Gambaran Kepatuhan Jemaat terhadap NormaPeraturan

4.5.2. Gambaran PengenalanPengetahuan Jemaat tentang Sanksi

Dari tabel 4.12 di bawah ini dapat dilihat sejauh mana jemaat mengetahui adanya sanksi terhadap pelanggaran normaperaturan jemaat di gereja. Tabel 4.12 PengenalanPengetahuan Jemaat ttg Sanksi Pengetahuan Jemaat Laki-laki Perempuan Total Tahu Tidak Tahu Ragu-ragu Tahu Tidak Tahu Ragu-ragu n f n f n f n f n f n f N F Adanya Sanksi trhdp pelanggaran Norma 1 3 29, 5 6 13,6 6 13, 6 14 31, 8 2 4,5 3 6,8 44 100 Jumlah 1 3 29, 5 6 13,6 6 13, 6 14 31, 8 2 4,5 3 6,8 44 100 Sumber : Hasil Penelitian, 2008 Dalam hal pengenalanpengetahuan tentang adanya sanksi terhadap pelanggaran normaaturan jemat di gereja responden laki-laki sebanyak 29,5 13 orang Tahu, 13,6 6 orang Tidak Tahu, dan 13,6 6 orang Ragu-ragu. Sedangkan responden perempuan sebanyak 31,8 14 orang Tahu, 4,5 2 orang Tidak Tahu, dan 6,8 3 orang Ragu-ragu. Data tersebut menunjukkan bahwa sosialisasi tentang adanya sanksi terhadap pelanggaran normaperaturan belum berjalan dengan baik, yang terlihat dari masih adanya beberapa responden yang ragu-ragu bahkan tidak mengetahui tentang adanya sanksi tersebut.

4.5.3. Gambaran Kepatuhan Jemaat terhadap NormaPeraturan

Kepatuhan tiap individu terhadap normaperaturan yang mengaturnya turut mempengaruhi berjalannya proses interaksihubungan sosial mereka. Jika tiap individu patuh terhadap normaperaturan, maka interaksihubungan sosial akan berjalan dengan baik. Dari tabel 4.13 di Universitas Sumatera Utara bawah ini dapat dilihat sejauh mana jemaat mematuhi normaperaturan gereja yang mengatur mereka, salah satunya peraturan tentang kewajiban yang bersifat sukarela dalam memberikan persembahan. Tabel 4.13 Kepatuhan Jemaat trhdp NormaPeraturan Pemberian Persembahan Laki-laki Perempuan Total SA A KA TA SA A KA TA n f n f n f n f n F N f n f n f N F Persembahan Minggu 9 20,4 11 25 5 11,3 0 7 15,9 10 22,7 2 4,5 0 0 44 100 Persembahan Bulanan 4 9,1 7 15,9 10 22,7 4 9,1 4 9,1 10 22,7 4 9,1 1 2,2 44 100 Ucapan Syukur 2 4,5 4 9,1 13 29,5 6 13,6 1 2,2 5 11,3 11 25 2 4,5 44 100 Perpuluhan 3 6,8 1 2,2 11 25 10 22,7 1 2,2 1 2,2 10 22,7 7 15,9 44 100 Jumlah Sumber : Hasil Penelitian, 2008 Dalam pemberian persembahan ibadah minggu responden laki-laki sebanyak 20,4 9 orang Sangat Aktif, 25 11 orang Aktif, 11,3 5 orang Kurang Aktif, dan 0 Tidak Aktif. Sedangkan responden perempuan dalam pemberian persembahan ibadah minggu sebanyak 15,9 7 orang Sangat Aktif, 22,7 10 orang Aktif, dan 4,5 2 orang Kurang Aktif, dan 0 Tidak Aktif. Dalam pemberian persembahan bulanan responden laki-laki sebanyak 9,1 4 orang Sangat Aktif, 15,9 7 orang Aktif, 22,7 10 orang Kurang Aktif, dan 9,1 4 orang Tidak Aktif. Sedangkan responden perempuan dalam pemberian persembahan bulanan sebanyak 9,1 4 orang Sangat Aktif, 22,7 10 orang Aktif, dan 9,1 4 orang Kurang Aktif, dan 2,2 1 orang Tidak Aktif. Dalam pemberian persembahan ucapan syukur responden laki-laki sebanyak 4,5 2 orang Sangat Aktif, 9,1 4 orang Aktif, 29,5 13 orang Kurang Aktiff, dan 13,6 6 orang Tidak Aktif. Sedangkan responden perempuan dalam pemberian persembahan ucapan Universitas Sumatera Utara syukur sebanyak 2,2 1 orang Sangat Aktif, 11,3 5 orang Aktif, 25 11 orang Kurang Aktif, dan 4,5 2 orang Tidak Aktif. Dalam pemberian perpuluhan responden laki-laki sebanyak 6,8 3 orang Sangat Aktif, 2,2 1 orang Aktif, 25 11 orang Kurang Aktif, dan 22,7 10 orang Tidak Aktif. Sedangkan responden perempuan dalam pemberian perpuluhan sebanyak 2,2 1 orang Sangat Aktif, 2,2 1 orang Aktif, 22,7 10 orang Kurang Aktif, dan 15,9 7 orang Tidak Aktif. Data tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar responden hanya aktif dalam memberikan persembahan ibadah Minggu dan persembahan bulanan, sedangkan untuk persembahan ucapan syukur dan perpuluhan ke gereja responden cenderung tidak aktif memberikannya.

4.5.4. Gambaran Pelanggaran Jemaat terhadap NormaPeraturan

Dokumen yang terkait

Adaptasi dan Analisis Nyanyian Jemaat Gereja HKBP (Huria Kristen Batak Protestan): Studi Kasus pada Lagu “Las Rohangku Lao Mamuji”

11 172 203

Pola Interaksi Sosial Tuna Rungu Wicara ( Studi Deskriptif Di UPTD Pelayanan Sosial Tuna Rungu Wicara Dan Lansia Pematangsiantar )

26 167 91

Pola Interaksi Internal Masyarakat Pemukiman Kumuh (Studi deskriptif: Jl. Juanda Kelurahan Jati Kecamatan Medan Maimun)

8 103 119

Pola Interaksi Masyarakat Pendatang Dengan Masyarakat Lokal Studi Tentang Interaksi Sosial Etnis Tionghoa Dan Etnis Karo Di Desa Lama Kecamatan Pancurbatu, Kabupaten Deli Serdang

26 200 137

Perkembangan Gereja HKBP Ressort Balige Distrik XI Toba Hasundutan Tahun 1954-1981

6 144 84

Komunikasi Antar Budaya dan interaksi Antar Etnis (Studi Korelasional Mengenai Pengaruh Komunikasi Antar Budaya Dalam Menciptakan Interaski Antar Etnis di Kalangan Mahasiswa Asing USU).

6 60 140

Pola Interaksi Sosial Siswa-Siswi Berbeda Agama : Studi Analisa Deskriptif di Yayasan Perguruan Raksana SMA Swasta Raksana Medan

3 61 93

Potensi Konflik Laten Antara Penganut Aliran Kristiani Gereja “Konvensional” dengan Gereja “Kharismatik” (Studi pada gereja HKBP dengan GBI di kota Kabanjahe Kabupaten Karo)

5 61 95

Pengaruh Gereja Terhadap Pilihan Politik Jemaat (Studi Kasus :Gereja HKBP di Kota Medan pada Pemilihan Presiden Tahun 2014)

1 15 133

Pengaruh Gereja Terhadap Pilihan Politik Jemaat (Studi Kasus :Gereja HKBP di Kota Medan pada Pemilihan Presiden Tahun 2014)

0 0 14