metode ini adalah merata untuk ketiga jenis produk. Biaya overhead kemudian dijumlahkan dengan biaya langsung masing-masing dan kemudian dibagi dengan volume produksi untuk mendapatkan harga pokok produksi metode tradisional. Untuk bulan Januari harga pokok produksi biji kopi Golden adalah Rp. 30.745 kg, untuk biji kopi Fancy Select adalah Rp. 28.382 kg dan untuk biji kopi Arabica Grade-1 didapatkan harga pokok produksi Rp. 27.696 kg. Universitas Sumatera Utara Untuk bulan Februari harga pokok produksi biji kopi Golden adalah Rp. 31.052 kg, untuk biji kopi Fancy Select adalah Rp. 28.665 kg dan untuk biji kopi Arabica Grade-1 didapatkan harga pokok produksi Rp. 27.631 kg. Untuk bulan Maret harga pokok produksi biji kopi Golden adalah Rp. 31.859 kg, untuk biji kopi Fancy Select adalah Rp. 29.536 kg, dan untuk biji kopi Arabica Grade-1 didapatkan harga pokok produksi Rp. 27.876 kg. Harga pokok produksi rata-rata metode tradisional dapat dihitung dengan menjumlahkan harga pokok produksi masing-masing jenis biji kopi tiap bulan kemudian dibagi dengan jumlah bulan yang digunakan. Untuk biji kopi Golden harga pokok produksi rata-rata metode tradisional adalah Rp. 31.219 kg, sedangkan untuk biji kopi Fancy Select adalah Rp. 28.861 kg, dan untuk biji kopi Arabica Grade-1 adalah Rp. 27.734 kg.

6.5. Analisis Perbandingan Metode Akuntansi Biaya Tradisional dengan