1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka ditentukanlah rumusan masalah penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimanakah gambaran pola interaksi yang terbentuk antar jemaat di gereja HKBP
Pabrik Tenun Medan? 2.
Bagaimanakah norma dan aturan yang berlaku mengatur keteraturan hubungan antar jemaat?
3. Bagaimanakah kondisi kemapanan pola hubungan antar jemaat?
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1.
Untuk menggambarkan pola interaksi antar jemaat di gereja HKBP Pabrik Tenun Medan.
2. Untuk mengetahui bagaimana norma dan aturan yang ada mengatur proses interaksi
antar jemaat. 3.
Untuk mengetahui kondisi kemapanan dari pola interaksi antar jemaat.
1.4. Manfaat Penelitian 1.4.1. Manfaat Teoritis
- Untuk melatih kemampuan akademis sekaligus penerapan ilmu pengetahuan yang
telah diperoleh. -
Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini nantinya akan dapat dimanfaatkan sebagai referensi bagi perkembangan ilmu sosiologi.
Universitas Sumatera Utara
- Untuk menambah literature mengenai aspek interaksi dan jemaat gereja.
- Sebagai bahan rujukan bagi penelitian selanjutnya yang mempunyai keterkaitan
dengan masalah dalam penelitian ini.
1.4.2. Manfaat Praktis
- Data yang diperoleh dalam penelitian ini dapat dimanfaatkan dalam melihat realita
kehidupan jemaat gereja, sehingga dapat diambil tindakan guna menjaga keharmonisan hubungan antar jemaat.
- Data yang diperoleh nantinya dapat dimanfaatkan bagi pihak yang berkompeten
dalam membuat program yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang jemaat gereja.
1.5. Definisi Konsep
Definisi konsep dimaksudkan untuk mempermudah pengertian terhadap fenomea yang ada sehingga dapat dijadika panduan. Berikut ini adalah beberapa konsep penting dalam penelitian
ini: a
Interaksi adalah tindakan yang merangsang atau dirangsang oleh tindakan orang lain serta menjadi hubungan bermakna timbal balik. Hubungan timbal balik ini terjadi
pada tingkat individu, tingkat kelompok atau campuran dari keduanya. b
Pola interaksi adalah bentuk atau model interaksi antara individu pada berbagai situasi tertentu. Pada pola interaksi akan terlihat adanya perulangan dan keteraturan
tindakan-tindakan individu. Dalam pola interaksi ini meliputi pula norma-norma, status-status dan tujuan. Hal tersebut meliputi kewajiban timbal balik, status timbal
Universitas Sumatera Utara
balik dan yang lain yang secara timbal balik berarti antara dua atau lebih aktor di dalam kontak bersama. Banyak pola interaksi sudah mapan establish sejak dahulu.
Individu mengikuti pola interaksi dalam rangka mensimplifikasi dan memudahkan kehidupan sosialnya Perry,1983:69.
c Jemaat adalah status seseorang yang diperoleh dengan pilihan achieved status
setelah seseorang memenuhi persyaratan yang ditentukan untuk memperoleh status tersebut,antara lain dibabtis dan mengikuti kegiatan-kegiatan keagamaan di sebuah
gereja. Dalam melaksanakan perannya, jemaat melakukan hak dan kewajiban yang melekat pada statusnya sebagai seorang jemaat.
d Gereja adalah tempat ibadah bagi umat Kristen dan merupakan lembaga keagamaan
yang menjalankan ajaran-ajaran Kristen dan memiliki aturan-aturan yang juga berdasarkan pada prinsip kekristenan.
1.6. Definisi Operasional